2 chapter 2

Didalam alam lain yang tidak berpenghuni, tiba tiba muncul cahaya ditengah tengah padang rumput. Saat cahaya itu menghilang muncul dua sosok mahluk. Salah satunya pergi menjauh dari yang lain.

"Kamu kuat juga ya."

Dengan mada mononton dia memujiku. Aku tidak banyak bicara, aku langsung menyerang tengkorak yang ada di depanku .

*Cling*

Pedangku ditahan oleh senjatanya. Aku melepaskan nya dan mengambil senjataku yang baru. Aku mengambil pedang kembar ku ke sisi ku.

"Ho...ho...ho , pedang yang menarik. Sekarang itu milikku"

Dia menghilang ditempat nya dan menendang dengan kuat hingga aku terpental di belakang.

Aku bangkit dan melihat pedangku tertancap di tanah. Dia mengambil pedang ku yang tertancap di tanah. Tiba tiba, keduanya mengeluarkan serangan yang sangat kuat kearah dia. Karena kaget, dia tidak sempat menghindar dan terkena serangan tersebut. Dia terpental hingga jauh dibelakang. Aku memanggil mereka dan pedang itu terbang ke arahku.

" mustahil... ada pedang yang memiliki kehendak nya sendiri sekuat ini."

Dengan wajah syok di bicara. Dia kembali mengambil ancang-ancang dan menyerangku kembali.

Aku tidak tinggal diam , aku juga mengambil ancang-ancang dan menyerangnya.

Mereka menghilang ditempat dan saling beradu serangan. Pertempuran mereka sangat cepat hingga tidak bisa dilihat dengan mata biasa.

*Slash*

Aku berhasil menebasnya. Walaupun dia berkepala tengkorak, dia masih memiliki tulang dan daging. Tebasan itu mengenai dadanya dan meninggalkan bekas yang menakutkan.

Aku tahu serangan itu tidak akan merusaknya dengan dalam. Aku tidak mau bermain main lagi disini, aku memakai Angelic mode ku disini. Muncul sayap baru di sisiku. Dan juga aura yang terpancar dariku sangat gelap dan sangat terang. Perpaduan elemen yang saling bertolak belakang.

Musuh yang melihat tidak tinggal diam saja, dia menggunakan abyss mode. Musuh membesar dan menjadi mahluk yang menakutkan.

"Mari kita mulai!"

Kataku dan menghilangkan dari tempatku. Aku berada tepat di atasnya saat dia mencari ku .

Holy slash

Aku menebaskan aura pedang ku kepadanya.

*Bruck*

Salah satu tangan mahluk besar itu terpotong hingga terputus. Darah hitam mengalir dari bagian yang menghilang itu .

Mahluk besar di depanku nampak bingung ketika melihat tangannya terputus. Dia marah dan menyerang membabi buta.

Salah satu serangannya mengenai ku hingga terjatuh ketanah.

Sepertinya pertandingan ini adalah adu ketahanan. Siapa yang terakhir bertahan dia yang menang.

Waktu berlalu tak menentu, pertarungan mereka sudah mencapai klimaks nya. Mereka berdua sudah tidak berada di kondisi baik. Luka luka memenuhi kedua orang tersebut.

Sepertinya ini akan menjadi pertukaran terakhir kita. Aku memanggil pedang kembar ku dan membangkitkan dirinya yang sejati.

Kalian adalah perwujudan dari terang dan gelap, penciptaan dan kehancuran. Dengan otoritas ku sebagai malaikat asal serta indentitas aku, dengan ini aku membangkitkan diri kalian yang sejati. Pedang kegelapan Nyx dan pedang cahaya Annora. Bantu aku dalam pertarungan ini.

Saat aku selesai mengatakan nya. Kedua pedang itu berubah menjadi bentuk aslinya. Bentuk malaikat ku juga berubah. Kedua dahiku tumbuk tanduk. Di kepalaku muncul mahkota yang indah. Dan pakaianku juga sangat berubah. Untuk sekarang aku mengabaikannya dan fokus yang ada di depanku. Sepertinya dia berubah menjadi bentuk terakhir nya. Mahluk yang tidak ada akal sama sekali dan hanya ingin kehancuran.

"Ayo kita mulai Nyx , Annora kita habisi mahluk didepan kita."

Kedua pedang ku menyala sesaat seperti menanggapi ku. Aku mulai berlari kearahnya sambil menghindari serangan yang diberikan.

Saat aku sudah semakin dekat padanya. Aku mencari kristal yang ada di tubuhnya. Aku melihatnya. Dan itu tepat di dahi mahluk besar tersebut.

Mahluk besar itu sekarang telah berubah menjadi chimera dari gabungan mahluk dan monster yang tak terhitung jumlahnya.

Aku memenggal sebagian besar gabungan monster yang menuju kearah ku. Saat aku semakin mendekat, nampak naga besar menghalangi ku.

"Minggir!"

Kataku dengan kuat sambil memenggalnya. Aku tidak tahu kapan aku bisa mencapai tubuh utamanya. Di dahinya terdapat kristal yang mencolok di dahinya. Dia dijaga belahan dirinya yang sangat kuat. Tiga dari mereka merupakan perwujudan dari mata angin. Karena aku telah membunuh satu hanya tersisa tiga penjaga.

Aku menuju kearah harimau yang sangat besar dan membelahnya menjadi dua. Aku dalam mode ini membuat ku menjadi sangat kuat. Tapi sangat membebani tubuhku.

Aku melihat kearah kura kura yang besar dan menyerangnya. Kura kura tersebut menyemburkan tekanan air yang sangat hingga membelah gunung dibelakang ku. Saat mulut kura kura tersebut selesai menyemburkan air dari mulutnya. aku menggunakan sihir ku.

*Dark flame*

Muncul api hitam dari tanganku dan aku menembakkannya kemulutnya. Api itu masuk kedalam mulutnya membuat kura kura tersebut berteriak kesakitan. Setelah beberapa saat kura kura tersebut mati dan berubah menjadi abu karena terkontaminasi kegelapan yang murni.

Tinggal burung api yang tersisa. Terbang kearahnya dan menebasnya.

*Dark Slash*

Muncul aura kegelapan sepanjang tebasan tersebut. Burung itu menjerit dan jatuh ke tanah. Burung itu tidak bisa hidup kembali karena telah terkontaminasi kegelapan murni.

Aku menggunakan pedang cahaya ku untuk menetralkan area tempat ku bertarung.

Aku berbalik dan menghadap kearah tubuh utamanya. Berkat domain suci dari pedang cahaya membuat mahluk kegelapan tidak bisa mendekati ku hingga aku bisa menarik nafas untuk istirahat.

Setelah beberapa saat aku dengan wajah tegas maju kearahnya. Aku meninggalkan domain suci dan menyerang kearahnya. Aku membantai semua mahluk yang menhalangi ku kearahnya. Tepat saat aku diatas kepalanya aku menusukkan kedua pedang ku kearah kristal tersebut. Kristal itu pecah dan para monster berhenti menyerangku.

Saat aku mendarat aku merasakan serangan balik yang sangat mengerikan ke tubuhku. Aku menggigit bibirku untuk membuat ku terjaga. Saat aku dalam keadaan lemah, monster yang ada berbalik kearah ku dan menerjang ku. Aku membunuh mereka semua hingga mereka takut terhadapku. Pada saat itu aku mengistirahatkan otak ku untuk pertarungan terakhir.

Setelah ragu sesaat. Para monster itu mulai menerjang kearah ku kembali. Aku menghabiskan banyak waktu dengan membantai mereka hingga tak tersisa.

Saat semua sudah selesai. Aku duduk ditanah untuk istirahat. Saat sedang duduk ada serangan dari belakang ku hingga membuat aku terluka parah. Dia adalah burung tadi yang sudah aku bakar.

