webnovel

PROLOG

6 Tahun yang lalu

Ruangan musik yang hanya berisi Aela sendiri disana menangis sendirian dengan biola di tangannya, dia sedang menangis sambil memainkan biola dan ditemani dengan rintik hujan yang tidak terlalu deras. Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan dan gesekan biola Aela dengan segera dia membukakan pintu didapati kakak nya dengan wajah khawatir dan panik yang langsung memeluk nya, suara tangis yang makin keras itu terdengar badan keduanya bergetar bahunya naik turun mengatur nafas, kedua insan itu menangis dengan berpelukan di tengah pintu ruang musik saling menyalurkan rasa sedih nya masing masing.

Kakak nya Ael tau seharusnya ini belum waktunya untuk Ael merasakan rasa sakit ini namun bagi kakak nya ini malah hal yang bagus untuk adiknya karena dia tidak mau lagi melihat Ael di pukul oleh mama nya dan dihukum oleh papa nya hanya karena dia tidak bisa mendapatkan apa yang orang tuanya mau.

"Nangis aja gapapa el, keluarin semua tangisan kamu sampai kamu ngerasa lega" ucap kak Dean sambil mengusap punggung adeknya yang masih didekapannya. Deandra kakak laki laki Ael yang hanya berbeda 4 tahun dengannya, Ael sangat sayang kepadanya karena Dean selalu ada disisinya dan selalu menjaganya walau terkadang Dean membuat nya kesel atau sebaliknya tetapi tetap saja kedua saudara itu sangat saling menyayangi satu sama lain.

Malam hari di tengah ruang makan yang biasanya diisi oleh empat orang anggota keluarga sekarang hanya ada Dean dan Ael yang sedang melahap makan malam nya dengan tenang hanya suara dentingan sendok yang terdengar, sejujurnya Ael masih belum terbiasa dengan keadaan seperti ini apalagi dia terlalu kecil untuk merasakan ini semua. Di tengah tengah keheningan ini tiba tiba Dean membuka perakapan dengan Ael "Dek, mau ke rumah oma?" Dean mengerti perasaan adiknya seperti apa karena itu dia mengajak Ael ke rumah ibu dari papa nya yang terletak di Paris, Perancis. "Terus sekolah el gimana? El dua tahun lagi kelulusan loh" bingung Ael karena dia tidak mau membolos bagaimanapun keadaannya kecuali sangat mendesak. "Kita pindah kesana, ini aunty line yang minta kamu buat pindah kesana" jelas Dean sebenarnya dia juga tidak bisa jauh dari adek semata wayangnya hanya saja Dean mengerti adeknya akan lebih bahagia di sana daripada di Indonesia. "El aja yang pindah? Lalu kakak gimana?" Ael yang awalnya masih memakan makanannya itu tiba tiba berhenti dan langsung menatap kakaknya dengan wajah kebingungan. "Kakak disini, nanti kakak bakal main kesana ya? Besok kamu kemas kemas ya El, oh ya jangan lupa pamitan sama Reyhan biar nanti dia ga nyariin kamu".

<p style="direction: ltr;">