Rumah Yang Tak Kau Sambangi
Jatuh cinta. Itu yang dirasakan oleh Syakira Daulani saat pertama kali dia bertemu dengan Saputra Anggika Daulani. Seorang lelaki yang dikenali oleh Syakira saat keduanya berada dalam penerbangan yang sama dari luar kota.
Cinta itu tumbuh sejak pandangan pertama. Karena keduanya sama-sama memiliki paras yang menawan. Dan kecocokan dalam komunikasi singkat dalam perjalanan pendek mereka tersebut.
Semakin mengenali Anggika, Syakira semakin merasa kagum dengan sosok lelaki itu. Dia merasa bahwa Anggika lah lelaki yang dia cari selama ini. Karena Anggika memiliki semua yang ada dalam kriteria lelaki idamannya. Lelaki yang memiliki jiwa juang tinggi, pekerja keras dan humble.
Tapi sayang. Untuk menjalin hubungan dengan Anggika, Syakira harus menjalani hubungan jarak jauh. Karena Anggika kembali lagi ke luar kota untuk urusan pekerjaannya. Sementara Syakira masih melanjutkan kuliahnya.
Sebuah kalimat yang selalu diingat oleh Syakira. “Dek, Mas akan tunggu adek sampai lulus kuliah. Sekarang biar Mas focus kerja untuk masa depan kita. Kamu juga harus focus kuliahnya. Nanti kalau lulus Mas langsung melamar kamu.”
Syakira sangat memegang janji yang diberikan oleh Anggika tersebut. Dia memahami kesibukan lelaki yang dia cintai. Hingga membuatnya tetap bertahan dengan kesetiaannya. Meskipun Anggika jarang sekali memberikan kabar padanya melalui chat, pesan singkat maupun sambungan telepon.
Tak jarang, Syakira merasa curiga dengan Anggika. Dia pun ketar-ketir, jika lelakinya di sana tengah menjalin kasih dengan wanita lain. Apalagi dia pernah melihat Anggika memposting foto seorang wanita yang membuatnya semakin membenarkan kecurigaannya tersebut. Tapi semua itu tetap membuat Syakira bertahan. Karena dia masih menggenggam janji erat Anggika yang akan menikahinya.
Sampai pada masanya. Syakira harus menerima perjodohan dari kedua orang tuanya. Menikah dengan seorang lelaki yang merupakan anak dari pemilik pondok pesatren. Dia tidak memiliki kesempatan menolak perjodohan ini. Karena orang tuanya sudah kekeh dengan keputusannya untuk menikahkan Syakira dengan Bagas Prakoso. Seorang lelaki yang dianggap bisa membimbing Syakira dengan pendidikan agama yang dimilikinya.
Sedih bercampur lara, dirasakan oleh Syakira. Lantaran dia tidak memiliki kesempatan untuk memilih siapa jodohnya sendiri. Dia harus mengikuti kemauan ayahnya termasuk memilihkan teman hidup yang tau agama. Padahal hati Syakira masih bertaut pada Anggika. Lelaki yang menjadikannya rumah dalam hidupnya. Sayangnya, Syakira adalah rumah yang tidak selalu ditempati. Bahkan jarang sekali disabangi.
Kini…. Anggika harus menyadari. Bahwa rumah yang tidak pernah disambanginya telah dimiliki oleh orang lain. Di buka secara paksa hingga membuat Syakira kesakitan.
Semuanya sudah terlanjur. Syakira sudah menjadi istri orang. Tinggal penyesalan yang ada dalam diri Anggika. Telah membuat rumahnya terkoyak. Hanya satu yang Anggika sayangkan, kenapa Syakira harus menikah secepat itu? Padahal dia belum sarjana. Andai saja dia memutuskan untuk menikah setelah wisuda. Pasti Anggika bisa lebih dulu menikahi Syakira.
Hal ini membuat Anggika tak terima, hingga ia terus mengusik kehidupan Syakira. Ia ingin tau kejelasan dari Syakira, sekaligus ingin merebut kembali cinta Syakira.....
JumiPratiwi · Urban