Saat aku melihatnya ternyata dia memiliki dua jiwa sehingga selamat dari serangan tersebut. Aku mengumpulkan tenagaku dan mengangkat pedang ku. Aku berlari kearahnya dan menyerangnya untuk serangan terakhirku. Burung tersebut juga tidak mau kalah , dia terbang dan menuju kearah ku untuk serangan terakhir.

*Slash*

*bruck*

Aku terjatuh ke tanah dengan pedangku yang tertancap. Burung itu masih berdiri di tempatnya, setelah beberapa detik muncul luka tak terhitung jumlahnya ditubuhnya dan burung itu meninggal. Burung itu tidak bisa selamat karena telah dilapisi aura hitam.

Aku memandang langit dan tertidur. Saat aku bangun aku masih berada di tempat pertarungan tadi. Walaupun badanku sangat sakit , aku membuat portal menuju istana.

Setelah berjalan selama satu jam. Aku berada di menara tertinggi tempat aku tinggal. Aku berjalan kearah tempatku biasa duduk untuk tugas. Aku melihat empat penjaga ku terbaring sekarat.

Aku mendekati salah seorang yang sangat sekarat akibat pertarungan. Aku menjalankan sihir penyembuhan ku kepadanya. Saat sedang menjalankan sihir penyembuhan, aku merasakan serangan balik akibat pertarungan. Aku memuntahkan seteguk darah ketanah.

dia membuka matanya dan berbicara kearahku.

" ratuku.. kamu ... lebih baik menyembuhkan dirimu."

"Sudahlah... ratu... aku...sudah tidak bisa tertolong lagi. Lebih baik bagi ratu untuk menyembuhkan diri."

Aku mengabaikan mereka dan terus menyembuhkan nya. Pada saat itu aku tidak memperhatikan dan pokus ke penyembuhan. Saat sedang disembuhkan. para penjaga yang sedang sekarat itu bangkit dan berjalan dengan susah payah. Mereka mengelilingi ku dan membentuk lingkaran, saat semuanya sudah bersiap. Mereka menjalankan suatu ritual .

Seni ilahi terlarang: ritual pengorbanan suci

Saat aku mendengar apa yang dia katakan, aku ingin menghentikan mereka. Namun sudah terlambat, ritual telah terjadi dan tidak ada satupun yang bisa menghentikannya.

"Tidak apa apa ratuku, ini sudah menjadi keputusan kami."

Salah satu dari penjaga mengatakan nya dengan lembut kearahku. Penjaga lainnya ikut mengangguk setuju, atas ucapan salah satu dari mereka.

Saat para Guardian melakukan ritual. Seluruh ibu kota bersinar terang. Ritual tersebut tidak bisa berjalan jika orang yang melakukan nya tidak rela berkorban dengan kemauan sendiri. Jiwa jiwa orang yang sudah meninggal mulai menuju kearah menara utama. Disana juga ada jiwa monster yang terbunuh akibat perang. Mereka ingin memberikan seluruh jiwa mereka karena telah membebaskan mereka dari siksaan abadi.

Lama kelamaan di dalam menara semakin banyak jiwa yang berkumpul. Ritual selesai dan seluruh kekuatan, garis darah, pengalaman, serta jiwa mereka ikut masuk kedalam ku. Tidaka ada gangguan saat melakukan ritual , semuanya berjalan dengan lancar.

Saat itulah aku merasakan kekuatan ku sangat bertambah besar. Kekuatan ku tidak keluar kendali, karena pengalaman dari jiwa monster tua yang masuk. Aku membentuk pengetahuan baru dari segala hal, mulai dari yang tidak berguna dan juga yang paling berguna.

Aku merasa ada yang pecah dari dalam diriku. Pikiran ku menjadi bebas ,seperti tidak ada yang mengurung pikiran ku. Saat itulah aku mendapatkan jati diriku yang sebenarnya.

Pengalaman ku menjadi manusia hanyalah ingatan yang ditanam dalam jiwaku agar aku tidak bisa mengingat jati diriku yang sebenarnya.

Karena game virtual itu, manusia bisa menghubungkan mereka dengan alam yang tak terhitung jumlahnya. Namun manusia tidak tahu itu, mereka hanya tahu mereka menciptakan terobosan dalam bidang virtual.

Ini adalah ide dari kehendak asal untuk menyelamatkan makhluk kuno untuk kembali mengingat jati diri mereka sesungguhnya

Aku telah terjebak dalam siklus reinkarnasi yang tak terhitung jumlahnya. Aku selalu menjadi manusia yang tidak pernah memecahkan tingkat 4 dalam alam semesta. Para guardian adalah kunci nya, jika tidak mereka melakukan ritual tersebut. Maka aku akan terjebak selama lamanya terjebak dengan siklus berulang

Aku menangis atas kepergian mereka yang telah aku bunuh, mereka yang telah setia kepadaku, aku akan membalas perbuatan mereka.

"Abyss, akan aku musnahkan kalian atas apa yang kalian perbuat!"

Teriakku dari dalam pikiran ku.

Aku memejamkan mata untuk meredakan amarah ku. Saat itu di bawah kakiku aku merasakan saat lingkaran sihir teleportasi muncul di bawah kakiku. Aku ingin menghindarinya namun tidak bisa. Sihir yang satunya mengikatku disini selama beberapa detik agar teleportasi akan aktif. Sebelum aku menghilang dari sini, aku melihat sesosok mahluk.

Aku menebasnya tubuhnya menjadi dua dan aku menghilang.

========

POV ???

"Jadi dia sudah menghilang dari sini. Seperti yang diharapkan dari yang memimpin pertarungan Ragnarok. Kalau tidak karena kelengahan sesaat nya, aku tidak bisa menyerangnya."

"Namun karena hilangnya dia kita bisa memulai rencana kita"

" baik pak saya akan memulai rencana tersebut.

Setelah mendengar suara itu, sosok yang ada disampingnya menghilang.

End pov

=============

POV Kierra

Aku berteleportasi ke alam semesta paralel, yang sangat berbeda dari tempatku berada. Aku mendarat di tanah dengan tidak terlalu mulus.

*Boom*

"Uhuk...uhuk...uhuk kalian sama sekali tidak niat untuk menteleportasikanku."

Setelah itu aku merasakan sensasi sakit yang mengerikan. Aku terjatuh ke tanah.

"Oh ... Sial. Kenapa harus sekarang!?"

Sambil menahan sakit, aku berdiri dan memanggil pedangku.

*Wosh*

Muncul dua pedang yang persis sama. Mereka bersinar seperti seperti merindukan kum

"Tolong...jaga aku."

Sesaat ingin pingsan, aku meminta kedua pedang ku untuk menjaga ku ketika aku kehilangan kesadaran.

Pedang itu mendarat di sisiku yang pingsan seolah-olah melindungi ku. Kedua pedang tersebut membuat domain untuk melindungi ku.

==========

POV D

Saat aku sedang bermain game, tiba tiba aku merasa aura yang mengerikan datang dari alam sebelah.

Aku menunda permainan dahulu dan memeriksanya. Aku berteleportasi ke planet yang aku rasakan.

Disini terdapat gunung yang sangat dingin. Kalau tidak salah, salah satu naga kuno tinggal disini. Aku tidak memperhatikan sekeliling dan fokus ke energi yang terakhir aku rasakan.

Tiba ditempat, aku merasakan peringatan dari insting ku untuk tidak pergi. Karena ini membuatku penasaran, aku tidak mempedulikannya dan masuk ke domain tersebut.

Saat aku masuk, aku merasakan kedua elemen yang berlawanan saling mencapai keadaan yang harmoni.

Cahaya yang sangat terang dan kegelapan yang menenggelamkan saling mencapai harmonisasi.

Mahluk yang masuk disini harus memiliki kekuatan sepertiku untuk bisa masuk, atau memiliki kedekatan yang tinggi terhadap kedua elemen tersebut.

Saat aku mencapai ujungnya, aku keluar dari domain tersebut. Saat diluar aku melihat tanah yang hancur disekitar sini. Tidak jauh dari sini, aku melihat sesosok mahluk yang berdarah disekujur tubuh nya berlumuran darah. Aku perlahan lahan mendekatinya. Tiba tiba datang tebasan cahaya dan kegelapan kearahku

Saat aku melihatnya, aku memasang pertahanan terkuat ku.

*Boom*

Tabrakan terjadi. Aku mundur beberapa langkah untuk menyeimbangkan tubuhku.

Aku melihat dua pedang melayang disekitarnya. Aku waspada, dan bersiap untuk bertarung.

Setelah menunggu dengan lama. Serangan tidak kunjung datang. Mereka seperti menjaga sesosok mahluk yang ada di sana.

Aku penasaran siapa yang dijaga pedang tersebut? Aku mengamatinya dengan seksama, dia terlihat seperti malaikat namun serasa berbeda.

Aku mengecilkan kekuatan ku seperti mahluk biasa pada umumnya. Saat aku mendekat, mereka tidak menyerangku. Saat aku melihatnya dari dekat, ternyata dia memiliki sayap hitam dan putih. Di kepalanya juga terdapat tanduk yang ada disisinya..

Saat aku coba memindahkan nya. Aku merasakan bahaya dibelakang ku. Pedang itu menyerangku ketika aku menyentuhnya.

Aku menghindar dan pergi dari tempat ini.

"Tempat yang sangat berbahaya!"

Kataku dengan bergumam memikirkan tempat tadi.

" pedang itu sangat kuat, kenapa mereka mau menjaga mahluk itu? Mungkinkah dia adalah tuan dari mahluk tersebut? Ini menjadi semakin menarik. aku harus memberi tahukan laba laba kecilku agar berhati hati ketika sampai di tempat ini."

Aku menghilang dan kembali kekamarku. Aku menyuruh dewa naga untuk memberitahukan tempat tersebut kepada laba laba kecilku.

Dia pasti tertarik pada tempat tersebut.

POV shiraori

Aku sedang dalam perjalanan ke tempat tertentu yang ada di pegunungan mystic. Ketika kami sedang dalam perjalanan setelah

"Lady Ariel kita telah sampai ditempat yang dituju."

Panggilan suara dari Mera , pelayan dari vampy .

Ariel turun dari kereta terlebih dahulu lalu memanggilku

"White, kamu mau ikut? Tidak apa apa jika kamu dikereta saja."

"Tidak , aku ikut!" kataku sambil dibantu vampy untuk turun.

Aku tidak mau ditinggal sendirian dikereta, itu sangat membosankan.

Saya melihat yang ada didepan kami. Didepan sana seperti ada cahaya dan kegelapan saling menyatu.

Kalian bertanya kenapa kami disini.setelah menanggapi permintaan dari dewa Gülie,

Dia memberikan pesan dari D tentang tempat ini.

Tempat dimana ada seorang malaikat yang sedang terluka parah ada disini. Gülie jua memperingatkan bahwa ada penjaga yang melindungi mahluk tersebut.

Melihat wajah tegas Ariel setelah mendengar berita itu. Kami sampai disini.

Kami masuk dan menemukan seperti kami telah berpindah ketempat lain. Saya berjalan ditengah tengah kelompok karena belum bisa menggunakan banyak kekuatan.

Kami diserang banyak monster yang kuat sebanding dengan Alaba. Semakin kita masuk semakin kuat monster yang datang ke kami. Sampai ketika kami berkelompok harus berkerja sama karena Arie kesusahan melawan monster tersebut.

" piuh... Sangat melelahkan melawan mereka semua." kata vampy sambil mengelap keringat di dahinya.

" kita beristirahat sebentar disini. Aku akan memeriksa sekeliling." kata Ariel lalu menghilang dari sini.

Saya merasa tidak berguna, aku hanya bisa berlindung di belakang kelompok.

Vampy yang melihat wajahku medekatiku.

"Terimakasih telah menyelamatkan aku tadi!"

Kata dia sambil membuang muka.

"Tsundare." kataku dengan suara kecil.

"A.. a.. aku bukan Tsundare, huh " kata vampy dengan wajah merah sambil mengembungkan pipinya.

