8 8 - Kamu cemburu?

Marie merasakan hal yang aneh, setelah kejadian kemarin ia tidak pernah berbicara lagi dengan William sampai keesokan paginya.

Marie berjalan ke dalam kamar mandi untuk menggosok giginya, disana ia bertemu William yang juga sedang menggosok giginya. "Aduh...aku harus nunggu di luar dulu gak ya..." sahut Marie dalam hati.

William yang menyadari keberadaan Marie hanya menatap Marie sebentar dan lanjut menggosok gigi. "Yauda deh, tunggu di luar aja.." sahut Marie dalam hati sambil berkeringat dingin. Tak lama setelah itu, William pergi keluar dari kamar mandinya tanpa menengok ke arah Marie sedetikpun.

Marie merasa sangat tidak nyaman akan aura yang dikeluarkan William hari itu. Setelah itupun Marie masuk ke dalam kamar mandi dan menggosok giginya.

_______________________________

Marie berjalan menuruni tangga dan duduk di kursi meja makan, terlihat ada dua buah piring dengan roti lapis diatasnya. Marie tidak yakin bahwa piring itu disajikan untuk dirinya sendiri, tapi ia masih enggan bertanya pada William, tapi ia memberanikan dirinya.

"Will, ini semua ini buat aku?" tanya Marie. William yang sedang menonton tv hanya menengok ke arah Marie sebentar dan mengangguk, setelah itu ia lanjut menonton tvnya. Dari situ Marie makin merasa bahwa William itu bodoh.

"Lu ngapain dah ngambek ngambek gajelassssssszzszszszss" sahut Marie dalam hati. "Lu yang kemaren aneh aneh, lu yang sekarang ngambekkkkkkkkkk!!!" lanjutnya dalam hati. "Pengen tak HIH!" lanjutnya lagi dalam hati dengan aksen Jawanya.

________________________

Mereka menghabiskan berjam-jam dengan keheningan, yang terdengar daritadi hanya suara tv yang ditonton William tanpa henti. Marie yang merasa tidak nyaman hanya bisa memohon agar kedua orangtua William cepat-cepat pulang ke rumah agar mereka bisa mencairkan suasana.

Tepat sekali setelah Marie terjebak dalam suasana yang tegang, hpnya berbunyi. Marie mengecek hpnya dan ternyata ia mendapatkan panggilan dari William ( yang satunya lagi ). Marie yang tidak ingim menganggu William langsung beranjak dari sofa dan pergi menuju tempat tidurnya.

Ia duduk di atas tempat tidurnya dan menelepon balik William ( yang satunya lagi ). "Will? William?? Kamu dengar aku?" sahut Marie. Tak lama kemudian, William ( yang satunya lagi ) menjawab "Ah iya iya, aku denger kamu sekarang.." Mereka melanjutkan perbincangannya yang disertai oleh tawa. Sampai akhirnya William ( yang satunya lagi ) bertanya.

"Kamu sibuk gak hari ini?"

"Mmm..kayaknya sih enggak."

"Oh, kalo gitu kamu...bisa gak temenin aku ke perpus sebentar? Kalo gabisa gapapa."

Hati Marie berdegup kencang, ia diajak pergi keluar oleh seorang pangeran, tapi ia juga takut karena ia tidak tahu bagaimana ia harus memberitahu William soal itu.

Mereka mengakhiri teleponnya setelah Marie menjawab dengan "Ya, tentu saja!" setelah mengangkat telepon itu, Marie tertawa sambil menyengir. "Ini mah gak bakal diajak ke perpus doang...." sahut Marie sambil terbaring di atas kasurnya, masih sambil menyengir

Sayangnya, suara Marie yang kencang membuat suaranya terdengar oleh William di lantai bawah, entah disengaja atau tidak, tentunya William semakin patah hati.

__________________________

Marie tanpa pikir panjang langsung bersiap-siap untuk pergi ke perpustakaan. Ia memakai jacketnya karena saat itu masih musim dingin, ia juga memakai beberapa atribut lain yang akan melindunginya dari udara dingin seperti topi, sarung tangan, dan sepatu boots.

Lalu ia pergi ke halaman depan rumah sambil menunggu kedatangan William ( yang satunya lagi ). Tentunya William curiga akan apa yang dilakukan Marie, daritadi William tidak berkata sepatah kata kepada Marie, namun ia hanya menenggok ke arah Marie setelah ia pergi ke luar rumah.

avataravatar
Next chapter