1 0. PLOROG

Keluarga bahagia sedang makan malam bersama. Hidangan sudah disiapkan oleh Istri dan Anak perempuan yang bernama Angeline Mariolla. Gadis SMA kelas XII yang sebentar lagi akan lulus dan kuliah di salah satu Universitas terbesar di Jakarta. Tapi, semua harapan itu hilang sekejap setelah beberapa penjahat masuk ke dalam rumahnya. Mereka membawa senjata tajam dan sang Ayah menghadapi mereka. Namun, karena para penjahat terlalu kuat dan tubuh mereka besar-besar. Mario tidak bisa melawan para orang tersebut.

Sang Ibu menyuruh Devano untuk melindungi adiknya. Tapi bagaimana kalau Ibunya jika dihabisi oleh penjahat itu. "Cepat bawa adikmu masuk, Devano!" pekik sang Ibu. Devano menggeleng namun saat melihat Angeline sudah ketakutan dan menangis membuat Devano harus menyelamatkan adiknya. Memandang sang ibu untuk terakhir kalinya. Devano serasa anak yang tidak berguna.

"Ibu... Ayah..," jeritnya.

"Cepatlah pergi, Nak!"

Terdengar suara tembakkan mengenai tubuh seseorang, Devano lemas. Ia menutup mulut adiknya agar tidak bersuara. Isak kan tangis Angeline terdengar, gadis itu pun akhirnya pingsan

Pembunuhan berantai terjadi pada keluarga besar Mario. 3 orang tewas tertembak dan beberapa dokumen penting hilang. Sepertinya ini adalah persaingan bisnis yang sangat serius dan menjadi tragis. Pembunuh itu berhasil melarikan diri sebelum polisi datang. Untung saja, kedua anak mereka selamat karena mengunci diri di lemari kecil. Memeluk sang adik dengan erat dan menutup mulut.

Kejadian ini benar-benar membuat keluarganya hancur. Perusahaan dan rumah di sita. Jalan satu-satunya adalah mereka berdua pergi menemui saudaranya.

Di sini lah awal dimana Angeline akan membalaskan dendamnya terhadap sosok orang yang pernah ia temui jejaknya. Sebuah jam yang pernah ia lihat waktu itu sebagai teman bisnis sang Ayah. Biadap sekali! Tanpa sepengetahuan Devano, Angel menyamarkan dirinya sebagai orang lain untuk balas dendam.

Beberapa tahun kemudian Angeline menjadi seorang Sekertaris untuk membalaskan dendam, awal yang mudah bukan? Penyamaran yang pintar, ia mempersiapkan semuanya. Tapi sebelum itu, ia sudah terjebak lebih dulu sebelum menjadi Sekertaris nya Damian.

Cerita ini akan banyak Flashback.

Mohon para pembaca harus dengan teliti dan ikuti alurnya😁.

Eks! --

Damian memakai piyama tidur berwarna hitam ke abu-abuan. Sosok itu akan melancarkan aksinya menikmati malam bersama Gadis itu. Damian membuka pintu, terlihat Gadis itu duduk di lantai sembari berusaha melepaskan ikatan di tangannya. Gadis itu mencoba kabur darinya. Haha, apa kau bisa? tawa jahat dalam hati Damian.

"Penyamaran terbongkar sayang, aku tahu siapa dirimu!" gumam Damian mengetahui siapa sebenarnya perempuan ini. Angeline dari keluarga Mario yang akan membalas dendam padanya. Ck, Damian bukan orang bodoh! Ia tahu semua gerak-gerik Angeline.

Damian mengangkat tubuh Angeline sampai ke ranjang. Tidak perlu lama lagi Damian melumat bibir pink milik Angeline. Tidak ada balasan, Damian tetap menghisap, menyelusup kan lidahnya ke mulut Gadis itu. Seakan Damian terlalu nafsu dengan Angeline. Oh ya, memang benar. Belum juga dibalas, Damian membuka kancing kemeja Angeline menyeludupkan tangannya memegang buah dada yang sangat kenyal.

Merasakan sensasi yang tidak biasa, tapi haruskah ia memberikan mahkotanya kepada iblis ini? Jujur saja Angeline kehilangan kewarasannya. Kenapa begitu nikmat, saat semua telah buka bagian atas. Damian memberikan sensasi tak kalah nikmat, lelaki itu menghisap dan menjilati leher Angeline. Perlahan gadis itu tak sadar mendesah nikmat.

"Kau tahu, aku sudah tidak sabar menggagahi mu." bisik Damian menyeruak sensual di telinga Angeline.

"Bajingan kau Damian!" pekik Angeline bergetar, memberontak kan kakinya, tapi pergerakan sudah di kunci oleh Damian.

Cup, Damian kembali melumat bibir Angel dengan ciuman dalam. Secara intim ia langsung memposisikan gaya yang nikmat. Pemula untuk Angeline, "Aaahh," membuat seluruh tubuh Angeline mengejang hebat. Damian turun ke bawah menghisap kedua buah dada dengan rakus, sungguh Damian membuatnya tidak waras, nikmat benar-benar nikmat.

"Kau akan menikmatinya, sayang." setelah melepaskan ciumannya. Damian membuka paha Angeline lebar-lebar sehingga terlihatlah salah satu yang diincar oleh Damian. Meneguk ludah untuk kesekian kalinya, ternyata Gadis ini masih perawan.

Damian menyungging senyum, akan ada sedikit penghalang malam ini. Namun, seterusnya akan menjadi sebuah kenikmatan yang luar biasa. Ia mulai mendesakkan miliknya perlahan, bermain-main lembut di area sekitarnya. Damian memandang wajah sexy Angeline seakan tak tahan dengan perlakuannya. Padahal awalnya gadis itu seperti jual mahal.

"Sakit, ahh." desah Angeline merasakan sesuatu yang memaksa masuk ke dalam miliknya. Rasa sakit yang tidak biasa, seperti membelah dirinya menjadi dua. Remasan tangannya di pergelangan Damian sangat kuat. Dengan rela, Damian mengurangi rasa sakit Angeline dengan menjilati daun telinga, leher Angel.

"Aaah," desah Damian setelah lolos dari penghalang itu, rasanya kenapa senikmat ini.

Angeline merasakan yang nikmat sampai terbuai mengikuti pergerakan pinggul Damian yang terus menghentakkan semakin dalam pula rasanya. Sembari berpagutan lembut saling menghisap nikmat. Angeline menghilangkan rasa keraguannya untuk mengakhiri ini. Semakin Damian mempercepat ritmenya semakin Angeline merasakan kalau ada sesuatu yang akan keluar dari tubuhnya.

Angeline tak tahu apa itu, gadis polos yang tak mengerti apa-apa kini menikmati sensasi berhubungan intim dengan sosok Damian. Lelaki kaya raya memiliki banyak rahasia, derajat lebih jauh dari Angeline. Kenapa bisa-bisanya tertarik dengan tubuh Angeline. Ck, padahal Damian tidak mengetahui siapa nama Gadis ini. Tapi Angeline, mengetahui siapa Damian yang sesungguhnya.

"Aahh, ahh." desah keduanya setelah mencapai klimaks bersamaan. Damian mendalam kan miliknya dalam-dalam sampai Angeline berteriak. Tidak peduli kalau kesakitan tapi sepertinya tidak. Ini nikmat! Damian masih menggerakkan miliknya, lalu melakukannya sepuas mungkin.

Hanya prolog, diharapkan untuk membaca chapter 1. Terimakasih sudah mampir.

avataravatar
Next chapter