17 Intuisi

Senja terlihat indah, hati pun terasa damai. Dalam kesendirian ku, aku melihat diriku yang lain dalam hati. Berayun-ayun dalam kedamaian kesendirian tanpa beban. Melupakan yang seharusnya terlupakan.

Syair-syair bermuculan, ide-ide di kepala selalu menginspirasi untuk ku tumpahkan pada buku catatan usang ini. Bisikan hati lebih mengarahkan pada jalan yang lurus, jalan yang seharusnya memang ku tempuh jauh-jauh hari.

Terimakasih untuk hari yang cerah. Terimakasih untuk bisikan lainnya. Dan terimakasih untuk hembusan nafas ini. Tanpa kuasaNya aku tak mampu berbuat apa-apa.

Aku hanya ingin berfokus memperdalam ilmu agamaku. Jika aku bosan menulis bisikan hati, maka aku akan membaca suara lainnya. Menginspirasi diri mengarah lebih baik lagi dari sebelumnya.

Di pagi itu, aku sempat menulis sedikit kalimat dari sekian banyak intuisi yang kuingat. Semoga menjadi sebuah inspirasi untukku pribadi maupun orang-orang yang sempat membacanya.

"Hai jiwa yang tenang, engkau tidak mengetahui sampai kapan engkau berada didunia ini. Engkau juga tidak mengetahui dirimu di hari kemudian. Maka lakukanlah kebaikan semata-mata karena Allah dan tinggalkanlah keburukan juga semata-mata karena Allah. Kelak engkau akan menerima akibat dari apa yang engkau kerjakan. Ketahuilah bahwa Allah mengetahui apa yang engkau sembunyikan dan apa yang engkau perlihatkan, maka berhati-hatilah atas apa yang engkau kerjakan dan niatkan. Ketahuilah bahwa hanya Allah yang pantas untuk disembah, maka janganlah keraguanmu membawamu menyimpang dariNya. Ketahuilah, Jika engkau melihat satu kebaikan pada diri seseorang, maka sangka baiklah orang itu karena satu kebaikan pasti memiliki anak-anaknya(kebaikan yang lain). Sebaliknya jika engkau melihat satu keburukan pada diri seseorang, maka berhati-hatilah karena satu keburukan pasti memiliki anak-anaknya(keburukan yang lain. Dan ketahuilah wahai diri yang penuh dosa, engkau hidup di dunia ini sendirian, engkau juga akan mati sendirian, engkau juga akan di bangkitkan sendirian, engkau juga akan menghadap kepadaNya sendirian, dan engkau juga akan bertanggungjawab dihadapanNya sendirian. Maka tidaklah berguna harta benda mu, orang-orang disekitarmu, kekasihmu, gelarmu, ijazahmu, bahkan dirimu sendiri. Kecuali amal mu, maka dari itu wahai hamba yang penuh dosa, carilah ridho Allah dalam setiap engkau mengerjakan suatu amalan".

avataravatar
Next chapter