11 10. Dia Kejam

Happy Reading❤

Jangan lupa komen ya!

Flashback 4 tahun lalu

Setelah malam pertunangan selesai, Angeline benar-benar kelelahan karena menyalami banyak tamu. Badannya terasa remuk, sampai akhirnya Angeline ketiduran di sofa. Rumah mewah ini banyak sekali ruang untuk bersantai. Bahkan Angeline sampai bingung sendiri, mau kabur pun penjaga dimana-mana. Apalagi bodyguard Marvel yang sangat tampan itu. Selalu mengawasinya dengan teliti.

Angeline benar-benar pulas tidur di sofa, sampai menarik perhatian dari Damian. Wajah seperti anak SMA saat di rias make up seperti ini. Angeline sudah cocok menjadi nyonya Damian. Lelaki itu memandang wajah Angeline sembari mengelus pipi gadis itu.

Damian sebenarnya tidak tertarik untuk menjahati Angeline, hanya saja banyak rahasia dalam hidup yang mereka jalani. Salah satunya Damian akan melakukan ini pada Angeline. Lelaki itu tidak bisa menahan aura kecantikan gadis itu, ia pun membopong dan membawa ke kamar.

"Aku akan membuatmu lebih nyenyak lagi malam ini!" bisik Damian mengusik tidur Angeline.

"Aku tidak percaya kau secantik ini," puji Damian, merebahkan tubuh Angeline ke ranjang empuknya. Damian tidak bisa menahan godaan tubuh Angeline, padahal gadis itu memakai baju lengkap. Hanya sedikit belah dada yang terlihat, Damian mencoba menahannya karena pasti Angeline kelelahan.

Hem, Damian mana bisa mengendalikan hawa yang menggelegar di tubuhnya. Ia pun mendekatkan wajah ke arah Angeline. Lalu mengecup bibir lembut itu, melumatnya menjadi sebuah ciuman dalam. Lenguhan Angeline membuat Damian nambah ingin melakukannya. "Kau menggoda ku, sungguh aku ingin itu malam ini." batin Damian

"Emmhhh," lenguh Angeline sembari merangkul leher Damian, ia pun mengimbangi ciuman lelaki itu sempurna. Angeline pikir ini adalah mimpi, ternyata nikmat juga bermimpi seperti ini. Padahal, Damian tengah kesulitan untuk melepaskan resleting gaun yang Angeline pakai.

Karena Damian tidak sabaran, akhirnya gaun yang Angeline pakai di sobeknya secara kasar. Tapi, anehnya Angeline tidak merasa terganggu. Gadis itu malah menjambak rambut Damian, saat lelaki itu menghisap leher mulusnya.

"Sshhh, aaah." desah Angeline.

Damian melucuti pakaian Angeline sampai terbuka semuanya. Mantap! Damian memiliki bakat yang benar-benar uwuw. Pantas saja, banyak yang ingin bermalam dengannya. Kalau sekarang, Damian akan hanya bercinta dengan Angeline sampai pagi. Apakah ini cinta pandangan pertama karena nafsu?

Tentu tidak! Kalian akan mengetahuinya nanti.

Setelah semuanya terbuka. Damian membuka kemeja serta seluruh pakaiannya. Juniornya benar-benar ingin masuk ke dalam sangkar yang hangat dan bisa menjepitnya sampai berkedut nikmat. Melihat keringat dan tubuh sexy Angeline yang mendesah ingin digagahi olehnya. Wanita menatapnya sensual menggigit bibir bawah serta melebarkan pahanya.

Mendesakkan miliknya ke Angeline, sedikit menjerit karena pada dasarnya milik Damian berukuran uwuw. Jadi, Angeline merasa puas jika bermain dengan Damian. Sudah dipastikan kalau Angeline akan menyukai dan setuju menikah dengan Damian dan melupakan balas dendam itu.

Memaju mundurkan pinggulnya dihiasi desahan yang begitu menggelora. Damian seperti kehilangan akal, "Ahhh, Angeline kau, emmmhh." sedikit lagi akan keluar.

Angeline mengeratkan cekalannya ke lengan Damian. Rasanya kenapa nikmat dan ah mantap!

Keduanya saling mencari kenikmatannya sendiri, Angeline mengikuti irama pinggul Damian. Malam yang panas, keringat bercucuran bagai hujan keringat. Peluh mereka ini akan menghasilkan sesuatu. Tentu tidak akan lama lagi Angeline hamil karena setiap malam selalu digagahi oleh Damian sampai tumpah-tumpah🌚.

Kenapa Damian segila ini kepada Angeline? Sebenarnya ini adalah salah satu cara untuk melindungi Angeline. Sudah lama Damian mencari gadis ini setelah mendengar pembantaian keluarga Angeline. Tapi, tanpa disangka gadis itu muncul sendiri. Dan tak akan Damian lepaskan kesempatannya kali ini.

Flashback off.

****

"Apa kau sudah melakukannya?" tanya Angel berbisik dengan seseorang di sebrang sana lewat telfon seluler. Gadis itu menjauhkan diri dari kamarnya karena ada Arya yang sedang menonton televisi.

"..."

"Jangan sampai kau ketahuan bodoh! Ini kesempatan bagus untuk menghancurkan lelaki itu!" sentak Angel

"..."

"Aku tahu, lakukan saja apa yang aku minta barusan. Bye!" dengan cepat Angel mematikan sambungannya kemudian kembali ke kamar.

