1 Chapter 1 - Prolog

Tahun 2014.

Pada hari itu dimana manusia hidup damai dan tentram mengalami perubahan besar.

Portal yang sering disebut Gate muncul di berbagai negara. Tidak ada yang tau apa penyebab Gate ini muncul.

Lalu monster-monster pun keluar dari Gate itu dan mulai memburu manusia, mereka memakan manusia layaknya makanan lezat bagi mereka.

Jumlah monster tidaklah sedikit, satu monster mampu memakan sepuluh orang sekaligus. Dan jumlah mereka pun hampir sama dengan manusia.

Sebagai manusia yang lemah, pasrah dimakan oleh monster bukanlah suatu pilihan, tapi mereka tak punya pilihan lain.

Mau lari? Monsternya bukab hanya satu, lolos di satu monster akan bertemu monster lainnya.

Negara Indonesia, adalah negara yang sangat berkembang pada saat ini juga sudah tidak bisa melanjutkan perkembangannya.

Kota Jakarta yang terkenal lumayan maju dan modern itu tak bisa melakukan apapun.

Meskipun mengeluarkan pasukan militer bersenjata, itu adalah perbuatan sia-sia.

Tubuh monster lebih kuat dari manusia. Peluru senjata api takkan mampu menembus tubuh mereka.

Kota yang besar itu pun hancur dan menjadi lautan darah.

Tak banyak yang selamat dari insiden mengerikan itu.

Mereka yang berhasil selamat dibawa ke sebuah kota yang berada dalam dinding tembok yang besar. Tinggi dinding itu berkisar 500 meter, sehingga para monster itu tak mudah untuk memasukinya.

Para manusia pun mulai merasa tenang hidup dibalik dinding besar itu.

Demi melawan balik monster itu, seorang ilmuwan membuat sebuah cairan yang membuat manusia menjadi kuat.

Cairan itu akan disuntikkan ke tubuh manusia dan membiarkannya menyebar ke tubuh manusia.

Bagi yang sudah memakai cairan itu, mereka akan merasakan sebuah kekuatan dan fitur yang ada dalam game.

Pikiran yang mengalir ke penglihatan, mereka akan melihat sebuah Status Window (Jendela status) di depan mata mereka, layaknya bermain game virtual reality.

Mereka pun akhirnya punya harapan untuk melawan balik monster-monster itu.

Dan hasilnya lumayan memuaskan, mereka berhasil membunuh sebagian besar monster yang ada di sekitar kota hancur.

Seiring berjalannya waktu, monster yang muncul pun semakin kuat dan bertambah besar.

Ilmuwan itu pun membuat cairan terkuatnya.

Yang mana awalnya cairan itu berwarna hijau, kini menjadi warna merah.

Kedua cairan itu mempunyai perbedaan yang lumayan besar.

Dimana kekuatan mereka lebih besar daripada manusia yang menggunakan cairan hijau.

Cairan itu pun diberi nama Cairan sistem game.

Kini cairan itu sudah banyak digunakan orang-orang untuk memperoleh kekuatan agar bisa melawan monster yang berkeliaran di luar dinding.

Namaku adalah Reus Reeberry, sebenarnya nama asliku adalah Reus Rethrissa. Tapi keluargaku menyembunyikan nama asliku, katanya itu demi keselamatanku. Aku tak begitu mengerti dengan nama asliku itu. Tapi yasudahlah.

Orangtuaku meninggal 18 tahun yang lalu, karena penyakit yang menyerang nyawanya.

Begitulah cerita dari orangtua angkatku yang membesarkanku saat ini.

Mereka merawatku cukup baik hingga sekarang, aku tak pernah dianggap orang lain oleh mereka.

Aku benar-benar seperti anak kandung mereka.

Aku mempunyai seorang Adik perempuan bernama Hannie Reeberry.

Umur kami hanya berbeda dua tahun.

Meskipun aku dan dia bukan saudara kandung, tapi aku cukup menyayanginya sebagai seorang Kakak yang sayang pada adiknya.

Meskipun aku hidup biasa-biasa saja bersama mereka, mereka cukup membuatku bahagia.

Dan dengan konyol mengatakan bahwa aku akan melindungi mereka semua dengan mempertaruhkan nyawaku.

Yahh itu adalah lelucon yang kubuat di usiaku yang ke-10 tahun.

Namun hingga sekarang, aku masih tetap mengingat janjiku itu.

Karena mereka adalah keluargaku yang paling aku sayangi.

Aku Reus...

Hari ini adalah hari ulang tahunku yang ke-20.

Tak terasa aku sudah semakin dewasa saja.

"Selamat ulang tahun, Oppa!"

Keluargaku selalu merayakan ulang tahunku tiap tahunnya.

Apalagi Adikku, dia paling bersemangat kalau merayakan ulang tahunku.

"Apa-apaan dengan panggilan jelek itu!"

Hannie selalu memanggilku dengan sebutan Oppa, yang artinya Kakak laki-laki. Dia kebanyakan nonton film drama korea, makanya dia seperti itu.

"Hehe, Oppa jangan marah-marah donk... Ini kan hari ulang tahunmu... Oppa jelek kalau lagi marah"

Hannie selalu saja pintar menggodaku, Tapi dia memang sudah terbiasa memanggilku Oppa sejak pertama kali ia kenal dengan film-film korea.

"Panggil aku Onii-chan, nanti ku kasih pisang eskrim"

Itu bukanlah sebuah permintaan, itu adalah kata-kata yang ku dengar dari sebuah video hentong jepang. Aku menirunya dan mengatakannya pada adikku yang polos.

"Onii~chan!"

Dan dia pun dengan santainya mengatakan itu.

Tentu saja damagenya luar biasa.

Jika saja yang mendengar itu adalah kaum wibu elite, pasti pisangnya sudah bertegangan tinggi.

Apalagi yang mengatakan itu adalah Hannie, adik cantik dengan segala kesempurnaannya.

Oke, lanjut ke inti cerita...

Di usia yang sudah genap 20 tahun, aku sudah bisa masuk ke pasukan militer.

Tentu ini adalah keinginan semua anak muda seumuranku yang tinggal di kota yang seperti kandang sapi ini.

Dan hari ini juga Ayahku, Orion Reeberry. Ia akan mengatakan rahasianya padaku.

Ia sudah berjanji bahwa akan memberitahuku jika aku sudah berumur 20 tahun.

Tentu saja hari ini adalah hari yang paling ku tunggu-tunggu.

Aku penasaran tentang rahasia itu.

"Reus, Selamat ulang tahun yang ke-20, ya!"

"Selamat ulang tahun,Sayang!"

Ayah dan Ibuku mengucapkan selamat ulang tahun padaku.

Aku tak pernah bosan mendengar itu tiap tahunnya.

"Terimakasih... Ayah, Ibu!"

"Sekarang kamu sudab semakin dewasa saja ya, Ibu cuma berharap kamu menjadi anak yang baik, yang lucu seperti biasanya... Dan semoga kamu jadi pasukan militer yang tangguh dan kuat!"

Dia adalah Ibuku, namanya Heren Reeberry.

Ibuku selalu mendoakan yang terbaik untukku, karena itu lah aku sangat sayang padanya.

"Yoo anak kurang ajar! Buatlah Ayahmu yang keren ini bangga! Tunjukkanlah latihan yang selalu Ayah berikan padamu di pelatihan militer nanti! Ayah selalu mendukungmu jika kau berguna! Kalau tidak berguna, akan kubunuh kau! Hahaha!"

Meskipun terdengar kasar dan tidak sopan, tapi Ayahku selalu mengajari banyak hal.

Ia juga jadi guruku dalam latihan fisik, bertarung dan jadi lawan sparringku.

Dan kesalnya, aku tak pernah menang jika bertarung dengannya.

Dia pun selalu menghukumku jika aku kalah.

Keluarga ini, aku sangat senang dengan keluarga ini.

Hingga pada malam itu, aku menemui ayahku di ruang latihan kami.

Pintu pun telah kubuka, ayahku sedang menungguku berdiri tegap di tengah-tengah ruangan.

Malam ini ia akan mengatakan rahasianya padaku.

Aku juga harus siap akan hal itu, karena setiap masuk ruang pelatihan ini, baku hantam adalah salam pembukaan kami.

"Yoo! Anak keparat!" ia tersenyum padaku dengan sorot mata yang menantang.

Aku pun tak mau kalah, aku membalas sorotan itu dengan tajamnya.

"Kali ini aku akan mengalahkanmu, bajingan sialan!" ucapku sambil tersenyum meremehkan.

"Hahaha!! Kau selalu saja percaya diri, anak bangs*t!"

"Ayo kalahkan aku kalau kau bisa!" tantangnya.

Tentu saja ia sangat percaya diri, ia tak pernah kalah sekalipun melawanku.

Sekitar 15 menit kami bertarung, waktu yang sudah di tentukan pun telah berakhir.

Entah kenapa hari ini aku sangat beruntung, kami berakhir imbang.

Ini pertama kalinya aku bisa mengimbanginya.

Tentu saja aku sangat senang dengan pencapaian ini.

"Hahaha! Kau sudah semakin bertambah kuat, ya! Sepertinya di pertemuan berikutnya aku akan kalah!"

Ayahku pun mengakui kekuatanku, biasanya dia hanya bisa menghinaku dengan kata-kata kasarnya itu.

Dan ini pertama kalinya ia tak percaya diri.

"Haha! Kau harus siap untuk babak belur di pertemuan berikutnya, Ayah! Karena aku akan bertambah kuat!"

Karena telah berhasil mengimbangi Ayah, aku pun jadi semakin percaya diri.

Ini sudah menjadi pencapaian terbaikku selama ini.

Karena setiap aku sparring melawannya, aku akan berakhir babak belur.

Dia tidak akan berhenti menyerang selama waktu yang ditentukan belum berakhir.

Lalu ia pun tersenyum padaku, ada kebanggaan tersendiri untuknya karena aku bisa mengimbanginya.

Ayah pun malam ini mengatakan rahasianya sesuai janjinya padaku.

Kini aku sudah berada di sebuah tempat yang sepi, karena hari sudah menunjukkan jam sepuluh malam. Malam itu sudah sangat aman, karena tidak ada orang lagi yang akan melihat.

Aku berdiri di belakang rumah orang yang sama sekali tak ku kenal.

Banyak yang mengatakan bahwa tempat ini dulunya adalah tempat tinggal Ilmuwan terkenal yang sudah membuat cairan sistem game.

Cairan yang mana orang yang memakainya akan merasakan sensasi sedang bermain game memiliki kekuatan seperti didalam game virtual.

"Pergilah ke tempat yang dulunya adalah tempat tinggal Ilmuwan terkenal, dibelakang rumah itu... Carilah tanah yang sedikit tinggi, lalu hentakkan kakimu tiga kali diatas tanah itu..."

Itu lah yang Ayah katakan sebelumnya, dan kini aku sudah berada di tempat yang Ayah katakan.

Ditanah yang tidak terlalu tinggi, tapi lebih tinggi dari yang lainnya.

Aku pun menghentakkan kakiku ke tanah itu tiga kali, sesuai dengan yang Ayah katakan.

Tanah itu pun membawaku turun kebawah ke dalam tanah, tanah berbentuk kotak itu turun layaknya sebuah lift.

Aku tak terlalu terkejut, karena Ayah sudah memberitahuku semuanya.

Hingga pada titik terdalam yang tanah itu capai, tanah itu berhenti.

Ada sebuah pintu yang terkunci didepanku.

Aku pun segera turun dari tanah lift itu, lalu menuju pintu.

"Bukalah pintu itu dengan kunci ini..."

Aku mengingat perkataan Ayah, aku pun langsung membuka pintu dengan kunci yang Ayah berikan padaku.

Aku pun mendorong pintu itu agar terbuka.

Terdapat sebuah lorong panjang dibalik pintu.

Aku segera memasuki lorong gelap dengan cahaya senter yang ku bawa untuk menerangi jalanku.

Sungguh aku tak percaya ada lorong bawah tanah di kota ini.

Dan aku yakin itu adalah buatan Ilmuwan terkenal yang sudah lama mati.

Aku pun terus berjalan dengan pencerahan seadanya melalui senterku.

Hingga sekitar sepuluh menit, aku menemukan titik akhir lorong itu.

Ada sebuah pintu yang cukup besar.

Bahkan pintu itu tak memiliki kunci dari apapun, dan tak memiliki sistem pengenalan wajah.

"Di pintu terakhir... Kau harus menaruh jarimu pada tombol yang ada di pintu itu..."

Aku pun mengikuti arahan dari Ayahku, aku menaruh jari telunjukku pada tombol yang berwarna merah.

Seketika aku merasakan jariku ditusuk oleh jarum.

Aku pun terkejut dan langsung melepaskan jariku pada tombol itu.

Dan benar saja, jari telunjukku berdarah akibatnya.

Namun, tombol itu berubah menjadi warna hijau.

"Welcome, Tn. Reus!"

Suara sistem seperti suara perempuan terdengar pada pintu itu.

Dan dia menyebutkan namaku, aku sangat terkejut akan hal itu.

Aku hanya bepikir orang membuat pintu ini juga bernama Reus.

Tapi yang tak habis pikir, kenapa harus menggunakan sistem suntik untuk membukanya.

Pintu itu pun terbuka dengan membelah ditengah.

Dibalik itu terdapat ruangan yang sangat bagus. Banyak buku-buku dan bahan-bahan penelitian.

Dan juga terdapat beberapa meja dan kursi.

Ada juga sebuah konsol, playstation, dan alat-alat game lainnya yang sudah tak terpakai.

Tak seperti ruang penelitian lain, disini seperti layaknya gudang menurutku.

Tempat ini sangat luar biasa, itu lah yang dapat aku simpulkan. Penerangan berwarna putih, yang sebenarnya itu bukanlah lampu.

Tapi tempat ini menjadi terang dengan hanya penerangan itu.

Aku pun mengingat kata-kata terakhir dari Ayah tentang rahasia yang ia beritahu ini.

"Carilah Cairan sistem game yang ada di dalam ruangan itu, dan suntikkan lah ke dalam tubuhmu."

Tanpa berpikir panjang, aku pun segera mencarinya.

Di dalam meja, di rak buku, di sudut ruangan, di mana-mana aku cari.

Tapi tak juga ketemu.

Aku pun mulai frustasi mencarinya, tapi tak juga bertemu.

"Dimana tempatnya!"

Itu lah hal yang aku pikirkan pada saat itu.

Hingga aku menemukan sebuah keanehan pada lantai keramik berwarna putih itu.

Ada sedikit kerenggangan disisinya.

Aku pun mencoba membukanya dengan mengetuknya tiga kali.

Entah itu kebetulan atau apa, ternyata keramik itu bergeser setelah aku mengetuknya.

Tapi sayangnya setelah kulihat, isi tempat yang berbentuk kotak itu juga kosong.

Aku cukup sabar selama 30 menit aku mencarinya, tapi tak juga ketemu.

Hatiku pun mulai kesal karena tak menemukannya.

Ku pukullah tempat rahasia dibalik keramik itu.

Dan apa yang terjadi?.

Ternyata kotak kosong yang ku lihat itu hanyalah sebuah gambar 3D yang dibuat seseorang.

Tak kusangka aku bisa tertipu dengan gambar yang super nyata itu.

Dan kotak itu ternyata ada isinya.

Ada sebuah botol cairan beserta suntikkan dan surat yang aku temukan.

Tapi ada yang aneh dengan cairan sistem game yang aku temui. Harusnya cairan itu berwarna hijau dan merah saja.

Tapi yang ku temui ini berwarna Orange.

"Apakah cairan ini kadaluarsa? Memangnya bisa?" batinku sambil melihat cairan itu.

Tapi aku tak bisa menemukan jawaban hanya melihatnya saja.

Aku pun melihat surat yang tersimpan bersama cairan itu.

Betapa terkejutnya aku melihat isi surat itu....

Selamat ulang tahun anakku, Reus Rethrissa

Ini hadiah dari ayahmu, cairan sistem game spesial untukmu.

Ayah sangat suka bermain game, makanya ayah sangat senang melakukan berbagai penelitian, dan akhirnya menemukan ide gila ini...

Ayah harap kamu menyukainya...

Selamat ulang tahun yang ke-20 ya, Reus.

Ayah dan Ibu selalu sayang padamu.

From : Arta Rethrissa.

Aku tak percaya dengan isi surat yang singkat ini.

"Apakah ini benar untukku?"

Isi surat ini benar-benar seperti tertuju padaku dan sudah disiapkan untukku.

Dan juga nama asliku tertera disitu.

Orang yang membuat surat itu namanya berakhiran Rethrissa.

Itu juga sama dengan nama asliku.

Dia menyebut dirinya Ayah, apakah dia ayahku yang sudah mati?

"Jika dia ayahku, berarti aku anak seorang ilmuwan yang terkenal itu?"

Aku pun terkejut karena telah mengetahui fakta itu, karena yang diceritakan, ayahku meninggal karena penyakit.

Tapi jika ayahku adalah seorang ilmuwan....

Aku ingat pada cerita ayahku angkatku tentang ilmuwan yang membuat sistem game ini.

19 tahun yang lalu, ilmuwan itu mati dengan mengenaskan.

Ayahku adalah teman ilmuwan itu, pada saat itu si ilmuwan tersebut telah ditipu dan diperdaya.

Ia dikhianati oleh teman-temannya yang tak lain adalah seorang petinggi kota yang berada dibalik dinding besar ini.

Dan semua penelitiannya tentang pembuatan cairan itu pun diambil dan diperjual belikan di berbagai kalangan orang kaya di seluruh negara. Dan mereka banyak meraup keuntungan dari penjualan itu...

Itu lah cerita lama yang ku tahu...

"Aku tahu apa yang harus aku lakukan, Ayah!"

Aku pun tersenyum dalam dendamku, beraninya mereka membunuh ayahku.

Selanjutnya...

avataravatar
Next chapter