webnovel

The Real Gaming

Author: Dha_
Fantasy
Ongoing · 5.8K Views
  • 1 Chs
    Content
  • ratings
  • N/A
    SUPPORT
Synopsis

Beberapa remaja yang hobi bermain game masuk ke dalam dunia game secara tidak sengaja, mereka berusaha mencari cara agar bisa keluar dari dunia game tersebut.

Tags
5 tags
Chapter 1Prolog

Yudha adalah anak remaja kelas 11 (SMK kelas 2), dia anak yang sangat suka bermain game, dia menghabiskan waktu luangnya hanya untuk bermain game, biasanya dia bermain game bersama beberapa temannya, yaitu Andre, Fajar, dan Reza, mereka adalah teman sekelas Yudha, biasanya mereka bermain game setelah pulang sekolah.

*KRIIIIIIIIIING* Bel berbunyi, tanda bahwa kegiatan belajar mengajar telah selesai.

Semua murid bergegas untuk keluar kelas dan segera pulang kerumahnya masing-masing.

"Yes.... Akhirnya pulang juga" ucap Yudha dengan nada gembira.

"Hey Ndre!" Yudha memanggil Andre.

"Apaan?" jawab Andre.

"Habis ini main lagi yuk, ajakin si fajar ama reza juga" ucap Yudha.

"Enteng bat lu kalo ngomong, kayak kagak ada beban aja idup lu, kan tadi ada tugas, lu mau di hukum suruh ngebersihin WC lagi?" jawab Andre.

"Waduh... iya juga ya" ucap Yudha dengan ekspresi bingung.

"Kalo gitu kita kerjain bareng aja Ndre, di rumah lu tentunya hehe :D " Ucap Yudha sambil nyengir melihat andre.

"Kerjain bareng apaan, ujung-ujungnya lu cuma nyontek doang kan, nggk ikut ngerjain" Ucap Andre ngegas.

"Hehe ayolahh, lu kan temen gua dari kecil, ntar habis ngerjain kita main game bareng" Ucap Yudha.

"Iya dah iya dah, ajakin juga tuh si fajar ama reza, biar ada temennya gue ngerjain" Ucap Andre.

"Nah gitu dong" Ucap Yudha sambil senyum.

Kemudian Yudha dan Andre berjalan keluar kelas, setelah keluar dari kelas, mereka bertemu Fajar dan Reza bersama Tyas dan Fara yang juga merupakan teman sekelas mereka, sedang berjalan dari Kantor Sekolah ke arah mereka (Yudha dan Andre).

"Hayooo habis ngapain luuu, habis ngelakuin perbuatan tidak senonoh lu yaaaa" ucap yudha dengan wajah konyol.

"Perbuatan tidak senonoh ndasmu" Saut Fajar sambil melempar uang 500 perak ke dahi si Yudha.

"Aduhh, sakit woii, biasa aja napa, nggk usah ngelempar segala" Ucap Yudha sambil memegang dahi nya.

"Elu sih main comot aja" Jawab Fajar.

"Gitu aja baper, Najis baperan" Ucap Yudha.

"Wah ngelunjak lu ya, yuk ribut yuk Yud" Saut Fajar.

"Tuh kan baperan kan, hahaha..." Ucap Yudha sambil tertawa.

"Kalian ngapain siihhh, kekanak-kanakan banget tau nggak, udah lahh" Saut Fara.

"Tau nih, bikin kuping gue risih aja" Ucap Reza.

"Hehe enggak kok far, gua cuma bercanda doang, fajar nya aja yang baperan" Yudha menjawab sambil nyengir.

"Kok gua kesel ya dengernya" Ucap Fajar.

"Dari tadi lu udah kesel kok jar, pfft" saut Yudha.

"Tuh kan far, si Yudha yang mulai kan" Ucap Fajar dengan nada membentak.

"Udah woii, kalo kalian terusin lagi gua cubit lu bedua" Saut Fara.

"Iya deh Iyaa" Jawab Yudha.

"Nah gitu dong" Saut Fara.

"Kalian habis darimana tadi?" Tanya Andre.

"Kita habis dari kantor ngembaliin buku absen" Jawab Fara.

"Ooooh" Ucap Andre.

"Eh tadi kan ada tugas nih, habis ini kita kerjain bareng yuk di rumah Andre, ntar kalo tugas nya udah selesai kita main game kayak biasanya hehe, Fara sama Tyas kalo mau ikut boleh kok" Ucap Yudha.

"Enak bener lu kalo ngomong" Saut Andre.

"Udah lah ndre, kan enak kalo banyak temennya" Jawab Yudha.

"Huuft, untung temen" Ucap Andre.

"Hehe gitu dong" Jawab Yudha sambil senyum.

"Jadi gimana, mau ikut nggak?" Ucap Andre.

"Kalo gue sama fajar sih mau aja, gatau kalo Fara sama Tyas" Jawab Reza.

