11 11

"Aku rasa tidak, auranya seperti memiliki kekuatan yang besar"

"Kekuatan besar?" Beo Mira

Elina mengangguk sambil menatap mereka semua

"Sepertinya kita harus menyusul kesana" ucap Ghizey

"Maksudmu... ke kerajaan werewolf? Tepatnya di hutannya?" Ucap glen memastikan

"Ya, kenapa kau gagap? Kaukan werewolf"

"Iya kau tahu bahaya nya? Astaga banyak yang sudah masuk kesana dan 80% persen tidak kembali, 10 persennya hanya tubuh tanpa nyawa"

"Jika Ozey sudah lama menghilang dan malah masih hidup disana maka ada kemungkinan 10% kita bisa menjadi orang yang selamat dari sana" debat Ghizey melawan glen

"Kau tidak tahu apapun ghizey! Meski hutan itu dinamakan hutan 'werewolf tapi isinya lebih menyeramkan dan bukan diisi oleh para rouge saja. Para jiwa pengguna ilmu hitam ada disana!"

Posisi ghizey dan glen sudah sama-sama berdiri mereka saling tatap karena berdebat. Rouge yang dimaksud glen adalah serigala besar yang tak memiliki jiwa manusia seperti werewolf.

"Jadi kau akan membiarkan ini semua berlalu begitu saja?" Ghizey berusaha tenang kembali

"Biarkan kita menunggu"

"Hah? Menunggu? Kita sudah sejauh ini dan kau menyuruh kita menunggu? Orang Vamwetch saja tidak tahu menahu tentang ini. Kita yang sudah didepan jembatan penyebrangan dan kau ingin kita mundur?"

"Kau ingin membahayakan nyawamu? Oh... atau kau merasa hebat karena punya kekuatan bulan merah? Kau bahkan tidak tahu cara menggunakannya"

Plakkkkk

Sebuah tamparan mendarat ke pipi glen yang berasal dari tangan ghizey.

"Jika memang tidak ingin ikut, katakan saja baik-baik. Tidak perlu menghinaku seperti itu. Aku bahkan tak suka dengan diriku yang sekarang" ucap ghizey datar

Mereka yang menyaksikan perdebatan itu hanya diam tidak ingin melerai karena didunia mereka jika melerai orang yang berdebat itu tandanya kita juga ingin dilibatkan pada masalah perkelahian yang akan terjadi. Bahkan si pelerai akan ikut diserang.

"Aku akan pergi sendirian, nanti malam dunia immortal akan menjadi siang dan aku akan pergi saat itu. Biarkan aku istirahat sekarang"

"Pholi ikut" ucap pholi tiba-tiba memecahkan keheningan

Karena masih kesal ghizey hanya diam dan berjalan kekamarnya diikuti pholi, ia benar-benar ingin istirahat.

"Aku akan ikut dengannya, jadi aku istirahat" ucap regaz yang juga meninggalkan tempat

"Bibi memasak dulu" ucap bibi yang juga beranjak

"Ehm... aku tidak tahu akan ikut atau tidak, aku akan fikirkan nanti" elena pun berlalu

Dan tinggallah mira dan glen yang masih duduk disofa

"Kau yakin tidak ikut?" Ucap mira

"Apa kau yakin akan ikut? Kau sendiri tahu sebahaya hutan itu"

"Jika kita pergi sendirian tentusaja kita akan mati disana. Tapi jika bersama kemungkinan selamat akan lebih besar"

"Jadi kau ikut?" Tanya glen tak percaya

"Ghizey dan Okta itu kawanku" ucap mira sambil menepuk bahu glen

Setelah mengucapkan kalimat itu mira juga pergi menyusul ghizey untuk beristirahar. Glen yang berada di pihak 'kontra' pun merenung disofa.

"Apa aku harus ikut mereka?, tapi hutan itu..... arghhh"

Glen frustasi dan merebahkan dirinya disofa panjang itu. Ia ikut istirahat meski belum memastikan ikut dengan ghizey atau tidak.

Selang beberapa lama mereka semua beristirahar ghizeypun terbangun daei tidurnya dan hari sudah memasuki malam. Ia segera keluar kamar untuk mengambil sesuatu.

"Makan lah dulu sebelum pergi, kau butuh tenaga" ucap bibi fozi

Ghizey tersenyum dan duduk dikursi makan, sang bibi menyajikan hidangan dimeja.

"Kau akan pergi sendiri?"

"Iya bi, tenang saja semua pasti baik-baik saja"

Selang beberapa lama ghizey makan sebuah gebrakan pintu terdengar

Brakkkk

"Ghizey sudah pergi!!!!"

Mira yang membuka pintu dengan keras terbang kelantai bawah untuk mempercepat langkahnya ketimbang menuruni tangga. Ia segera berlari kekamar regaz dan mendobraknya juga. Ghizey dan bibi fozi yang menyaksikan hal itu hanya menganga karena masih terkejut.

