151 Pemuda Tersesat 2

Seorang gadis kecil berada di sebelah seorang pemuda yang ditolong oleh ayahnya. Pemuda itu masih terbaring di atas tempat tidur selama berhari-hari sejak operasi dilakukan.

"Kakak tampan, kenapa kau selalu tidur?" ujar gadis umur delapan tahun itu.

Ia senang sekali menemani pemuda itu. Karena menurutnya pemuda itu tampan. Tentu saja, dia pria asing dengan postur tubuh orang barat.

Hidung mancung, kulit putih dan bibirnya yang merekah merah membuat gadis itu terkagum kagum kepada paras pemuda itu.

"Sayang, kau haru les menyanyi, kan? Ayo," ujar si ibu.

"Heuum, aku ingin menemani kakak ini?" ujar gadis itu tak terima.

"Sayang, kalau kau terus menemaninya, dia tak akan bangun bangun. Biarkan dia istirahat. Kau juga harus melakukan aktivitasmu," ujar si ibu.

Dengan bersungut sungut gadis itu turun dari ranjang dan menghampiri sang ibu.

"Cepat, ibu akan menyusulmu," ujar si ibu sambil tersenyum.

Gadis itu segera menuju ke luar. Sementara si ibu menghampiri pemuda itu.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter