webnovel

Tanpa nama

Suatu hari Kancil jalan-jalan ke ladang mentimun milik manusia. Lalu Kancil tergiur untuk mengambil dan memakannya. Lalu ia terus memakan mentimun sampai kenyang.

Sore harinya, Pak Tani pemilik ladang datang ke ladang dan sangat marah melihat timun-timunnya telah habis dan ladangnya berantakan. Esoknya Kancil datang lagi ke ladang untuk meminta maaf dan berusaha menyentuh kaki Pak Tani.

Ternyata yang disentuhnya bukanlah Pak Tani melainkan orang-orangan sawah yang sudah dilumuri oleh getah pohon, sehingga membuat Kancil terperangkap dan tidak bisa berjalan.

Saat Pak Tani datang, Pak Tani langsung menangkap Kancil dan membawa Kancil pulang ke rumah dan mengurungnya dengan rasa marah.

Pesan moral: Nasihat dari cerita ini untuk Si Kecil adalah jangan mengambil milik orang lain tanpa izin, sebab itu merupakan perbuatan mencuri dan akan membuat orang yang dicuri marah.

Di Tanah Karo, Sumatera Utara terjadi kemarau panjang. Beru Dayang seorang anak laki-laki yang sudah yatim meninggal karena kelaparan. Sang ibu pun bersedih sampai memutuskan terjun ke sungai yang dalam.

Beberapa bulan berlalu, musim kemarau belum juga berakhir. Tiba-tiba seorang anak kecil menemukan buah berbentuk bulat sebesar labu. Tidak ada satu orang pun yang mengenali buah itu bahkan raja pun demikian.

Saat seluruh penduduk berkumpul, tiba-tiba terdengar suara dari angkasa bahwa buah itu adalah jelmaan dari si Beru Dayang. Suara itu memerintahkan para penduduk untuk menanam buah tersebut agar tidak lagi ada yang kelaparan. Ia juga meminta dipertemukan dengan ibunya yang menjelma menjadi ikan.

Raja pun memerintahkan penduduk desa menanam buah tersebut dan memanennya setelah tiga bulan. Buah itu kemudian dijemur, ditumbuk, dan dimasak. Rupanya buah itu adalah padi. Untuk mempertemukan si Beru Dayang dengan ibunya, masyarakat Tanah Karo menyantap makanan bersama ikan.

Penting bekerja sama dalam mengatasi masalah. Cerita ini berasal dari Sumatera Utara.

AVOX_VENcreators' thoughts