3 3 - "I'm sorry wha-"

1 bulan berlalu, Marie sedang menunggu bus di halte umum untuk menuju ke kampusnya sambil mengenakan coat jacketnya berwarna beige karena saat itu sedang musim dingin.

Terdengar suara bus yang sedang melaju ke arah halte. Marie segera melangkahkan kaki ke dalam bus bertingkat berwarna merah itu dan memulai perjalanannya menuju kampus.

_________________________________________

Marie melangkahkan kakinya masuk ke dalam kelas pertamanya di hari itu, entah terlalu pagi atau apa, Marie tidak melihat siapa-siapa di dalam ruangan kelasnya. Marie langsung duduk di deretan kursi paling belakang dan membaca buku novel kesukaannya.

Sekitar 3 menit kemudian, terlihat seorang lelaki yang mengenakan jaket biru tebal memasuki ruangan kelas yang sama dengan Marie.

Mereka berdua tidak sengaja saling bertatap mata, Marie yang panik langsung tersenyum, pria itu tersenyum balik.

"Itu siapa yak, kok gapernah liat, padahal satu kelas, satu jurusan." ujar Marie dalam hati.

"Ah udala paling nanti bisa kenal sendiri.." lanjutnya.

Marie kembali fokus membaca novel yang ia bawa dengan suasana kelas yang hening.

___________________________________________

Di sebuah sore yang dingin di taman sebuah fakultas berhiaskan langit dengan ratusan gumpalan awan diatasnya, terdengar suara dua perempuan sedang berbincang dengan lantang.

"MARIEEEEE KITA GAK SEKELOMPOKKKK, AKU GAPUNYA TEMEN LAGI SELAIN KAMU DISINIII"

"IYA SAMAAA, AKU JUGA GAPUNYA TEMEN DI KELOMPOKKUUUUUU"

"Bohong! Bukannya kamu deket sama si Bethanie??"

"Kita waktu itu cuman ngobrol sebentar! Kita bener-bener enggak akrab!"

Marie dan temannya, Isabella, sedang berbincang-bincang ( atau bertengkar? ) tentang pembagian kelompok untuk mengerjakan suatu proyek ( yang mengakibatkan pertengkaran ).

Tiba² hp Marie berbunyi, ia mendapatkan telepon dari salah satu temannya. Marie langsung mengambil hpnya dan membuat kode agar Isabelle bisa diam.

Setelah melontarkan beberapa kata ke lawan bicaranya di telepon, Marie menutup teleponnya dan berkata "Eh, aku ada meeting setengah jam lagi, aku pergi dulu yak." ujar Marie setelah selesai ditelepon temannya.

"Iya iya, yodah aku juga pergi yak. See ya!" balas Isabelle.

Mereka berdua berpisah di taman yang ada di dekat gedung fakultasnya.

___________________________________________

Marie berjalan ke arah lorong di dalam gedung serbaguna. Dari jauh ia melihat beberapa anggota kelompok yang tidak ia kenal, termasuk pria yang memakai jaket biru tebal.

Pria itu sedang duduk sendirian, dibelakangi oleh seorang pria lain. Melihat hal itu, Marie tidak akan membuang kesempatannya untuk berkenalan dengan pria berjaket biru itu.

Marie segera duduk di samping pria berjaket biru itu dan mulai menatapnya.

"Mmm..hai!" sahut Marie.

Pria itu langsung menatap Marie balik.

"Oh..hai.." balas pria itu.

"Tadi itu aku yang senyum sama kamu di kelas tadi pagi hehe, inget kan?"

"Oh iya, aku ingat itu. Kamu waktu itu lagi baca buku kan?"

"Iya!" balas Marie sambil tersenyum lebar.

"Ohh, aku juga suka baca buku...kamu tadi baca buku apa?"

Marie dan pria itu langsung bercakap-cakap layaknya teman biasa. Marie memang sangatlah bertalenta dalam membuat teman.

"Oiya..nama kamu siapa?" tanya Marie.

"Aku William." balas pria itu.

Marie langsung terdiam sebentar, mengingat sosok lelaki lain yang ia kenal.

"Mmm...kenapa ya?" sahut William yang kebingungan melihat raut wajah Marie..

"Oh gapapa, aku cuman keinget temenku yang namanya sama kayak kamu hehe." balas Marie dengan jujur.

William hanya tertawa kecil mendengar jawaban Marie.

___________________________________________

Marie telah kembali ke rumah pasangan Smith. Mrs. Smith yang telah selesai memasak makan malam segera memanggil Marie dan anak-anaknya turun ke tempat makan.

"Aku gak tau kalo ini kebetulan atau enggak, tapi tadi aku punya temen baru, dan namanya itu....William." seru Marie.

"Dia cowok?" tanya William. Entah kenapa William menanyakan hal itu ketika jelas-jelas 'William' adalah nama laki-laki.

"Iya.." balas Marie.

"Dia ganteng?" tanya William lagi.

Wendy langsung menengok ke arah kakaknya dengan tatapan aneh dan bingung.

"Mmmm....biasa aja sih.... Kenapa nanyain itu?" tanya Marie.

"Enggak...penasaran aja..." balas William dengan muka merah.

Marie hanya bisa membalas dengan raut wajah kebingungan yang seakan mengatakan "ok...?🤨"

"Orangnya menyenangkan?" tanya Mrs. Smith.

"Ya...lumayan sih. Tapi kayaknya agak pendiam." ujar Marie sambil menatap William.

"Hayo mau nanya apa lagi lu??" ujar Marie dalam hati, masih sambil menatap William. Namun William hanya hening dan tidak mengatakan apapun.

___________________________________________

Marie terbangun di pagi keesokan harinya dengan 15 notifikasi chat dari Isabella.

Dengan wajah yang masih kucel, Marie langsung membaca chat itu:

_________________

Isabella

ASTAGA MARIEEE

________________

Isabella

KAMU BERUNTUNG BANGETT

________________

Isabella

Liat deh, ada anak yang namanya

William di kelompokmu, dia itu kan...

Pangeran Inggris.

_______________________________________________

saran? kritik? feedback? komen aja (^^)

avataravatar
Next chapter