webnovel

46 ARINA & LEO : DUEL TERBUKA (1) – MENERJEMAHKAN BAHASA PAGANIA (2)

Bahasa Pagania….

Salah satu dari 2 bahasa induk di dalam 3 Dunia yang kemudian diturunkan menjadi 7 bahasa varian yang lazim digunakan sebagai bahasa pergaulan sehari-hari. Jika negara-negara Dunia Pertama masih menggunakan Bahasa Pagania dan Druite untuk berkirim berita secara formal serta menggunakan Bahasa Urk sebagai bahasa pergaulan sehari-hari, berbeda halnya dengan negara-negara di Dunia Kedua dan Ketiga.

Mereka secara aktif menggunakan Bahasa Ward dan Elend untuk bahasa komunikasi secara resmi serta menggunakan Bahasa Jeon untuk percakapan sehari-hari.

Untuk Arina dan Leo sendiri, mereka jauh lebih akrab dengan Bahasa Jeon sebagai bahan obrolan mereka. Tapi, Arina sendiri memang pernah mendalami bahasa ibunya tersebut secara khusus ketika ia tengah berada dalam proses pemulihan saat dirawat oleh Suster Hua dulu.

"Ya, aku tahu bahasa itu. Kenapa?" tanya Arina lagi.

"Mariska menantangmu untuk menerjemahkan selembar teks kuno dalam Bahasa Pagania. Kau sanggup?"

"Mmm….bisa kucoba…" kata Arina lagi sambil meletakkan biji baduknya.

"Tempatnya di mana?"

"Kampus kita. Universitas Rotteo…"

Mata Arina seketika membulat lebar dan mulutnya langsung membentuk huruf O besar.

............….

Keesokkan harinya, Universitas Rotteo, balai bahasa, pukul 10.00….

Mariska sudah menunggu dengan tak sabar ketika akhirnya pasangan itu datang ke ruangan balai bahasa yang sudah dipersiapkan sebagai area untuk dirinya dan Arina bertanding nanti. Beberapa guru besar dan staf ahli juga sudah dipersiapkan sebagai juri dan penilai dari hasil terjemahan yang akan mereka lakukan nanti.

Setelah kedatangan Leo dan Arina, salah satu senior segera bangkit berdiri dan memberikan sedikit pengarahan sebelum kedua gadis itu memulai penerjemahan mereka.

"Bahasa Pagania adalah salah satu dari 2 bahasa induk di dunia yang kemudian diturunkan menjadi 7 bahasa komunikasi dasar yang kita kenal secara akrab dan digunakan secara meluas di hampir semua negara 3 Dunia. Akan tetapi, dalam masyarakat kelas atas, Bahasa Pagania masih tetap menjadi salah satu bahasa baku yang harus dikuasai secara formal untuk keperluan surat menyurat maupun dalam kegiatan-kegiatan resmi kenegaraan. Karena itulah…."

"Memahami Bahasa Pagania secara menyeluruh akan menentukan derajat dan status dari si pengguna bahasa itu sendiri. Jika ia mampu memahami dan menggunakan bahasa ini dengan baik, ia sama sekali tidak akan merasa kesulitan untuk menjalin pergaulan dengan masyarakat kelas atas. Terutama kaum bangsawan dan golongan kerajaan…"

"Apakah kalian mengerti?"

Mariska dan Arina lalu mengangguk pelan. Diam-diam, Mariska tertawa keras dari dalam hatinya. Bahasa Pagania sangatlah sulit untuk dipahami. Ada sekitar 78 simbol gambar yang harus diingat dan 4 nada yang harus dihafal di luar kepala. Setiap symbol memiliki artinya masing-masing. Belum lagi jika symbol-simbol tersebut digabungkan dengan symbol lainnya yang pasti akan memberikan pemahaman yang jauh berbeda. Ia sendiri saja membutuhkan waktu kurang lebih 10 tahun untuk bisa memahami dan menguasai bahasa ini.

Dan ia sama sekali tidak yakin kalau gadis kampung di sebelahnya akan mampu menerjemahkan naskah kuno yang memang sudah dipersiapkan secara khusus untuk mereka hari ini. Pertandingan belum dimulai, tapi Mariska sudah merasa di atas angin. Sementara Arina hanya menunggu dengan wajah datar saja.

Pukul 11.00, pihak universitas lalu mulai membagikan salinan teks kuno yang harus mereka terjemahkan di masing-masing meja kedua gadis tersebut. Hanya satu lembar saja. Tapi itu penuh dengan gambar symbol yang sangat spesifik dan rumit. Berikutnya, mereka berdua juga diberikan selembar kertas kosong untuk mencatat isi terjemahan mereka secara tertulis untuk dibandingkan hasilnya setelah selesai nanti.

"Kalian memiliki waktu 4 jam untuk menyelesaikan pekerjaan ini. Silakan…" kata salah satu staf sambil memutar jam pasir yang berukuran cukup besar di hadapannya.

Tanpa menunggu lagi, Mariska langsung mengerjakan tugasnya sementara Arina mengamati seluruh symbol yang ada di hadapannya dengan tenang dan teliti.

Satu jam sudah berlalu…. Kertas Mariska sudah terisi setengahnya sementara kertas Arina masih kosong.

Dua jam mulai berlalu…. Sekarang, Mariska sudah menulis hampir satu halaman penuh dan Arina baru mulai menulis. Sikapnya masih sama seperti tadi. Tenang dan tanpa ekspresi.

