2 2 - Anxiety

Singkat cerita, Marie segera menuju negara dimana ia akan menempuh pendidikan S2nya.

Marie dihantui oleh pikiran-pikiran cemas seperti...."Nanti keluarganya ramah gak ya?" "Nanti aku bakal masuk angin gak ya setelah gak makan nasi selama sehari?" "Nanti aku dibully gak ya?"

"Nanti anak-anaknya cakep gak ya?" itu adalah hal terakhir yang Marie pikirkan sebelum melihat sepasang suami istri yang menyapanya di bandara.

( Mereka ngomong ini pake b.Ing duh 🤘)

"Permisi, kamu Marietta Kirgite ya?"

Marie menoleh kebelakang, terlihat seorang wanita berambut coklat bergelombang dengan mata biru, serta seorang pria berambut hitam sedang tersenyum ramah.

"Ahh iya..kalian Mr. dan Mrs. Smith?" tanya Marie. "Yaa, itu kami! Selamat datang di Inggris! Gimana kabarmu??" sahut Mrs. Smith. Mereka memang terlihat sangat ramah. Mereka saling bertanya dan menjawab satu sama lain sambil mengantarkan Marie menuju ke rumah pasangan suami istri itu.

___________________________________________

Mereka sampai di rumah berwarna coklat yang sederhana. Marie sibuk mengecek dan membawa barang-barang yang ia bawa ke halaman depan rumah, Mr. Smith sibuk membantu Marie, sedangkan Mrs. Smith sibuk mengambil kunci pintu di tasnya.

Setelah ia membuka pintu rumahnya, ia menyahut sambil mendonggak ke atas "Anak-anak! Sini turun! Tamu kita udah datang!!"

Marie yang mendengar sahutan Mrs. Smith langsung berkata "Waw, aku gak nyangka kalo bakal ada anak-anak." ujar Marie kepada Mr. Smith. "Iya, kita sebenarnya punya 2 anak." balas Mr. Smith.

"Oh, berapa umur mereka?"

"Yang bungsu, 8 tahun, namanya Wendy, dan yang sulung, hampir seumuran dengan kamu, tapi aku sedikit lupa."

"Ohh, berarti dia sekitar 20 tahun?"

"Yaa, dia 21 tahun! Setahun lebih tua dari kamu."

"Ooh, dia cowok?"

"Betul.."

( *Muncul backsound "wadaw" yg sering ada di video2 uwu Tik Tok )

Marie mengangguk pelan.

___________________________________________

Marie masuk kedalam rumah itu dan segera menuju ke ruang tamu, dimana ia bertemu dengan seorang lelaki yang tinggi, berambut pirang, dan bermata biru. Pria itu berdiri menghampiri Marie dan mengulurkan tangannya.

"Hai, senang bertemu denganmu, aku William." sahut lelaki itu.

"AAWAWAWAWAWAWWWAWWWAAWWAAWWWAAWWW!!!!!!! GAK NYESEL GUA BELAJAR DARI PAGI SAMPE PAGIIIII" sahut Marie dalam hati.

"Hai, aku Marietta, panggil aja Marie." sahut Marie kepada William.

Terdapat momen keheningan diantara mereka berdua karena mereka berdua memang pemalu dan agak canggung.

Tiba-tiba terdengar suara teriakan anak kecil dari arah dapur. Terlihat seorang anak kecil berkuncir dua berlari menghampiri Marie dengan senyum lebar.

"Hey...kiddo." sahut Marie.

"Haiiiii!!! Kamu yang namanya Marie??" sahut anak itu.

"Iya...kamu Wendy kan??"

"Iya!" dan anak itu langsung lari ke atas tangga.

Marie melirik William dengan gestur kebingungan dan sedikit kaget.

"Maaf, emang anaknya kayak gitu." ujar William.

"At least dia gak canggung...." sambil tertawa kecil.

William tertawa kecil balik.

"Umm..kamu.." sahut William sambil mendekati Marie. "Perlu bantuan naikkin semua barang² itu ke atas?" ujar William yang menawarkan bantuan.

"Ohiya, aku belum masukin ini semua ke kamarku astaga!" ujar Marie dengan muka merah.

Marie langsung mengambil barang²nya untuk dibawa ke lantai dua rumah tersebut.

____________________________________________

Saran? kritik? feedback? komen aja ^_^

avataravatar
Next chapter