3 3

"Ghizey...!!!!"

Mira berlari dengan nafas terburu menuju Ghizey yang sedang diobati diruang pengobatan arena duel

"kau punya sihir inti? Kenapa baru sekarang kau gunakan? Dan sihir apa itu, semua orang bertanya-tanya apa sihirmu itu sihir bulan merah"

"aku tidak tahu, aku tidak tahu mantra sihir apapun dan berusaha melindungi diriku saja tadi, itu spontan"

Ghizey juga bingung kenapa tiba-tiba dia punya kekuatan, apakah tubuh yang ia semayami ini memang memiliki ini sejak awal? Tapi kenapa baru keluar sekarang. Mira masih menatap Ghizey yang sedang diobati oleh para perawat, sebelumnya healer sudah menghampirinya, jika didunia manusia terdapat dokter dengan perawat, maka disini dokter beralih menjadi healer.

Ghizey sudah merasa baikan setelah diberikan beberapa ramuan yang sangat pahit, sedangkan disampingnya masih ada Mira yang senantiasa menunggu agar mereka pergi bersama. Mereka berdua berbincang ringan sampai mereka menyadari ada orang yang sudah berdiri dihadapan mereka dengan tatapan datarnya

".....ya..???"

Sahut Mira yang menatapnya heran, Laki-laki itu mengalihkan pandangannya pada Ghizey sehingga membuat Ghizey tersenyum kikuk keheranan, entah apa mau Regaz sampai ia menghampiri mereka

"kekuatanmu, kenapa kau tunjukkan sekarang? Apa yang kau sembunyikan? Itu bulan merah kan?"

Ghizey baru sadar dari tadi orang mempertanyakan kekuatan yang baru saja ia dapatkan tanpa sengaja, kenapa semua orang bertanya tanya jenis kekuatannya dan kenapa itu baru muncul sekarang, tentu saja dia tidak tahu bahkan alasan keberadaan dia disini saja belum jelas.

"aku tidak tahu itu bulan merah atau apalah, munculnya juga aku tidak tahu, aku tidak tahu apapun"

Perawat laki-laki menghampiri mereka dan mengatakan bahwa mereka sudah bisa keluar, Ghizey dan Mira langsung beranjak pergi begitu juga dengan Regaz yang sudah memilih pergi. Ghizey menuju asrama untuk mengganti bajunya yang sudah kotor dan segera bergegas keperpustakaan, ia ingin mempelajari beberapa mantra dan membaca semua hal yang perlu ia ketahui selama ia di alam mistis ini. Kali ini Syabila lah yang menemaninya karena tujuan mereka sama, syabila juga sedang ingin mempelajari beberapa mantra baru.

"ini, buku mantra dasar yang mudah untuk dipelajari"

"isinya hanya membuat bola api, dan elemen-elemen lain?" sahut Ghizey

"kan sudah kubilang ini mantra dasar"

"kenapa gak langsung mantra yang kamu pelajari saja"

Syabila terkekeh dan menjelaskan bahwa mantra dasar itu mantra yang selalu dikuasai setiap orang sebelum naik tingkat, karena semua mantra bebas di pelajari di Vamwetch namun tidak semua orang bisa menguasainya, semua memiliki tingkat kesulitan mempelajari sendiri.

"makanya sekarang kau baca dan praktekkan, buat saja bola api, angin atau air yang kecil dulu, ingat yah,,, kecil.... jangan sampai kau mengacaukan perpustakaan, bisa heboh nanti"

Ghizey hanya mengangguk paham dan mulai membaca, mantra-mantra yang ada dibuku usang ini memang aneh namun jelas, ia yakin bisa mengingat mantra dan cara menggunakan mantranya.

Setelah membaca dan membuat catatan kecil tentang mantra ia berdiri dan menyusuri buku-buku untuk mencari informasi tentang bulan merah. Karena tidak menemukan buku yang ia cari di tempat buku yang berkaitan dengan Wizard Syabila menyarankan agar ia mencari di rak bagian umum.

