87 86. Tanggung Jawab

"Aku melihat koki yang sedang memasak. Mereka mengobrol seperti orang biasa, berbeda dengan pelayan yang selalu muncul di hadapan kita. Mereka tidak seperti robot."

"Jangan kesana lagi." Ucap Hadyan, padahal Tasia belum menyelesaikan ceritanya.

"Kenapa?" Tanya Tasia bingung.

"Aku tidak mau kau berada di tempat para pelayan. Jangan ke sana lagi. Mengerti?" Ulangnya.

Meski merasa tidak senang, namun Tasia akhirnya mengangguk nurut. Namun ia jadi mengurungkan niatnya untuk menceritakan semua apa yang ia lihat sebelumnya. Jika Hadyan tidak mengatakan apa yang sebenarnya terjadi, mungkin ia akan mencari tau sendiri.

***

Kedua mata bulat itu memandangi sosok pria yang sedang sibuk dengan beberapa tumpuk buku besar. Ia menadah dagunya dengan kedua tangan lalu menguap karena bosan.

"Tunggu sebentar, ya. Aku akan segera selesai." Ucap Hadyan dengan melirik gadis yang duduk di samping meja kerjanya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter