webnovel

Page 22 : Akhir dari Penantian

Musim semi sudah menyapa Hanyang selama seminggu. Tanah yang semula berwarna putih karena di selimuti salju, perlahan mulai memperlihatkan beragam warna kehidupan khas musim semi. Orang – orang bersuka cita menyambut datangnya musim semi, hal ini dibuktikan dengan banyaknya orang yang memadati jalanan. Mereka semua terlihat begitu bersemangat untuk melaksanakan aktivitas harian.

Sementara di rakyat tengah bersuka cita menyambut musim semi, suasana tegang dan cemas justru menghiasi salah satu paviliun di istana. Terlihat dua ibu suri masing – masing tengah menikmati teh bunga pagi mereka. Meski tak ada obrolan yang terjadi diantara keduanya, siapapun bisa melihat jelas jika keduanya tengah mengibarkan aroma dingin.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com