Beberapa siswa yang sibuk belajar dimeja terkadang teralihkan dan menatap Ghizey sejenak, entah apa yang mereka pikirkan sampai harus membisikkan teman disebelah mereka untuk ikut melirik ke arah Ghizey. Selang beberapa lama ghizey mencari ia menemukan buku incarannya " The Power of Red moon" Ghizey langsung manarik buku itu dari rak dan kembali menuju tempat Syabila berada.

"Dapat, buku ini tebal sekali... gk mungkin aku harus baca ini"

"hahaha, kau bahkan gak bisa meminjam buku ini, lihat ada tanda bintik hitam di sudutnya"

"astaga... aku akan jadi pengunjung langganan kalau begini"

Syabila tertawa dan kembali membaca buku mereka masing-masing, Ghizey membaca dengan serius dan terkadang sambil mengerutkan alis, berdasarkan penjelasan dibuku jika kekuatannya merupakan bulan merah maka kekuatan yang ia miliki merupakan kekuatan sihir yang paling kuat, orang yang pernah memiliki kekuatan ini dulu adalah Lamelwith Nicyla putri dari raja Nicholas Melwith raja kerajaan penyihir, kekuatan bulan merah merupakan salah satu kekuatan yang dulunya bisa menyatukan vampire, wizard dan werewolf.

Merah melambangkan darah yang merupakan sumber kekuatan vampire dan bulan purnama yang merupakan waktu bertukarnya wujud manusia menjadi wujud werewolf nya. Orang yang memiliki kekuatan bulan merah juga bisa memiliki kekuatan vampire dan werewolf dengan latihan dan ritual tertentu. Kekuatan bulan merah sudah lama tidak ditemukan dan tidak muncul setelah beberapa abad.

"Wuah.... keren keren"

"kenapa sih?" sahut Syabila keheranan

"bulan merah, maksudku kekuatan bulan merah ini keren sekali"

"dan itu adalah kekuatanmu, mungkin sih..... tapi firasatku bilang begitu, makanya orang orang mulai membicarakanmu"

"Entahlah.... aku masih buta disini, gak tahu apa-apa, hheheh....."

Ghizey dan Syabila kembali ke asrama, mereka harus bersih bersih dahulu sebelum makan malam. Sembari menunggu antrian kamar mandi, Ghizey mencoba mantra yang baru saja ia pelajari perlahan muncul percikan api dari tangannya kemudian padam lagi

"fokus zheyeng...." sahut Astrid sambil tertawa

Ghizey kembali mencoba fokus mengeluarkan api dari tangannya hingga seketika api besar keluar sebentar dan meletup hilang menimbulkan asap. Astrid yang sedari tadi memperhatikannya tertawa dan menyarankan agar Ghizey memcoba mantra cahaya,air atau angin saja karena takut nanti api yang ia keluarkan kelewat besar. Insa yang baru keluar dari kamar mandi keheranan kenapa mereka tertawa terbahak-bahak.

Diantara mereka berenam Insa adalah orang yang lebih pendiam daripada yang lain namun ia bersifat ramah, ia lebih masuk pada kategori wanita yang anggun.

"kalian tertawa terus, cepat mandi nanti jam makan malam keburu kelar"

-----------------------------------------

"Hey yo.... Whatsup bro...."

"eh kriting, yang nyamperin kami siapa? Yang seharusnya nanya kami goblok" sahut cecil

"ckk, nenek lampir... aku cuman mau lihat trending topik kita loh, hy Ghizey"

Ghizey tersedak dan buru-buru diambilkan minum oleh laki-laki berambut keriting yang ada disampingnya menyelip antara cecil dan dia.

"kenalin aku Okta lahir bulan oktober" sahut okta sambil mengulurkan tangan, dia berkulit hitam sepertinya berasal dari afrika mungkin.

"pffttt..... ahahha..... cara berkenalan mu itu perlu diganti woi" Mira tertawa melihat kelakuan okta.

"Serah dah serah...., mana yang lain?" sahut Okta

"Yah bersama geng mereka lah.... kayak gak tahu aja"

Mereka melanjutkan makan sambil mengobrol ringan, saat makanan hendak habis terdengar suara dentingan gelas yang lumayan nyaring, seorang wanita yang lumayan berumur terlihat berdiri di depan ruangan diatas mimbar yang dijadikan tempat profesor atau guru lain mengumumkan sesuatu saat makan malam

"Perhatian semuanya, besok bagi murid kelas atas kita akan melaksanakan pencarian guardian kehutan, masing-masing kalian harus mempersiapkan diri untuk besok dan jangan bawa peralatan berlebih, waktu yang kita gunakan adalah satu malam disana, tenda akan disiapkan oleh pihak sekolah, kelompok kalian sudah dibagi-bagi dan kalian bisa melihat teman kelompok kalian di Mading".

Siswa tingkat atas adalah siswa yang sudah melewati usia 18 tahun sedangkan tingkat bawah berusia dibawahnya.

Pengumuman berakhir dan para siswa yang sudah selesai makan mulai berbondong-bondong menuju mading di Aula, Ghizey, Mira dan Cecil juga pergi bersama tidak lupa Okta yang masih mengekor kemana merka pergi.

Di Aula terlihat mading besar yang bertempelkan kertas nama-nama kelompok, mading itu menjulang keatas dengan tinggi namun kertasnya terus bergerak kesana kemari seiring waktu tertentu. Murid yang berada didepan mading meletakkan tangannya pada kaca mading sambil mengucapkan namanya perlahan kertas yang berisikan namanya pindah kearahnya.

"Ghizey Camilla"

Yah nama Ghizey diubah semenjak dia hilang ingatan karena ia sama sekali tidak ingin namanya berbeda, kepala sekolah yang kemarin ia lihat diruang pengobatan menyetujuinya begitu saja tanpa mempermasalahkannya.

Perlahan setelah menyebutkan namanya selembar kertas berpindah dari sisi kanan mading kearahnya yang berada disebelah kiri

"Mira... Insa...Glen....Regaz... Ghizey" Ghizey menganguk dan berbalik hendak pergi, ia terkejut ternyata ada regaz dibelakangnya yang membalas tatapannya, ia melirik kembali kertas mading dan kembali berlalu meniggalkan Ghizey.

Ghizey menoleh kesana kemari mencari Mira dan Cecil dan melihat mereka sedang berbincang bersama Okta.

"Yey... kita sekelompokkan" sahut Mira sambil menenggerkan tangannya pada bahu ghizey

"iya, kita berlima kan? Kita sekelompok sama anak yang namanya Regaz juga"

"Yah... padahal aku mau sekelompok sama mu" Okta memelas seolah-olah sedih tidak sekelompok dengan Ghizey

"Heh kriting sejak kapan kau peduli sama Ghizey, basi dasar"

"kamu tahu gak cil, selama ini aku tuh mencintaimu dalam diam"

"Bangsat mimpi apa aku semalam dengar ini.... "

Mira dan Ghizey tertawa sambil geleng kepala, mereka pun kembali ke asrama masing-masing.

Mereka mempersiapkan barang-barang yang akan disiapkan untuk berkemah besok, kata Mira pencarian guardian itu gak mudah, kita harus pandai membedakan guardian dengan makhluk mistis lainnya.

Guardian merupakan penjaga hutan yang dulunya selalu berdampingan dengan penyihir. Namun setelah dibangunnya Vamwetch mereka lebih memilih mengabdikan diri menjaga alam dunia mistis.

----------

"Perhatian! Perhatian! Semua murid berkumpul berdasarkan kelompoknya masing-masing waktunya 10 menit"

Waktu untuk menemukan kelompok masing-masing lumayan panjang karena banyaknya siswa akan membuat sedikit kesulitan mencari kelompok mereka masing-masing.

"Eh itu Regaz" sahut insa

Ghizey dan mira langsung menoleh kearah yang ditunjuk tadi dan terlihat dua laki-laki sedang berdiri mencari kelompoknya. Mereka bertigapun menghampiri kedua laki-laki itu, yang satu adalah Regas dengan tampang tak dikenalnya dan satu lagi sudah pasti Glen.

"salam kenal, aku Glen dari kelas Ingsaolf"

Mira, Insa dan Ghizey bergantian menjabat tangan Glen dan mencari posisi untuk menunggu instruksi selanjutnya dari profesor Lucy.

-------

Para siswa dan guru penanggung jawab berjalan menuju hutan dengan barang bawaan mereka, karena banyaknya jumlah mereka tidak ada makhluk mistis jahat yang berani mendekat. Sesampainya ditengah hutan mereka membangun tenda berdasarkan kelompok masing-masing.

"Ghi, nih kasiin tendanya sama Regaz dan Glen, malas aku nanti kenak semprot disuruh pasang sendiri"

"aahhaha.... yaudah sini" sahut Ghizey sambil hendak mengambil dua tenda di tangan Mira, belum sempat tenda itu berada di tangannya Insa langsung mengambil tenda itu dan menyegir

"hehehe....aku aja deh... okeh"

Insa langsung berlalu menuju Regaz dan Glen untuk memberikan tenda itu agar di pasang. Regaz menatap tenda yang sudah disodorkan padanya dan segera mengambilnya, ia dan Glen segera memasang tenda pertama untuk cewek sebelum memasang tenda untuk mereka.

"terimakasih...." sahut insa sambil tersenyum kepada Regaz dan diikuti oleh Ghizey dan Mira.

Mereka masuk dan meletakkan barang-barang mereka kemudian keluar dan membantu Glen dan Regaz mendirikan tenda mereka.

"Perhatian! Semua siswa berkumpul!"

Semua siswa meninggalkan aktivitas mereka masing-masing dan berjalan meuju tengah lapangan.

"30 Menit lagi kita akan memulai pencarian Guardian, dan kita akan kembali kesini sebelum jam makan malam, jadi waktu yang kalian punya lumayan banyak, persiapkan kebutuhan kalian dan peralatan yang akan kalian perlukan nanti, dihutan ini banyak makhluk mistis lainnya yang bahkan tergolong jahat, setiap kelompok wajib melindungi satu sama lain, setelah dibubarkan nanti bergegaslah sebelum dikumpulkan kembali"

"Baik Profesor Lucy"

Semua siswa kembali melanjutkan aktivitas yang tertunda dan segera mempersiapkan diri masing-masing. Setiap siswa sudah menggunakan jubah dengan lambang kelas masing masing. Ghizey memperhatikan lambang bulan yang ada di jubahnya, bulan yang ada di jubahnya adalah bulan sabit sedangkan bulang merah itu bulan purnama "memang berkaitan semua ternyata" gumamnya.

--------

Semua siswa sudah berkumpul kembali bersama masing-masing kelompoknya, satu-persatu kelompok dilepas masuk hutan dengan arah yang berbeda beda disekeliling mereka. Ghizey, Mira, Insa, Regaz dan Glen mulai memasuki hutan ke arah Selatan. Mereka berjalan dengan perempuan didepan sedangkan laki-laki dibelakang. Mereka berjalan perlahan sembari menyusuri hutan

Krekkk

Selang beberapa lama mereka berjalan keheningan mereka terpecahkan mendengar ranting patah seperti diinjak seseorang, suara patahannya lumayan keras.

"A.. apa itu?"

insa terlihat ketakutan sambil memperhatikan sekitar, terlihat ada bagian semak yang bergoyang seakan ada yang mau keluar dari sana. Mereka semua bersingut mundur keculi Ghizey, bukan karena tidak takut tapi rasa penasarannya lebih besar, ia bahkan tidak menyadari kalau teman-temannya sudah mulai mundur perlahan.

"Ular...!!"

Mira teriak ketika melihat ekor putih panjang muncul sedikit dari balik semak, sebelum menghilang Ghizey juga ikut melihat dan meyakini itu bukan ular, karena ia yang masih lumayan dekat dengan semak dan ia melihat dengan jelas ekor itu berbulu. Seketika sesuatu melompat dari luar semak dengan tiba-tiba.

"Huaaa....." Mira dan Insa teriak keras, Mira berlindung kebelakang Glen, Insa tiba tiba memeluk lengan Regaz, Ghizey hanya bersingut mundur sedikit karena terkejut.

"Astaga.... mengagetkan saja" ghizey meghela sambil mengusap wajahnya sendiri, yang keluar dari semak itu adalah seekor anjing putih dengan mata ungu

"jangan mendekat, dihutan ini makhluk mistis banyak yang menyamar untuk menarik perhatian mangsa"

sahut regaz melihat Ghizey yang masih ada pada tempatnya.

Ghizey hanya mengangkat bahunya dan mengelus anjing lucu yang ada didepannya, ekspresi teman-temannya sangat terkejut dengan keberanian ghizey, seketika anjing putih itu berubah menjadi kucing yang cantik.

Ghizey menggendong kucing itu dan mendekat pada teman-temannya .

"wujud aslinya kucing" sahut Ghizey

"Ini Guardian, guardian akan menjukkan wujud aslinya ketika bertemu orang yang ia sukai, jika dia monster dia akan langsung menyerang tanpa menyamar" sahut Glen

"dari mana kau tahu ini Guardian Ghi?" sahut Mira tak kalah heran

"aku gak tahu ini guardian, hanya saja aku melihat ia memiliki bayangan kucing dan kumis yang lebih mirip dengan kucing tadi"

Mereka hanya mengangguk dan kembali melanjutkan perjalanannya, Guardian berbentuk kucing yang Ghizey dapat ikut berjalan disamping Ghizey, mereka kembali menyusuri hutan dengan perlahan sampai suara dengkuran terdengar tak jauh dari mereka.

"Troll" gumam regaz

Semua menghadap ke Regaz dengan tatapan tak percaya

"Kita harus pergi pelan-pelan jangan sampai ia terbangun, biasanya troll tidur di gua tapi jangan lupa troll merupakan makhuk bodoh yang kuat dan terkadang tidak bisa membedakan gua dengan alam terbuka"

Mereka semua mengangguk dan melanjutkan perjalanan, belum beberapa langkah mereka berjalan Kucing putih bersama mereka berlari.

"Hey....!!"

Ghizey berlari mengejar kucing putih yang ia dapat tadi sehingga ia sampai pada Troll yang sudah terbangun karena langkah kasarnya yang menginjak banyak ranting.

Arghhhhh

Troll yang terbangun dari tidurnya itu marah dan menyerang Ghizey dengan Kayu besar di tangannya, belum sempat mengenai Ghizey kucing putih tadi berubah wujud menjadi wanita cantik dan membawa Ghizey menjauh, warna rambut wanita itu putih dengan matanya yang ungu. Regaz bersama yang lain menyusul Ghizey dan mulai melawan Troll dengan berbagai sihir, Glen yang merupakan werewolf berubah wujud dan menyerang troll sampai jatuh tersungkur, Mira dan Insa membuat tameng pelindung tempat merka agar tidak memancing makhluk yang lain datang. Regaz ikut bertarung dengan troll sampai akhirnya Troll itu tiba-tiba mendengkur.

"apa dia tidur?" sahut regaz

"Aku menidurkannya" wanita yang tadinya berwujud kucing itu menjawab

"sebaiknya kita pergi dari sini sebelum dia terbangun"

Mereka semua mengangguk, ghizey menatap kucing yang ia dapatkan tadi ternayata memiliki wujud manusia juga. Kemudian tatapannya ia alihkan pada troll yang sudah tertidur pulas

"hey lihat ada kadal disamping troll itu" sahut Insa

"itu bukan kadal" sahut ghizey yang membuat mereka semua menatapnya

Ghizey mendekati kadal yang tidak jauh dari troll itu secara perlahan, kadal itu mengkibas-kibaskan ekornya seperti kesenangan akan sesuatu, kadal itu berwarna hijau dengan wara kecoklatan di ekornya. Ia mengelus kadal itu namun ia tidak berubah wujud padahal Ghizey yakin ini adalah guardian, ia menatap arah tatapan kadal itu sepertinya manik hijaunya menatap seseorang dari mereka.

