14 13. Membuat Angel Resah

Happy Reading!

jangan lupa komen❤

Setelah rapi dengan pakaiannya, Angel langsung keluar menuruni tangga buru-buru. Benar, sosok pria jangkung berbadan gagah berbalut kemeja mahal tengah menikmati sarapan pagi. "Ha?! Ini serius?" batin Angel masih belum percaya. Bagaimana bisa Tuan angkuh makan di Apartemen sempit yang Angel tinggali.

"Kenapa kau diam saja, Angel. Ayo ikut sarapan pagi!" ajak Airin sopan, padahal tadi menggedor-gedor pintu Angel tanpa sopan.

Angel melanjutkan langkahnya, gadis berambut panjang dengan wajah mulus tanpa jerawat atau tahi lalat. Membuat Angel semakin cantik, menawan. Tak sadar kalau ia sedang diperhatikan oleh sorot mata yang begitu tajam.

Ketika Angel menoleh ke arah Damian, lelaki itu menaikan kedua alisnya angkuh. Tersenyum iblis. Iya, senyuman ramah pagi ini Angel anggap sebagai senyuman iblis. Yang Angel harapkan bisa makam seperti ini kan dengan Arya. Bukan Damian!

"Makan Angel, jangan melamun!" Airin menyenggol lengan Angel.

"Tidak, aku tidak melamun." balas Angel.

"Bapak sudah datang dari tadi? Kenapa bisa sampai ke Apartemen saya?" akhirnya celetukan itu keluar dari mulut Angel.

"Kebetulan saya lewat komplek ini, jadi saya mampir. Lagi pula motormu juga ada di kantor kan?" jawab Damian dengan lagaknya.

"Angel, sudahlah habiskan makananmu. Jangan membuat keributan pagi-pagi." bisik Airin,

Angel tidak peduli, Damian sudah melewati batas.  Seperti memiliki langkah-langkah untuk mendekatinya. Bagaimana jika iya? Haruskah Angel menerimanya agar bisa membalaskan dendamnya berhasil? Angel memutar otaknya. Kalau Angel melakukan itu, mustahil kalau nanti mereka akan bahagia.

Pasti setelah menikah, Angel akan menolak saat malam tiba. Mungkin secara perlahan Angel bisa menyakiti hati Damian. Bagaimana kalau dirinya yang tersiksa, biasanya lelaki seperti Damian akan sangat mudah membuat perempuan berhenti menolaknya.

Angel jadi bingung, hahaha. Kenapa terlalu percaya diri bahwa sang Bos naksir padanya. Ekspetasi yang menggilanikan.

****

"Hari ini kita harus menuju ke proyek pembangunan hotel. Katanya ada beberapa halnya menghambat mereka." ujar Damian kepada beberapa rekannya di ruang meeting khusus untuk tim.

"Bagaimana ini bisa terjadi? Bukannya lancar-lancar saja ya?" sahut Sella rekannya.

"Iya. Kemarin saya lihat baik-baik saja. Tapi, setelah saya perhatikan ada sesuatu terjadi." lanjut Erlan.

"Barang juga banyak yang hilang, ini sebenarnya ulah siapa? Atau para pekerja di sana? Atau pencuri?" timpal Angel.

Mereka sedang membicarakan tentang proyek yang memang sangat perlu didiskusikan. .

Setelah menemukan jawabannya, mereka bergegas menuju ke tempat pembangunan tersebut. Sayangnya sedang di guyur hujan deras di wilayah Jakarta. Akhirnya mereka menunda, percuma juga datang ke sana pasti sangat becek.

Mengurungkan niat pergi ke sana. Damian kembali masuk sembari diikuti langkah kecil Angel. Gadis itu melihat ada pesan dari rekannya, kalau semuanya beres. Angel tersenyum tipis. Kemudian melanjutkan langkahnya menyusul Damian.

"Kalau ada kabar dari Tuan Lee, kabari saya. Sekarang kembali lah bekerja, jangan ganggu saya." perintah Damian.

'Lagi pula siapa yang akan mengganggumu.' batin Angel berkumandang kecil di hatinya. Namun, bibir tersenyum ramah sembari menundukkan kepalanya pelan. Menanggapi bos super cerewet ya begini.

"Baik pak," balas Angel.

Setelah Damian masuk ke dalam ruangannya sendiri. Angel menghela nafasnya lega, sebuah alibi yang memungkinkan bagi diri Angel. Balas dendamnya berjalan dengan mulus. Tapi, saat di mobil pagi tadi. Damian terus menanyai tentang Angel seperti interview.

Angel tidak tahu mengapa Damian kepo padanya, padahal biasanya sama sekali tidak peduli dengan Angel. Masa bodoh, jangan sampai Damian mengetahui tujuan busuk Angel ke perusahaan ini. Bukan hanya itu tapi juga hidup Damian yang akan Angel hancurkan.

To be continued❤

avataravatar
Next chapter