"Aku ngikut Fara aja deh, Gimana Far?" Tanya Tyas kepada Fara.

"Hmm oke deh gue sama Tyas ikut, jam berapa nanti kumpulnya?" Tanya Fara.

"Kan kita pulang sekolah jam 1 nih, berarti kerumah gue jam 2 aja, kalian makan dulu di rimah soalnya ntar kagak gua kasih cemilan" Jawab Andre.

"Yah padahal gue berharap ada banyak cemilannya" bisik Yudha kepada Fajar dan Reza.

"Iya nih, gue juga berharap gitu" balas reza dengan berbisik.

"Sama, jadi nggk semangat gue" Ucap fajar dengan berbisik.

"GUE DENGER WOI!!!" Ucap Andre dengan membentak.

"Hehe bercanda Ndre, ntar kita makan dulu kok dirumah" Jawab Yudha dengan senyum

"Iya Ndre, kalau perlu entar kita bawa cemilan sendiri deh" Jawab Fajar sambil senyum kecil.

"Ntar gue yang bawa minumnya deh biar pas" Saut Reza.

"Nah oke deh kalo gitu, gue duluan ya, daaah" Ucap Andre sambil berjalan meninggalkan teman-temannya.

"Iya deh ndre" Jawab Yudha.

"Kalo gitu gue sama Tyas duluan juga ya gaes, daaah" Ucap Fara sambil melambaikan tangannya.

"Iya Far, hati-hati ya" Ucap Yudha sambil senyum.

"Ih modus lu" Ucap Fajar.

"Biarin napa" Saut Yudha.

"Dah lah, yuk pulang" Ucap Reza.

"Yuk ah, ntar di rumah si Andre kagak ada cemilan lagi" Jawab Yudha.

"Iya nih, malah kita yang di suruh bawa cemilan, brengsek bener" Ucap Fajar.

"Bodo ah, gua ntar kagak bawa apa-apa, gua cuman ngomong doang tadi biar Andre nggk emosi" Jawab Reza.

"Yaudah deh gue juga tangan kosong aja nanti" Ucap Fajar.

"Dah lah, gue pulang ah, laper" Ucap Yudha.

"Yaudah sono" Jawab Fajar.

"Okee... daaahh" Ucap Yudha sambil melambaikan tangannya.

Kemudian mereka pulang kerumahnya masing-masing untuk makan siang dan bersiap untuk kerumah Andre.

"Ahh akhirnya sampek rumah juga" Ucap Yudha sambil melepas dasi dan menaruh tas nya di atas meja.

"Sekaeang masih jam 1 lebih sedikit, masak mie instan aja ah" Ucap Yudha sambil melihat jam dinding.

Kemudian Yudha berjalan ke dapur untuk memasak mie instan lalu memakannya.

-Beberapa menit kemudian-

"Ah kenyangnyaa~, jadi ngantuk, tidur bentar ah" Ucap Yudha sambil berjalan ke kamarnya.

Setelah sampai kamar, Yudha langsung merobohkan tubuhnya di atas kasur.

*Brukk*

"Tidur bentar gapapa kali ya" Yudha bergumam sambil melihat jam.

"Ah tidur dulu deh, masih agak lama juga, aku alarm jam 1 kurang aja deh di Handphone ku" Gumam Yudha sambil menyetel alarm di Handphone nya, setelah itu dia tidur.

-Beberapa Menit Kemudian, Jam 12.55-

*KRIIIIIIIIIIIIIIIIIIING*

Suara alarm dari handphone Yudha berbunyi, dan Yudha pun terbangun.

"Ah udah jam 1 kurang 5 menit" Ucap Yudha sambil melihat jam di handphone nya.

kemudian Yudha bergegas ke kamar mandi untuk cuci muka, setelah itu mengambil handphone dan buku yang dia perlukan untuk mengerjakan tugas.

"Waktunya berangkat" Gumam Yudha sambil berlari ke pintu.

"Hey, mau kemana kamu tergesa-gesa begitu?" tanya ibunya.

"Biasa, ke rumah Andre" jawab Yudha.

"Tumben pake bawa buku segala" ucap ibunya.

"Yah.. sekalian ngerjain tugas" jawab Yudha.

"Ohhh ngerjain tugas, ya sudah hati-hati" Ucap ibunya.

"Oke bu, aku berangkat" Ucap Yudha sambil membuka pintu dan berangkat menuju rumah Andre.