"Regaz, kemarilah"

"hah?"

Ghizey memutar bola matanya kemudian beranjak dan menarik tangan Regaz menuju kadal tadi berada

"Elus" perintahnya

Regaz hanya diam tak percaya sampai tangannya kembali digerakkan Ghizey untuk mengelus kadal tadi. Perlahan kadal itu berubah wujud menjadi sebuah naga yang masih kecil, hanya seukuran seekor kambing

"Wahh.... ini guardian juga" sahut Ghizey degan mata berbinar sementara Regaz justru menatap ghizey lamat-lamat. Ia merasa takjub akan kepandaian Ghizey namun kenapa selama ini dia sangat terkenal akan kebodohannya?

Mereka beranjak kembali untuk melanjutkan perjalanan.Guardian Ghizey tetap pada wujud manusianya, sedangkan naga Regaz terbang dan bertengger dari satu pohon ke pohon lain yang mereka lewati.

"kita belum menemukan 3 guardian lagi" sahut Mira dan diikuti aggukan yang lain

"para guardian memilih orang yang mereka sukai, pasti kalian sudah memiliki masing-masig satu, jadi hanya menunggu mereka menunjukkan diri" sahut guardian yang berbentuk kucing tadi.

"ehmm... siapa namamu, aku tidak tahu harus memanggil mu apa" sahut Ghizey.

"panggil saja aku Anna"

ghizey tersenyum sambil mengangguk, ia berbincng ringan dengan guardiannya sambil tertawa sesekali. Regaz menatap gadis rambut hitam panjang yang bergelombang itu dari belakang dengan tatapan tak terartikan.

Drrtttttgrrhhhhhhhhhhh

duarrrrrrr

Suara seperti gemuruh dari tanah juga ledakan terdengar sangat jelas, mereka semua kebingungan ditambah ada gempa yang mengiringi sebentar

"kita harus kembali ke tanah lapang perkemahan, profesor Andres me mindlik ku untuk segera kembali karena ada bahaya" sahut Glen

Wajah mereka panik dan segera berputar arah untuk kembali ke kemah, mereka sepertinya sudah sangat jauh berjalan. Mereka semua berjalan dengan kecepatan wolf, vampire dan terbang sebagai penyihir, mereka tidak menyadari Ghizey yang masing bergeming ditempatnya melihat kepergian mereka. Tentu saja dia tidak tahu cara terbang atau lari secepat itu bagaimana. Ia berusaha memfokuskan dirinya dan membayangkan ia terbang. Karena mira bilang terbang kemampuan lahiriah seorang witch.

Sedikit kaki Ghizey mulai terangkat, ia sudah tak menyentuh tanah lagi. Ketika ia sudah mulai terbang kedepan dengan perlahan matanya terkena silauan dari arah kanan dibalik ilalang. Ia turun kembali dan berjalan menuju arah cahanya itu

Bruughhhhhh

Belum sempat melihat apa yang ada dibalik ilalang Ghizey terjatuh kedalam lobang didalam tanah, lobang ini cukup dalam.

---------

Regaz terhenti saat menyadari sepertinya ada yang kurang diantara mereka

"Berhenti!!"

Glen, mira dan insa ikut berhenti bersama dengan para guardian mereka.

"Ghizey tertinggal" sahut regaz

"ASTAGA" mereka semua melihat satu sama lain

"bagaimana ini?? Apakah kita harus kembali?"

-------------------------------------------

Maaf atas banyaknya typo... part kali ini seru apa enggak??

Terimakasih sudah membaca.... jangan lupa tinggalka jejak yah😂😂😚❤

avataravatar
Next chapter