"Apa!??" Teriakan kembali terdengar

Kali ini ketiga orang lagi panik keluar dari kamar, ada regaz dan glen yang baru saja terbangun dan ikut heboh. Saat mereka sudah keluar kamar dan kebingungan mereka akhirnya menyadari ghizey dan bibi fozi mengamati dari ruangan dapur gak terbuka. Sendok berisi makanan pun ikut menggantung tidak jadi masuk ke mulut ghizey. Mereka saling diam untuk sebentar.

"Emm kenapa kalian heboh sekali?" Ucap ghizey

Mereka bertiga langsung menghela nafas dan menuju tempat ghize berada

"Kami kira kau pergi diluan, kami akan ikut?"

"Siapa aja?"

"Kami... kita semua?"

"Semua? Maksud mu... glen ikut?" Tanya ghizey pada mira, ia memang malas berbicara dengan glen sekarang. Mirapun mengangguk

"Terserah kalian, aku tidak memaksa dan jika sesuatu yang bahaya terjadi aku akan tanggung jawab"

"Hey, kita ini teman. Kau tidak perlu seolah-olah melindungi kami semua, kita saling melindungi" ucap regaz

Mereka semua pun makan bersama disana, pholi yang sudag terbangun juga ikut duduk disebelah ghizey. Jika diperhatikan porsi makan pholi sama bahkan lebih banyak daripada porsi mereka.

"Pholi, kemana semua makanan yang kau makan?" Ucap elina

"Kesini" tunjuk pholi pada perutnya

"Bukan hanya diperut, disini, disini, disini" ghizey menunuk kaki, lengan dan pipi pholi yang gemuk. Otomatis mereka menertawakan itu.

Setelah selesai makan mereka semua beranjak untuk bersiap-siap pergi. Mereka memakai pakaian khas dunia immortal yabg seperti pakaian kerajaan barat. Tidak lupa dengan jubah mereka yang memiliki simbol kelas mereka masing-masing.

"Mom, bagaimana denganku?"

"Kau akan ikut, tapi aku harus memutuskan ikatan kita. Maksudku kau akan tetap terikat denganku tapi jika aku terluka kau juga tidak akan merasakan dan kita bisa berada pada jarak yang jauh"

Ghizey berjongkok dan menyentuh kepala pholi, ia berusaha melakukan apa yang ia pelajari selama ini semenjak bertemu pholi. Sebuah mantra singkat ia ucapkan dan cahaya putih muncul sebentar kemudian kembali meredup.

"Sudah, sekarang meski aku terluka kau akan baik-baik saja"

Mereka pun berkumpul dilantai bawah dengan masing-masing diri yang sudah siap. Mereka semua akan ikut kecuali bibi fozi.

"Bibi juga tahu sebahaya aoa hutan itu, tapi karna kalian beramai ramai bibi yakin untuk mengizinkan kalian pergi"

"Jangan khawatir ma kami akan selamat" ucap elina

Ghizey melepas sisir emas yang memang ia pakai dirambutnya

"Kalian siap? Pholi?"

Pholi memang masih pendek jadi ia harus digendong Ghizey untuk bisa ikut. Mereka semua memegang sisir itu secara bersamaan kemudian ghizey mencoba memikirkan tempat yang ia tuju.

Beberapa saat kemudian sekeliling mereka terlihat berputar dan berubah menjadi debu, serpihannya itu kembali membentuk pepohonan dan menjadi hutan dipagi hari.

"Emm.... apa ini hutannya?" Ucap ghizey yang takut mereka salah alamat

"Iya"

Mereka memperhatikan sekitar, sisir merah itu kembali ghizey pakai di rambutnya. Jika menyimpan ke ruang 'istana putih' ia takut teman-temannya akan tahu nanti.

"Elina, apa kau tahu kita harus kearah mana?" Ucap mira

"Yang ku lihat, ada sebuah gua yang di kelilingi pohon yang lebih besar"

"Gua?" Beo Glen

"Iya, sebuah gua. Selama ini dia disana"

Mereka semua saling tatap dengan fikiran masing-masing

"Kesana" tunjuk pholi ke suatu arah

"Kesana? Gua nya?" Tanya ghizey

"Iya mom, kesana"

"Darimana kau tahu?"

"Pholi bisa merasakan letak benda disekitar pholi, dan gua itu kesana, ke bagian terdalam hutan dan lumayan jauh"

Meski mereka semua sedikit meragukan pholi mereka tetap mengikuti arah itu. Mereka tidak punya petunjuk lagi, lagipula mereka tahu seekor burung phoenix mempunyai kemampuan luar biasa dan tak terduga. Ketimbang terbang dan melesat dengan cepar mereka memilih sedikit berjalan lebih santai agar para binatang atau mahluk mistis dihutan tidak menyadari mereka dengan cepat. Pholi juga sudah berubah menjadi burung elang agar mudah mengikuti mereka. Ia malas berjalan.

Grrrr..... krtak krtak

Suara serigala terdengar dan dapar dipastikan itu adalah rouge yang glen maksud. Serigala berukuran besar seperti were wolf.

Dan jumlah mereka tidaklah sedikit, seperti serigala umumnya mereka berburu dengan berkelompok.

"Inilah yang aku maksud" ucap glen yang sudah siaga ditempatnya

-beri dukungabn yah agar author cepat update-

avataravatar
Next chapter