Merencanakan sesuatu yang buruk untuk Damian. Angel tidak takut dan tidak peduli dengan lelaki itu nantinya. Jika perusahaannya hancur sebenarnya itu mustahil. Tapi, Angel yakin pasti semakin lama akan hancur. Gadis itu begitu kekeh dengan tekadnya sekarang.

"Angel, kau tahu kan. Kalau Damian bukan orang baik dan bodoh. Sudahlah lupakan nekat mu itu!" ujar Arya menasehati Angel, Arya tahu bagaimana sifat dan betapa bahayanya berhadapan dengan seorang Damian.

"Aku tidak peduli, aku ingin dia menebus dosa-dosanya karena telah membunuh keluargaku!" balas Angel,

"Apa kau yakin dia yang ada di balik ini semua?" tanya Arya memastikan, mungkin Angel bisa saja salah menuduh Damian sebagai pelaku di balik ini semua.

"Iya! Dia lah manusia paling kejam! Aku tahu bagaimana kelakuannya melakukan itu padaku!" kekeh Angel yang sudah menandai nama Damian menjadi orang terkejam sedunia.

Arya hanya diam tanpa kata, kenapa Angel begitu yakin bahwa pelakunya Damian. Dulu memang Damian adalah orang paling bejat dan kejam. Siapapun takut bersaing dengan Damian, kerjaannya bermain wanita setiap malam. Tapi, semuanya berubah kembali normal hanya karena satu gadis.

"Angel," panggil Arya setelah diam beberapa menit. Melihat Angel terus menatapnya, Arya menjadi gugup. "Apa kau tidak bisa berhenti sejenak untuk tidak menatapku?" tanya Arya.

"Tidak, aku tidak akan bisa kehilangan satu detikpun untuk tidak menatapmu. Tuan Arya," jawab Angel mengulum senyum yang membuyarkan pikiran Arya untuk tidak melakukan apapun pada gadis ini.

"Kapan kau akan menciumku? Di kamar ini kita sedang berdua, bahkan kau seperti lelaki tidak normal Arya!" cetus Angel, membuat Arya membalakkan matanya.

"Aku normal Angel, hanya saja aku tidak bisa melakukan itu padamu!" sanggah Arya tak terima jika Angel mengatakannya tidak normal. Hanya saja Arya menahan diri, ini demi kebaikan Angel.

"Kenapa? Aku tahu kau pasti menginginkan lebih dari ini. Iya kan? Ayolah, aku sangat menyukaimu Arya!" bisik Angel, sembari mendekatkan wajahnya ke Arya yang nampak mundur was-was. Posisi mereka sedang di tepi ranjang, yang cocok untuk ekhem-ekhem.

"Sudahlah Angel, ini sudah malam waktunya kau istirahat. Aku akan tidur di kamar sebelah." tolak Arya sembari memegang pundak Angel memposisikan diri gadis itu kembali ke semula.

Bisa bahaya jika Angel terus menggodanya.

"Apartemenku hanya 2 kamar, satu milik Airin dan satu punyaku. Apa kau ingin tidur dengan Airin? Jangan membuatku kesal Arya!" celoteh Angel begitu cerewet, Arya salah bicara karena memang pikirannya sudah goyah. Hahaha.

"Ya sudah aku akan tidur di sofa," balas Arya memutuskan untuk tidur di sofa, biasanya Arya pulang karena ini sudah malam. Solusinya adalah menginap di sini.

"Tidak mau tidur dengan ku? Dasar jual mahal!" tawar Angel sambil menggoda Arya masih kekeh menolak Angel.

****

Angel sibuk mempersiapkan berkas untuk meeting hari ini. Berhadapan dengan orang luar membuat Angel menjadi terbiasa. Iya, semakin berkembang otaknya terkuasai. Melihat dasi Bos yang tidak rapi, dengan sigap ia berdiri di hadapan Damian. Menatap sebentar ke arah Damian. Memandangi wajah tampan Damian yang masih awet muda, serta bibir masih sama seperti saat pertama kali Angel merasakannya. Rambut yang hitam pekat membuat lelaki itu menolak tua. Pesonanya sangat meluluhkan seorang wanita terkecuali Angel.

Tanpa sadar tangannya mengikat dasi Damian cukup kencang. Sampai Damian merasa tercekik akibat ulah Angel. Damian menatap ke arah Angel yang menatapnya seperti penuh kebencian.

"Saya bisa mati kalau kau mengikatkan sekencang ini, Angel!" sentak Damian menyadarkan Angel, kemudian gadis itu melotot tak percaya. Kenapa bisa sampai ikut terbawa emosi tangan ini.

"Maaf, maafkan saya Pak." ucap Angel, dengan malas Damian menjauh dari Angel. Mengendorkan ikatan dasinya, kenapa dengan Angel pagi ini. Menyebalkan.

"Saya tahu kamu lelah karena banyak lemburan dan tugas. Tapi, jangan mencoba untuk membunuh saya!" cetus Damian

Angel menunduk sembari mengomat-amitkan mulutnya. Lagi pula kenapa Angel tidak sadar apa yang dia lakukan barusan. Wajar saja Damian mengeluarkan kata-kata menyebalkan pagi ini.

"Cepat siapkan berkasnya! 2 menit lagi kita akan meeting." ucap Damian,

"Baik pak," balas Angel sembari mengangguk kecil lalu kembali ke tempat meja kerjanya. Setelah semua siap, terakhir ia mengambil Ipad-nya. Angel mengekori Damian berjalan menuju ruangan meeting.

To be continued❤

avataravatar
Next chapter