*Bersambung*

Terimakasih telah mampir di novel saya, maaf jika kata-katanya masih acak-acakan, di karenakan masih belajar 🙏

You May Also Like

Difraksi Fragmen

Edwin Albern, bocah berusia tujuh tahun dipaksa oleh keluarganya berkeliling dunia hanya untuk melihat sisi gelap dari kehidupan manusia. Dunia yang dia tinggali ternyata lebih busuk dari pada yang dia kira, tempat di mana martabat manusia dan nilai kehidupan tidak dapat ditentukan. Kebahagiaan yang dia lihat selama ini seolah-olah hanya kebohongan yang dipamerkan. Pembunuhan, pembantaian, perbudakan dan kekejaman lainnya telah bocah itu saksikan dengan kedua matanya sendiri. Tidak ada tempat aman! Hak asasi manusia tidak lebih dari catatan yang kapan saja bisa diabaikan. Setiap kota yang dia kunjungi selalu ada manusia yang melakukan kejahatan semudah bernapas. Sejak berusia lima tahun dia sudah mengetahui bahwa keluarganya adalah mafia, mereka tidak lebih dari sekelompok penjahat. Karena Edwin yang kecil dan polos dipenuhi idealisme keadilan membuatnya menjaga jarak dengan keluarganya. Bahkan kematian orang tuanya beberapa bulan setelah dia mengetahui pekerjaan mereka tidak sedikit pun menyentuh hatinya. Tapi pandangan hidupnya berubah setelah upacara pemakaman. Kakaknya, anggota keluarganya yang tersisa menceritakan segala hal tentang keluarganya. Mereka mungkin dikenal sebagai mafia, tapi kenyataannya yang mereka lakukan adalah berbeda. Mereka melakukan pekerjaan demi melindungi tempat mereka. Sepotong kebohongan terungkap, tentang dua orang yang bermain peran bahkan rela menipu putranya sendiri. Setelah perjalanannya selesai, bocah kecil itu membuat keputusan, bahwa sekarang adalah gilirannya bermain peran.

MattLain · Fantasy
5.0
276 Chs

GRAFFITI AREA

Dimulai dari Fuyuki Matsuda seorang pengguna kekuatan spiritual berbakat di Divisi Nol Rakugaki menerima wasiat dari ayahnya yang meninggal di Kantor Perusahaan Miyamoto 4 bulan lalu. Dalam wasiatnya, ia diminta untuk bersekolah di SMA Abeno dan meneruskan perusahaan yang orang tuanya tinggalkan. Tidak ada orang lain selain Fuyuki yang bisa menggantikan posisi ayahnya di perusahaan. Selain itu, Fuyuki beranggapan ayahnya meninggal karena dibunuh dan wasiat itu merupakan dying message. Kini Fuyuki menjalankan wasiat tersebut dengan bersekolah di SMA Abeno bersama Hiyori Fujisaki dan Mawaru Yoshioka, dan menjadi direktur utama perusahaan sambil menyelidiki penyebab kematian Ayahnya. Hiyori dan Mawaru merupakan pengguna spiritual yang sedang dalam mode pelatihan. Mereka berdua memanggil Fuyuki sebagai pelatihnya dengan sebutan “Master” namun karena Fuyuki menjadi ketua kelas, mereka memanggilnya dengan sebutan “Ketua”. Di samping itu mereka sebagai pengguna spiritual harus menyembunyikan identitasnya karena dikhawatirkan dapat menyebabkan kesenjangan sosial yang parah. Tetapi, rahasia mereka sempat akan terbongkar karena ada seorang gangster meminta bantuan bernama Madara Madarame yang ternyata cucu dari guru mereka bertiga, tak lama kemudian mereka menjadi sahabat. Suatu ketika pada pelajaran olahraga, Mawaru tak sengaja bertemu dengan sahabatnya bernama Kana Ayami yang baru saja memulai debutnya sebagai idol. Mawaru mengenalkan Fuyuki, Hiyori, dan Madara kepada Ayami. Karena alasan tertentu, Fuyuki terlibat lebih dalam ke kehidupan Ayami yang membuat identitasnya terbongkar. Momo yang saat ini merupakan teman dekat Ayami ternyata sekretaris muda perusahaan Miyamoto sehingga dirinya terpaksa menjelaskan semuanya terkait dengan kehidupan Fuyuki. Ayami yang tidak menyangka bahwa dirinya adalah keturunan penyihir memutuskan untuk mengunjungi Nekomichi atas saran dari Fuyuki. Nekomichi adalah peramal nasib legendaris, tak hanya urusan nasib saja ternyata malah meramalkan cinta dan katanya kini Ayami terikat takdir bersama Fuyuki. Ayami mencoba meyakini hal itu, namun melihat sikap Fuyuki yang begitu dingin membuat Ayami ingin menyerah. Ketika berada dalam satu klub “Paramistic” yang terbentuk karena faktor kesengajaan, hubungan keduanya semakin dekat semakin bisa mengungkapkan perasaan satu sama lain. Mampukah Ayami mempertahankan cintanya dengan Fuyuki? Apakah kehidupan Fuyuki akan berubah setelah bertemu Ayami?

ANABANTINGAN · Fantasy
5.0
340 Chs
Table of Contents
Volume 1

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews
Liked
Newest

SUPPORT