Suasana sangat tegang dan hening seperti di kuburan. Yang terdengar hanyalah bunyi detak jam yang terus berputar dan bunyi pasir yang meluruh pelan dari jam pasir di hadapan meja Arina dan Mariska.

Tiga jam berlalu…. Mariska membalik kertasnya dan lanjut menulis di halaman belakangnya. Sementara Arina sudah mengisi tiga perempat kertasnya.

Tiga setengah jam sudah berlalu…..

Senyum kemenangan muncul di wajah Mariska ketika kemudian jarinya menuliskan baris terakhir dari hasil terjemahannya.

"SELESAIII!!!" teriaknya bangga sambil menyerahkan teks naskah kuno tersebut dan hasil terjemahannya kepada staf ahli yang langsung berdiri dan mengambil kedua kertas tersebut dari dalam tangannya.

Arina sendiri sama sekali tidak terusik. Ia hanya terus menulis dengan konsentrasi penuh.

Lima belas menit kemudian, Arina lalu menaruh bolpen di atas meja dan mengangkat tangannya.

"SELESAI!!"

Seorang staf ahli lalu bangkit berdiri dan mengambil kedua lembar kertas tersebut dari tangannya.

.....................….

Setelah kurang lebih setengah jam kemudian....

"Jadi, menurut Anda berdua, kira-kira apa isi pesan dari teks kuno tersebut?" tanya salah satu senior ahli bahasa yang juga seorang penilai untuk kontes ini.

"Itu adalah isi surat dari seorang atasan kepada bawahannya. Ia menugaskan bawahannya tersebut untuk mengirimkan beberapa barang untuk kekasihnya secara rahasia dan pribadi." kata Mariska dengan nada bangga.

HA! Ia tak mungkin salah! Benar kan?

Senior tersebut hanya tersenyum dan kemudian pandangannya beralih pada Arina.

"Bagaimana menurut Anda, nona Arina?"

Arina lalu membuka kedua matanya dan mulai menjelaskan.

"Itu surat cinta. Cinta terlarang antara seorang bangsawan dan rakyat jelata yang harusnya tidak boleh terjadi karena perbedaan status yang sangat jauh. Tapi, gadis tersebut sudah mengandung anak dari hasil hubungan gelap tersebut dan akhirnya, demi menyelamatkan muka, si bangsawan mengirim beberapa barang berharga untuk bekal hidup kekasih rahasianya itu dan mengusirnya jauh-jauh dari negara mereka…"

Kedua alis mata senior bahasa itu langsung terangkat. Ia kagum sekali pada penjelasan Arina yang sangat tepat, mendetail dan akurat.

"Bagaimana kau bisa tahu?"

Arina tersenyum dan kemudian menjelaskan lagi.

"Bahasa Paganian terdiri dari 3 tingkatan. Paganian Dasar untuk kelas menengah ke bawah, Paganian Menengah untuk para pedagang dan kaum akademisi, dan terakhir, Paganian Atas / Lanjutan yang hanya digunakan oleh pihak bangsawan dan kerajaan."

"Walaupun terlihat mirip satu sama lain, tapi sebenarnya ada beberapa ciri khas dari kelas Paganian Atas yang disamarkan sehingga terlihat seperti Paganian Dasar dan Menengah…"

"Contohnya adalah beberapa garis sambung dan tanda kutip yang terlihat di beberapa baris awal dan akhir dari setiap paragraph. Itu jelas sekali…"

Para staf ahli tersebut lalu menarik nafas karena kaget!

Mereka saja membutuhkan waktu selama belasan tahun untuk bisa menganalisa dan mengidentifikasi bahasa kuno yang sangat rumit tersebut, tapi gadis ini, ia mampu melakukannya dalam waktu beberapa jam saja!

"Si…siapa Anda sebenarnya?"

"Arina Morgan. Aku dulu termasuk dalam tingkat 7 Bangsawan Atas. Morgan adalah nama klanku dan Bahasa Paganian adalah bahasa ibuku…" kata Arina sambil menjelaskan dengan sikap tenang yang sama.

Sementara Mariska hanya bisa menutup mulutnya dengan kedua tangan.

Tu..tujuh Bangsawan Atas!! Ti..tidak mungkin!!!

Bukankah mereka semua sudah musnah pada saat Pemberontakan Besar beberapa belas tahun yang lalu? Kenapa bisa??

Semua staf ahli yang mendengar keterangan Arina tidak bisa berkata apa-apa lagi. Status dan kehormatan dari klan 7 Bangsawan Atas sangatlah berpengaruh walaupun mereka tidak lagi eksis. Bahkan dikatakan, mereka juga memiliki andil besar untuk membangun hampir setengah negara di 3 Dunia.

Dan pemenang dari hasil pertandingan ini sudah sangat jelas!

"Nona Arina Morgan…."

"Terjemahan Anda sangatlah tepat dan akurat…"

"Kami menyatakan Anda sebagai pemenang kontes terjemahan hari ini.."

Arina mengangguk. Sebuah senyum kemenangan lalu muncul di wajah Leo. Sementara Mariska hanya bisa mengertakkan giginya dengan kesal sambil mencak-mencak!!!

SIAL! SIAL! SIAL!! DASAR BRENGSEK!!!!

.

Next chapter