104 RASA BERSALAH

"Gua main gitar, lu yang nyanyi."

Kepala gue mulai ikut bergerak beriringan dengan petikan gitar Pete. Sampai akhirnya tiba tiba tubuh gue terpanjat kaget.

'Cause I'm not just a pretty girl—'

Mata gue terbuka sempurna dengan cepat. Gue menegakkan tubuh, melihat sekeliling.

Anjir! Cuman mimpi?!

"Eunghh." Gue gerak gerakin leher gue yang kerasa pegel. Lalu gue lihat ke sekeliling. Kosong. Cuman gue sendiri di sini.

Ya, tadi gue cuman mimpi. Gue inget, setelah menelpon Pete berulang kali dan ga diangkat sama sekali, akhirnya gue ngantuk dan tertidur.

Kalau diinget lagi, mimpi gue barusan terasa sangat nyata. Sampai tiba-tiba HP gue bunyi karena ada telepon yang masuk.

Gue melirik sekilas ke HP di meja yang udah ga bunyi lagi. OMO! Jam 12 kurang lima belas menit.

Ada dua panggilan ga terjawab dari abang gue. Gue berdecak pelan, lalu nelpon balik Bang Cello.

"Halo Bang?"

"Halo dek, baru bangun ya lu?" sudzon Bang Cello.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter