webnovel

9 PAY IT FORWARD

Sante menatap tajam pada kelompok kecil anggota senior Geng Tengkorak yang sekarang sedang mengerumuninya. Tatapan mereka penuh kebencian dan sama sekali tidak bersahabat. Dulu, mereka sama-sama bertempur sebagai saudara seperjuangan ketika terjadi bentrokan antar geng untuk memperebutkan area markas yang mereka duduki sekarang. Tapi kini, mereka menatapnya seperti memandang seorang musuh besar.

"Hmphhh.." sungut Sante sambil mendengus. "Jadi, ada apa ini?"

"Kami akan mengadakan ritual Pengadilan Terakhir untuk membuktikan apakah kau memang benar-benar bersalah atau tidak. Kita sudah mencari-cari Arina selama 3 bulan ini, tapi hasilnya nol besar. Gadis itu kemungkinan besar sudah mati dan jasadnya tidak ditemukan. Ada kemungkinan, kaulah yang melakukannya bukan?"

Sante mendengus sekali lagi sambil tersenyum mengejek. Arina benar. Strategi gadis tersebut benar-benar hebat kali ini. Tanpa perlu menunjukkan dirinya, ia berhasil untuk menarik musuhnya keluar dari sarang mereka satu persatu.

"Atas dasar apa? Dan dari mana tuduhan tersebut berasal?"

"Kau pasti mengincar kedudukan ketua setelah Dicky meninggal. Sayangnya, ia malah memberikan posisi pemimpin kepada Arina dan bukan dirimu. Jadi, kau kecewa dan membunuhnya lalu menyingkirkan mayatnya secara diam-diam. Benar kan?"

Sante terkekeh geli. Ia sudah tahu siapa dalang di balik semua fitnah keji tersebut.

"Baiklah. 3 malam dari sekarang adalah malam bulan purnama. Kita pastikan tuduhan tersebut melalui ritual Pengadilan Terakhir di sana. Di depan mata semua anggota geng. Setuju?"

Semua kepala yang mengelilinginya langsung menganggukkan kepala sebagai tanda setuju dan dalam waktu singkat, rombongan tersebut langsung bubar. Setelah tinggal ia sendiri yang masih berdiri di tempat yang sama, Sante lalu mengirim pesan singkat pada Arina.

"Malam bulan purnama, 3 hari lagi…"

............…

3 hari kemudian, 4 jam menuju tengah malam….

Arina berdiri di depan rumah sambil menatap langit malam berbintang di atasnya. Langit saat itu begitu terang dan jernih dengan cahaya bulan purnama sempurna yang bersinar di atasnya. Semua rasi bintang pun tampak sangat jelas di atas sana. Seperti puluhan ribu berlian kecil yang digantung dan disusun rapi oleh sebuah tangan yang tak terlihat.

Malam ini ia akan kembali menghadapi Baptisan Darahnya yang kedua. Mengukuhkan kembali posisinya sebagai ketua geng dan menunjukkan kepada semua orang kalau ia masih bernyawa. Hidup dan sehat walafiat. Memberikan pukulan telak bagi para musuhnya yang bersembunyi di bawah bayangan serta menarik mereka semua keluar sekaligus.

Lalu, terakhir…..

Menghadiahkan kematian yang indah di depan mata semua orang. Sebagai sebuah peringatan dan ancaman.

"A hero baptized in blood and war, Arina. Remember that…"

Itu adalah kalimat terakhir Dicky kepadanya beberapa hari sebelum pemuda itu meninggal dan Arina mengamininya. Tidak pernah ada jalan yang mudah untuk menjadi seorang pemimpin. Tapi dengan sangat telaten, Dicky sudah mempersiapkan mentalnya untuk posisi tersebut.

Suster Hua yang melihat Arina sedang berdiri di luar rumah sambil menatap langit, mendekati gadis itu pelan-pelan dan bertanya.

"Jadi, kau akan pergi malam ini?"

"Ya…."

"Ada beberapa hal yang harus kulakukan…" jawab Arina pelan.

"Baiklah, aku takkan menahanmu lebih lama kalau begitu…"

"Aku pernah mendengar cerita kalau orang-orang yang meninggal akan berubah jadi bintang-bintang di langit. Betulkah?" tanya Arina sendu.

"Mungkin. Ada beberapa kepercayaan yang mengatakan demikian. Kenapa?"

"Kalau iya, aku senang sekali karena ia mungkin sedang menatapku dari atas sana…" kata Arina dengan mata berkaca-kaca. Ia merasa rindu sekali pada Dicky….

"Siapa?"

"Dicky Valdez…"

Mendengar nama itu, Suster Hua terkesiap kaget.

...............….

6 tahun yang lalu….

Seorang wanita muda dalam pakaian biarawati tengah kebingungan di depan kasir karena jumlah uang untuk membayar barang belanjaannya ternyata kurang. Dengan gugup, ia mulai merogoh sakunya sambil berdoa kencang di dalam hatinya. Mudah-mudahan ada uang yang tiba-tiba nyangkut atau terselip di salah satu kantung jubah atau tas kainnya.

Petugas kasir mulai menunjukkan ekspresi muka tak sabar sementara di belakangnya, antrian pembeli sudah mengular panjang. Beberapa dari mereka malah mulai mengomel serta mengumpatnya dengan kasar.

Keringat sebesar butiran jagung mulai bermunculan di kening biarawati muda tersebut. Ia gugup setengah mati. Habislah ia! Kelihatannya ia harus pulang dengan tangan kosong hari ini. Namun, di satu sisi, barang-barang belanjaannya sangat dibutuhkan oleh ordonya sekarang.

Tapi, ketika ia mau menyerahkan kembali belanjaannya, seorang pemuda tampan berbau nikotin dan mengenakan jaket kulit, langsung menyerahkan sejumlah uang pada petugas kasir.

"Biar aku bayar belanjaan suster muda ini. Berapa jumlahnya?"

Petugas kasir tersebut lalu menunjukkan total belanjaan yang harus dibayar dan semuanya langsung dilunasi oleh pemuda tersebut. Suster Hua yang terkejut karena bantuan tak terduga itu, hanya bisa terpaku diam di tempat saat pemuda yang sama juga membantunya untuk membawakan barang belanjaannya.

"Ayo, biar kuantar pulang sekalian…" katanya ramah sambil menaiki motor gede dan memberikan helm kepada suster muda tersebut. Tanpa banyak bicara, Suster Hua duduk di belakang pemuda tersebut dengan jantung berdebar kencang dan wajah semerah tomat. Ini… ini pengalaman pertamanya dibonceng oleh seorang laki-laki.

"Di mana alamatmu?" tanya pemuda tersebut. Suster Hua lalu menyebutkan alamat gereja ordonya dan dalam waktu singkat, mereka sudah tiba di depan pintu sebuah gereja tua. Ia langsung turun dan mengambil kantong belanjaannya sambil mengucapkan terima kasih atas bantuan pemuda tersebut tadi.

"Errr… maaf… siapa namamu?" tanya Suster Hua gugup sebelum pemuda tersebut menghilang dengan motor gedenya.

"Dicky Valdez…" jawab pemuda tersebut singkat sambil menyalakan mesin motornya. Semenit kemudian, tubuhnya sudah menghilang di tengah keramaian lalu lintas.

............…

"Kenapa suster tersenyum?" tanya Arina bingung.

"Apa suster kenal juga dengan Dicky?"

"Tidak, kebetulan aku tahu seorang pemuda dengan nama yang mirip seperti itu…" jawab Suster Hua sambil tersenyum ketika ia mengenang masa lalunya.

"Omong-omong, mulai sekarang, kau bisa memanggilku… Ibu.."

.

Wiiii... terjawab ya? Kenapa Arina panggil Suster Hua dengan sebutan ibu. Masih inget Arina ketemu sama Suster Hua dulu di Roommate 1 di chapter berapa?

UPDATE MALAM INI TANGGAL 4 JULI 2020:

AKUMULASI REVIEW TERBAIK :

1. Delly_Neisha_Ra = 3 review

2. Bunda Mokoagow = 6 review

3. Bunda 35276238 = 2 review

4. Kakak_Neisha = 2 review

5. Naima_Bakari = 1 review

6. Bunda Mokoagow Ydb = 1 review

7. BundaWin1759 = 1 review

8. Herianto Mokoagow = 2 review

9. Herianto = 1 review

10. …………………………….

AKUMULASI VOTE YOUR STONE:

1. Kakak_Neisha = 4 stones

2. Eka_Sundari = 9 stones

3. Qnix_Msa = 9 stones

4. Seyrene = 4 stones

5. Safrida_Hanum = 5 stones

6. Delly_Neisha = 7 stones

7. Herianto = 5 stones

8. Angel_moon = 1 stone

9. Bunda35276238 = 3 stones

10. Fraza_Zahra = 1 stone

11. Bunda Ydb = 2 stones

12. BundaWin1759 = 2 stones

13. Bunda Mokoagow = 3 stones

14. Seina = 1 stone

15. DaoistCwfLhw = 1 stone

16. Thinker_bell = 1 stone

17. Eka_Adristiana = 2 stones

18. Naima_Bakari = 2 stones

……………………………………………………

IS THAT YOU??

“REVIEW TERBAIK”

Dimulai dari tanggal 2 – 16 Juli 2020, readers boleh kirim review 5 stars sebanyak-banyaknya ke 3 novel saya yang ada di Webnovel yaitu The Roommate 1, Fallen Angel dan Side Stories.

Terusss…. Follow akun IG aku ya : rockinglady69. Jangan lupa kirim DM ke saya dengan format sbb:

(Nama) (Judul novel yang direview) ( Nama user di webnovel)

Contohnya : ( Nana) ( The Roommate 1) ( Nana15)

Jangan lupa share link novelnya juga di laman IG kalian ya?

Untuk 2 review terbaik, author mau kasih bonus pulsa 250,000/ review dan untuk 10 review terbaik, aku mau kasih bonus pulsa 100,000 / review. Lumayan banget kan? Untuk beli koin / nambah kuota.

Hehehehehe…..

“VOTE YOUR STONE”

Ini juga caranya sama. Cuma bedanya, kalian kirim power stone kalian sebanyak2nya ke 3 novel di atas ya? Dimulai dari tanggal 2 – 16 Juli 2020.

Nanti pas tanggal 16 Juli 2020, saya akan hitung siapa saja penyumbang power stone terbanyak. Hasilnya, akan saya infokan di kolom komentar pada tanggal tersebut. Gampang kan?

Dan gue pasti catet per hari loh ya???

Hadiahnya? Ok, cekidot ya, gaiss…

40 PS = pulsa 150.000 / org ( untuk 4 pemenang)

30 – 39 PS = pulsa 100,000 / org ( untuk 4 pemenang)

20 – 29 PS = pulsa 50,000 / org ( untuk 4 pemenang)

Lumayan banget kannnnn????

Dan ini no tipu2 yaaa…..

Pertanyaan lain….

Gimana kalo mau ikut 2 kategori tersebut? Boleh ga?

Boleh banget!!

Hadiahnya ntar tinggal diakumulasi aja sama eike. Okeh?

Yukk,,, buruannnnnn….

Nana15creators' thoughts
Next chapter