17 16. Melamun

Happy Reading !

"Dor, kenapa melamun di dapur?" Airin mengejutkan Angel yang terdiam memandangi air panas yang mendidih. Tidak sadar kalau air yang ia tunggu sudah matang.

"Angel, airmu sudah mendidih!" senggol Airin membuat Angel tersentak kaget.

"Airin, kau mengagetkan ku!" ujar Angel. "Aah, airku!" saat sadar airnya sudah mendidih, ia langsung mematikan kompornya.

"Ada apa denganmu, Angel?" tanya Airin kepo. Pagi-pagi sudah melamun seperti ada sesuatu yang tidak biasa.

"Tidak ada apa-apa, aku hanya kurang tidur." jawab  Angel. "Tapi," sambungnya menggantung omongannya.

"Apa kau tahu tentang masa lalu ku? Setiap kali aku bermimpi pasti tentang kecelakaan dan aku hamil. Apa semuanya ini. Aku sering memimpikannya." lanjut Angel, membuat Airin tertegun, tentu Airin tidak mengetahui apapun tentang masa lalu Angel.

"Maafkan aku, tentu aku tidak tahu masa lalu mu Angel. Mungkin mimpi itu adalah bunga tidurmu saja. Jangan terlalu dipikirkan." jawab Airin mencoba membuat Angel tidak memikirkan hal yang memusingkan. Kasihan Angel, sudah banyak kerjaan ditambah banyak beban.

"Ah, mungkin saja seperti itu." balas Angel.

"Kalau begitu, kita kembali bekerja ya. Semangat untuk mengumpulkan uang demi membeli tiket konser Exo Dan NCT kesukaan kita." Airin memberi semangat untuk sahabat karibnya.

Angel terkekeh. Kemudian melangkah keluar dapur bersama Airin. Angel teringat apa yang dikatakan oleh kakaknya semalam. Serta mimpi yang terus meresahkan Angel akhir-akhir ini. Entahlah, rasanya kepala Angel terbelah menjadi dua.

Belum lagi pekerjaan yang sangat menumpuk, serta tujuan busuknya kepada Damian.

"Selamat pagi pak," sapa Angel ketika bertemu dengan Damian di perempatan jalan dekat lift. Lelaki itu hanya melewatinya tanpa memperdulikan sapaannya. Greget, kesal dan mendongkol di dalam hati.

Ketika Bos Damian sudah jauh dari pandangannya, Angel mengumpat sembari menghentakkan kakinya kasar-kasar. "Padahal kemarin dia seperti mendekati ku! Kenapa sekarang seperti tidak peduli." omel Angel, ia menyesal saat itu mau di interview oleh Damian. Apalagi tentang kehidupan pribadinya.

"Dia kan memang seperti itu, eh tapi memang kemarin seperti ada yang aneh. Karena saat menunggumu turun. Bos sempat melihat foto-fotomu di ruang tengah serta meja." Airin baru mengatakannya sekarang. "Untung saja foto yang pajang cantik semua, jadi aku tidak perlu malu." sambungnya lagi.

Angel terlihat santai, karena memang sudah ia rencakan dari lama. Foto-foto saat menjadi Angeline sudah ia simpan dengan rapi. Angel meneguk kopi hangatnya. Matanya melotot ketika melihat Arya datang dengan gaya yang begitu mempesona. Hati Angel langsung berbunga-bunga.

Kalau ia menyapa di sini, bisa gawat. Karyawan pasti akan menggosipinya tentang hubungan Angel dan Arya. Jadi, Angel menahannya untuk tidak menegur berlebihan. Tapi saat Arya masuk ke dalam lift, Angel ikut masuk tanpa memperdulikan Airin.

"Ini kesempatanku." ujar Angel.

Angel berhasil masuk, mereka sekarang sedang berdua di dalam lift. "Angel, kenapa kau di sini?" tanya Arya matanya benar-benar meluluhkan Angel.

"Kenapa kau sangat tampan? Aduh, aku tidak bisa menahannya Tuan Arya!" puji Angel, kemudian menjinjitkan kakinya yang kurang tinggi. Menarik dasi Arya sampai bibir mereka dekat.

Ketika Angel akan menutup mata, bayangan mengerikan itu kembali lagi. Sangat mengerikan sampai Angel melepaskan dasi Arya hampir terjatuh. Untung saja tangan Arya sigap menahan pinggul dan punggung Angel.

"Aku tahu kau menginginkannya, tapi masa lalu mu memang tidak mengizinkannya." ucap Arya membuat Angel tertegun, lelaki itu sedikit membungkuk lalu berbisik. "Jangan tutup matamu, biarkan aku yang melakukannya." bisik Arya kemudian mengecup bibir ranum Angel menjadi lumatan dalam.

Arya memejamkan matanya, serta Angel menatap  mata Arya yang tertutup. Hidung mancung, dan mmh, Angel membalas lumatan Arya begitu lembut. 20 detik berciuman Angel kehilangan kendali tanpa sadar di menutup matanya. Terlihat dari bayangan itu ada sebuah mobil menghantam tubuhnya sampai terpental jauh.

Angel dengan kasar mendorong tubuh Arya, jantungnya tidak karuan Angel begitu takut dengan bayangan itu. Persis dengan mimpinya. Arya langsung memeluk Angel yang sudah berkeringat ketakutan. "Aku mohon jangan ingat masa lalu itu. Angel, aku siap menjadi pendamping hidupmu." ujar Arya, membuat Angel terdiam. 'Kenapa Arya mengatakan ini? Tahu apa dia tentang masalalu ku?' pikir Angel.

To be contineud❤

avataravatar
Next chapter