webnovel

1. Pertemuan

"Pertemuan di Hotel A, baik saya menuju kesana, "kata Gladys sambil menutup Telponnya. "Key tolong persiapkan berkas kerjasamanya dan ikut dengan saya ke Hotel A, "kata Gladys kepada asistennya, "Baik bu akan saya persiapkan. "kata Keyla. mereka pun segera berangkat menuju pertemuan.

Sesampainya di Hotel A mereka memasuki Aula pertemuan, dan mereka pun membicarakan kerjasama dengan skala besar, ada 3 perusahaan yang terlibat termasuk perusahaan Gladys. Perusahaan yang sedang berkembang pesat di bawah kepemimpinan Gladys yang bertangan dingin. Akhirnya Proyek kerjasamapun berhasil mereka tandatangani. lalu merekapun kembali ke kantor.

Di perjalanan pulang Gladys melihat seorang laki-laki berpenampilan sederhana namun wajahnya sangat tampan menawan, senyumnya begitu meneduhkan hati, Gladys begitu terpikat sehingga menghentikan mobilnya, dan memperhatikan laki-laki itu, ternyata Laki-laki itu mengendarai motor dan melaju pergi. Bukannya balik ke kantor, Gladys malaj mengikuti laki-laki itu pergi.

"Bu, maaf bu, ini bukan arah kita balik ke kantor, "kata Keyla. "Stttthh, Diam Key aku lagi mengikuti laki-laki tampan itu, yang mirip le min ho, "kata Gladys bersemangat. "Bu, ingat kerjaan kita banyak lho Bu, "Keyla mengingatkan kembali Bosnya yang lagi kasmaran. "Ini urusan Hati, lebih penting Key dari urusan kerja, "kata Gladys. "OMG, bu sejak kapan Ibu punya pemikiran seperti itu, bukannya prinsip ibu itu Pekerjaan diatas segalanya, "kaya Keyla. "Itu dulu sebelum aku ketemu le min ho kw, hahaha "kata Gladys sambil terus mengikuti motor di depannya.

Akhirnya motor itu berhenti di depan sebuah toko Roti, bernama Benarva Bakery. Melihat laki-laki itu turun, Gladys ikut turun dan masuk ke dalam toko. Gladys berpura-pura membeli beberapa roti, donat dan beberapa cake. Setelah memesan semua Gladys menuju kasir dan Pemuda itu tersenyum membuat jantung Gladys dag dig dug.. Waah senyumnya manis sekali "gumam Gladys dalam hati.

"Semuanya jadi 150rb, "kata Ben. "Ooh maaf saya melamun, "kata Gladys malu yang menatap terus wajah Ben. lalu menyerahkan uang 150rb dan mengambil belanjaannya dan menuju mobil. "Kenapa gak sekalian kenalan aja,"kata Keyla. "Aku belum berani, ntar aja aku belanja lagi baru kenalan, "kata Gladys.

Merekapun kembali ke kantor. Gladys hanya membawa satu buah cake stawbery, sisanya dia bagikan kepada karyawannya. dan mereka senang sekali, selain enak, roti, donat dan cake nya gratiiis. "Waah tumben bu Bos bawa makanan untuk kita, enak banget lagi, " kata susi sekertaris Gladys, "makan aja, jangan banyak omong, "kata Keyla ketus. "Huuh Bos dan asisten sama aja jutek, "kata Susi.

Di dalam kantor Gladys senyum-senyum sendiri, membayangkan wajah Ben. "Pasti namanya Benarva sesuai nama tokonya, bener ga dugaanku, Key, "kata Gladys. "bisa aja sih, tebakan Bos jitu itu, "kata Keyla sambil mengunyah Donatnya. "Hmm cake nya enak, manis semanis orangnya, hehe "kata Gladys. "Bos jatuh cinta pada pandangan pertama yah, Bos, "kata Keyla. "kok kamu tahu, kamu dukun yah? "kata Gladys. "Sembarangan, kelihatan Bos, kelakuan Bos itu kelihatan lagi Kasmaran,"kata Keyla sambil mengambil Donat ke 2.

Yah Keyla asisten sekaligus sahabat deket Gladys ini bertubuh tambun, selain suka makan orangnya cuek dan periang, dan hanya Keyla sahabat terbaik Gladys. yang membuat Gladys nyaman bersahabat dengannya.

