9 9 - Merajut kenangan

Setelah Marie menutup pintu depan, kepala William terpenuhi oleh banyak pertanyaan. "Siapa yang mau diajak pergi keluar pas musim dingin?? Gak ada kerjaan yak??" sahut William dalam hati.

Tapi Marie sama sekali tidak memikirkan hal yang sama dengan William, ia pikir bahwa ia akan bersenang-senang dengan William ( yang satunya lagi ). Tak lama kemudian terdengar suara mobil dari kejauhan, pada awalnya Marie tidak sadar bahwa itu adalah mobil William ( yang satunya lagi ).

( Mulai dari sekarang, ketika saya menyebut nama "William", itu berarti saya sedang menyebut pangeran William, bukan si William yang tinggal serumah dengan Marie [ maap kalo ribet 🙂] )

terlihat mobil Tesla Model S berwarna hitam yang sedang menuju ke arah rumah Marie, Marie tahu bahwa mobil itu adalah mobil William. Setelah William memarkirkan mobilnya di depan rumah Marie, Marie masuk ke dalam mobil itu dan duduk ke kursi belakang.

"Haiii" ujar Marie sambil memasuki mobil. "Hai.." ujar William dengan suara pelannya, "Aku gak telat kan..?" lanjutnya. "Oh enggak kok, gak sama sekali!" jawab Marie, William menganggukan kepalanya dan tersenyum dan lanjut menyetir ke arah perpustakaan kampus dengan keheningan.

________________

Rupanya saat William masih berbasa-basi terhadap Marie saat Marie memasuki mobil, ada sepasang mata mengintai dari atas rumah. Ternyata William ( yg serumah dengan Marie ) sudah memperhatikan Marie saat ia keluar dari pintu. William ( yg serumah dengan Marie ) terus memperhatikan Marie dari jendela di lantai dua rumahnya, tetapi ia masih belum tau siapa orang yang menyetir mobil yang Marie tumpangi tadi. Setelah mobil yang Marie tumpangi telah pudar dari pandangan William ( yg serumah dengan Marie ), ia segera masuk kembali ke dalam kamarnya dan tidak menaruh pikiran kepada Marie lagi.

__________________

Di tengah-tengah perjalanan, Marie berkata "Mmmm...Will..?" William menengokkan kepalanya sedikit "Ya?"

"Kita langsung mau ke perpus?" tanya Marie.

"Mmm, iya. Emang kenapa?" jawab William.

"Ohh, enggak kok, nanya doang hehe."

"Kamu mau pergi ke tempat lain?"

"Enggak! Enggak sama sekali...."

Marie terdiam dengan perasaan sedikit malu, ia menaruh harapannya yang tidak-tidak terhadap William.

"Kalau setelah ke perpus????" tanya Marie lagi, ia pantang menyerah untuk memberikan kode kepada William. Alasan ia ingin pergi keluar rumah lama-lama adalah karena ia tidak ingin berada di tengah-tengah hawa dingin dan suram ketika ia berada di rumah bersama dengan William ( William yang tinggal serumah dengan Marie ).

William terdiam sebentar lalu berkata "Mungkin aja....kita liat aja nanti." Mendengar perkataan itu, Marie langsung tersenyum lega, masih ada harapan untuk ia tidak pulang ke rumah secepatnya. Mereka melanjutkan perjalanannya dengan percakapan kecil.

______________________

Marie dan William sampai ke perpustakaan mewah yang berada di kampusnya. Marie langsung menujukan matanya ke buku-buku tebal yang tertata rapi di rak-rak buku super besar itu, begitu juga dengan William. 2 kutu buku itu mulai berpencar dan mencari buku kesukaannya masing-masing.

Beberapa menit kemudian, Marie menghampiri William yang sedang berdiri di depan rak buku, Marie menyapa William dari belakang.

"Will..Will!" seru Marie dengan suara kecil.

William langsung menengok ke arah Marie.

"Ya?" jawab William sambil mengangkat alisnya.

"Kamu lagi baca apaan?" bisik Marie.

"Oh, mm ini aku lagi baca...ini..." ujar William sambil menyodorkan buku yang ia baca ke tangan Marie. Marie membuka mulutnya dan mengangkat alisnya, ia sangat terkejut akan buku yang William baca.

"Astaga, ini kan buku yang katanya cuman ada 50 eksemplar di dunia???!" sahut Marie yang terkejut. William tertawa kecil melihat ekspresi muka Marie yang terlihat sangat kagum. "Kamu mau pinjam itu?" tanya William. Marie semakin kaget mendengar perkataan William. "Hah?? Mmm, sebenernya sih aku mau aja tapi...kamu duluan kan yang pengen pinjem buku ini???" tanya Marie dengan muka merah, muka William pun juga memerah melihat tingkah Marie.

"Boleh aja sih. Trus...kalo kamu mau 'pinjam' buku itu selamanya ya.....silakan." ujar William dengan gestur tubuh yang ( agak ) sombong. "Heh jangan songong lu ye!" sahut Marie sambil tertawa, William pun juga tertawa. Mereka melanjutkan momen-momen mereka di perpustakaan sambil mengobrol, dan membaca sampai sore.

Ketika langit sudah berwarna orange tua, William dan Marie menyudahi "acara membaca bersama" mereka di perpustakaan, mereka pun berjalan ke arah mobil William.

______________________

Mereka menapaki jalan beraspal yang diselimuti oleh salju dan potongan-potongan es. Di tengah-tengah perjalanan menuju mobil William, Marie bertanya

"Will....katamu tadi kita enggak bakal langsung ke rumahku kan pas pulang?"

"Iya, kalau kamu mau." jawab William.

"Ohh baiklah...." sahut Marie sambil membuka pintu belakang mobil.

"Mar...?" ujar William saat Marie membuka pintu mobilnya. Lantas Marie berhenti sejenak dan menaruh perhatiannya pada William.

"Kamu gak mau duduk di kursi depan?" tanya William. Mendengar itu, Marie langsung berjalan ke depan pintu depan mobil dan langsung membukanya. "Ok...sekarang kamu masuk juga, dingin loh diluar!" sahut Marie sambil masuk ke dalam mobil tersebut.

avataravatar
Next chapter