3 Part 3 (Janji terikat)

Sejak pertemuan kami yang ke 2, semakin banyak pertanyaan yang menumpuk dipikiran ku. Aku yang sekarang semakin bingung, dihati dia itu ada siapa? Benar, aku bukan kekasih dia, melainkan sebatas cinta masa kecil. Aku juga bingung, mengapa masalah ini tidak terselesaikan.

"aku janji gak akan meninggalkan mu, dan selalu ada buat mu" hanya kalimat itu yang membuat aku mempercayainya kembali.

Keajaiban masih terus aku nantikan dan impikan hadir didalam kehidupanku, meski jika suatu saat aku mau gak mau harus siap untuk merelakan nya kembali. Tapi pertanyaan bodoh kembali datang kepadaku. "apakah aku yakin siap akan hal itu?" ahh ini semakin membingungkan aku semakin lama, semoga Tuhan mempersatukan hati kami ber 2 Amin.

Malam ini, aku terbangung oleh getaran panggilan whatsapp dari dia yang tengah tinggal dihatiku sekarang. Bagaimana sanggup aku menolak panggilan itu hahaha.

Lucu juga sih malam ini, karena sore tadi dia yang memintaku untuk tidur cepat malam ini, eh gak tau nya malah dia sendiri yang menelpon ku dan otomatis aku gagal untuk tidur cepat, tapi ya sudah demi dia apapun ku lakukan yang penting aku bisa mendengar suara dia.

Tanpa aku sadari, bahwa hari ini adalah Valentine Day's tepatnya tanggal 14 Februari 2019, aku di ajak ketemuan dan aku senang bisa ketemu dia, padahal baru kemarin sore kami bertemu haha dasar Bucin.

"happy valentine ya milea" itu pesan masuk ke ponsel ku di pagi hari sebelum kami ketemuan dan asli loh aku baru bangun dan belum mandi hehe. Aku lalu membalas pesan nya denga cepat "udah lihat story Instagram aku gak?" aku pun langsung menanyakan itu tanpa membalas ucapan valentine dia haha. "belum, emang apaan? Coba kirim kesini aja deh, takutnya ivo lihat pula" Oh iya aku belum kenalkan Ivo siapa ya? Nah dia itu adalah kekasih nya Hizkia, namun dia belum tau kalau kami sedang dekat sekarang ini dan aku gak mau dong nyari masalah ke Ivo. Oke deh lanjut ke tadi ya...

Lalu aku memasukkan foto dia ke story whatsapp ku.

Selang 2 jam akhirnya dia datang menjemputku untuk ketempat yang kami biasa datangi alias nongkrong, dan dari pagi hingga sore hari kami bersama terus, bercerita, dan hal yang paling membuat aku kalah dari dia adalah, ketika dia menatap mataku haha asli banget aku gak kuat dan gak lupa juga dia menyanyikan sebuah lagu untukku di sepanjang perjalanan dan didepan irang banyak, ya katanya sih dia gak malu nyanyi dengan kuat demi untuk ku. Huftt..

Tanpa terasa, waktu sudah tiba untukku pulang dan aku masih Ingin terus berada di pundak dia. Saat bersama dia, aku merasakan kenyamanan dan ketenangan ketika dia memegang tangan ku dan menatap mataku.

Langit juga mendadak mendung, seakan mendukungku untuk pulang, hufftt. "Jangan mandi hujan ya, jangan susah untuk dibilangin" ucapnya setelah tiba di rumahku dan mengantarkanku untuk pulang. " Hehehe iya bos" jawabku Sambil tertawa kecil.

Malam hari hujan masih turun ya walau nggak deras sih, tapi aku senang karena pada saat itu aku sedang keluar dan hujan masih turun.

Kenapa alasan aku senang ketika hujan? Karena aku merasa kalau hujan itu selalu ada disaat aku merindukan dia lagi. Hujan itu adalah teman yang paling cocok ketika aku menangis, karena hujan bisa menyatukan air mataku dengan tetesan hujan yang turun dan orang nggak akan pernah tahu kalau aku sedang menangis.

avataravatar
Next chapter