Selang beberapa menit, Ariel datang kepada kita dan kami melanjutkan perjalanan.

Setelah berjalan setengah jam kami mendapati cahaya terang didepan kami.

"bersiaplah! Didalam sana mungkin ada mahluk kuat." Kata Ariel kepada kita.

Aku tidak perlu menyiapkan apapun. Aku hanya bisa memakai jaringku saat ini.

Kami masuk kedalam cahaya dan berada ditempat yang sama saat kita masuk. Aku melihat dibelakang ku, disana ada dinding cahaya yang mengelilingi tempat ini

"Nampaknya, kami baru saja melewati selubung cahaya tadi. Kami akan menuju tengah dari dinding cahaya ini." Kata Ariel kepada kami.

Semua orang mengangguk dan berjalan dengan hati hati.

Saat kami sudah dekat ketengah penghalang, kami bertemu sekelompok elf berada di depan kami. Aku merasa pamiliar ke salah satu sosok elf.

"Potimas! mengapa kamu disini?!"

Kata Ariel dengan nada mengancam. Aku mencium bau mesiu disekitar sini yang bisa memicu api kapan saja.

" siapa saja bisa datang kesini. Dan selamat tinggal!" kata Potimas kepada Ariel . Elf yang ada didepan mengangkat senjata untuk menghalangi kami .

Saat aku melihat kearah Ariel dia sudah mengejar Potimas. Saya dan sisanya menghabisi elf dengan mudah.

Selang beberapa menit kami menyusul Ariel ke depan sana. Aku melihat kedua pedang yang hendak menghabisi Ariel.

Sebelum sempat kami menolongnya. Pedang itu menebas Ariel.

" berhenti!!"

Terdengar suara yang sangat dingin memerintahkan nya. Disana kami melihat seorang gadis malaikat bersayap hitam dan putih berdiri didepan kami. Saya merasakan aura yang mulia berasal darinya.

Perasaan yang mulia itu membuat ku sangat tertekan . Pedang yang hendak menebas Ariel berhenti dan pergi ke sisinya.

Saat setelah memerintahkan pedang tersebut, dia menatap kami dengan matanya yang memiliki kedalaman yang jelas. Aku menarik napas untuk apa yang akan terjadi.

Dari tatapan mata nya itu kami seperti ditelanjangi ditempat. Tidak ada satupun rahasia yang tersembunyi darinya. Setelah melihat kami sekilas, dia menatap Ariel dengan wajah serius.

"Kamu punya hubungan apa dengan malaikat? Aku merasakan energi yang unik khusus malaikat. Walaupun sangat kecil aku merasakan dengan jelas." kata dia kepada Ariel seperti ratu yang memerintahkan anak buahnya.

Ariel tadinya tidak mau menjawab, namun dari tatapan mata nya membuat Ariel akhirnya menyerah dan menceritakan nya.

Aku kaget dengan cerita nya, jadi selama ini inti dari system' adalah ibunya Ariel . Kami mendengar kan dengan serius cerita Ariel.

"Kasihan sekali kau anakku, kau telah terkurung oleh perasaan mu kapada manusia." kata dia dengan muka prihatin."sekarang bawa aku kepada... nya."

*Bruk*

Sebelum selesai ucapannya, sosok itu terjatuh. Pedang yang ada di sekelilingnya memancarkan aura yang menakutkan.

Sebelum hendak menyerang mereka, malaikat yang ada didepan ku memerintahkan pedang tersebut untuk diam.

"berhenti! ja...ngan... Serang ... mereka!" sebelum malaikat tersebut benar benar kehilangan kesadaran.

Aku menghampiri Ariel dan membantunya untuk berdiri.

"bagaimana setelah ini, Ariel. Apa kita akan membawanya? " kataku ke pada Ariel. Resiko kita sangat besar jika membawanya pikirku.

"Kami akan membawanya!" dengan nada tegas Ariel meminta kami membawanya.

Aku juga penasaran bagaimana dia bisa disini ?

avataravatar
Next chapter