Pulang kerja Gladys mengendarai mobilnya sendiri, sengaja mampir ke toko Roti pujaan hatinya, "Selamat sore, silahkan ada yang bisa saya bantu, " sapa Ben Ramah, "Selamat sore, kok sepi tadi siang saya kesini rame, ada 3 pegawai anda, "kata Gladys penasaran. "kebetulan karyawan saya pulang pukul 5 sore, kebetulan saja tokonya belum saya tutup, biasanya tutup pukul 5 sore, tapi kalo saya sedang ingin lembur suka tutup pukul 9 malam, "kata Ben.

"Perkenalkan nama saya Gladys, saya suka sama cake stawbery, saya minta di bungkus 5, "kata Gladys sambil tersenyum manis membuat jantung Ben berdetak kencang, "Nama saya Benarva sesuai nama toko ini, tapi panggil saja Ben, "kata Ben. "Ben, tinggal sendiri di Ruko ini, "kata Gladys. "Ya kebetulan saya masih jomlo, jadi tinggal sendiri, ini pesanan anda, "kata Ben. "terimakasih Ben, berapa semuanya? "kata Gladys. "120rb saya discout 100rb saja, buat pelanggan secantik anda, "kata Ben sambil tersenyum membuat Gladys semakit terpikat.

"Boleh saya minta nomer wa nya, supaya bisa memesan lewat wa dan nanti tinggal diambil, "kata Gladys. "boleh sekali ini nomernya 089722245678, "kata Ben, Gladys segera menyimpan nomer Ben dan memiscallnya, "itu nomer saya di save aja, "kata Gladys. "oke, " kata Ben. Gladys pun pamit untuk pulang setelah membayar cakenya.

Sepanjang perjalanan Gladys tersenyum bahagia, memikirkan Ben dengan senyumnya yang sangat manis, hingga tak terasa sudah sampai rumah, lalu memasukan Cake nya ke dalam kulkas.

**********

Sudah seminggu lamanya Gladys tidak ke toko rotinya Ben, karena kesibukan di proyeknya, ada rasa Rindu ingin bertemu, begitupun Ben sebenarnya Ben menaruh hati pada Gladys tapi dia pendam, melihat penampilan Gladys yang super high class membuat nyali Ben menciut.

Semua yang di pakai Gladys serba branded, sedangkan Ben berpenampilan sederhana, melihat mobilnya saja ferari merah sangat wow,, sedangkan Ben hanya punya motor NMax dan itu sangat wah bagi Ben memiliki NMax.

"Oh God, I miss him very much, "gumam Gladys, "Wooy Bos kok ga konsen sih, kenapa? "tanya Keyla asisten yang super kepo. "Aku kangen sama Ben, "kata Gladys. "Ben itu pemilik toko roti?," kata Keyla. "Iya bonbon, Benarva, pemilik Benarva bakery, seminggu ga ketemu, nanti sore pulang dari proyek aku harus mampir ke tokonya, "kata Gladys. "cie,, cie, falling in love niyee, "ledek Keyla. "Bodo emang gue pikirin, "jawab Gladys.

Sepulang dari Proyek Gladys wa Ben

"Hai, Ben aku sedang otw ke toko, aku pesan stawbery cake yah, "kata Gladys berharap Ben segera membalas wa nya.

"Oke, balasan Ben secepat kilat

Gladys bahagia mendapatkan balasan yang cepat, dan bergegas mengendarai mobilnya. sesampainya di Toko dengan senyuman bahagia Gladys masuk ke toko di sambut hangat oleh Ben.

"Waah kamu sibuk yah sehingga jarang mampir kesini, ini ada kopi penghilang penat setelah seharian di proyek. "kata Ben.

"ya, makasih banyak hmm kopinya enak sekali, "kata Gladys sambil meminum kopi buatan Ben. Gladys menatap Ben penuh kerinduan, rasanya ingin memeluk Ben, tapi Ben bukan siapa-siapa dirinya. Sebenarnya Ben merasakan hal yang sama.

"Ben, "kata Gladys ragu.

"hmmm, ada apa?, "jawab Ben.

"Ben, a.. a.. aku suka kamu, Ben, sejak pertama kali melihatmu, "kata Gladys dengan wajah memerah.

"Aapa?? kamu menyukaiku, ga mungkin aku hanya pemilik toko kue, ga cocok sama kamu, Gladys, maaf kan aku, sebaiknya kamu mencari pasangan yang sepadan denganmu, "kata Ben, dengan raut sedih karena kata hatinya tidak sesuai dengan perkataannya.

"maafkan aku Gladys, sebenarnya aku juga menyukaimu, bahkan mencintaimu, "gumam Ben namun Ben tidak berani mengungapkan yang sebenarnya karena Ben merasa tidak sepadan dengan Gladys.

Next chapter