webnovel

Ch. 1 AWAL YANG BAIK

CHAPTER 1

[ Oktober 2017 ]

Sebuah Rumah yang sederhana terdapat ruang terpisah berbentuk persegi, terdapat karpet rapi dengan susunan sebatang kipas angin dan cahaya di dalam ruangan tersebut nampak terang benderang.

" Hey kalian, mana fajar ? apa dia sekolah malam-malam, " kata Ancha sambil menggegam sebuah handphone.

" Gak tau, " balas Arham sambil bermain gitar.

" Pulang kali makan. " kata Tandra dengan fokus terhadap handphone.

Sementara mereka ngobrol, tiba-tiba Fajar muncul di depan pintu.

" Ngapain cariin gw, luh rindu ? wkwowkowk Sans bro rumah gw dekat, " kata fajar sambil tertawa.

" Woi, salam napa bikin kaget aja anying " balas Ancha dengan terkejut melihat kedatangannya.

Mereka kumpul seperti hari biasanya, semua yang ada di dalam ruangan tersebut memiliki karakter yang unik, Ardiansyah atau lebih di kenal dengan panggilan ancha dengan postur tubuh yang bagus namun keterbatasan tinggi badan, disamping keterbatasan tersebut dia yang paling glowing dan terlihat lebih menarik parasnya, itu karena keunikan tersebut. Dia sosok yang lucu dan periang, Ia juga cerdas namun lemot dalam menanggapi sesuatu.

" Bagaimana kalo kita main domino aja cuk" kata Anggi melihat mereka asik dengan sendirinya.

M zudhy aryanggi biasa dipanggil Anggi mempunyai karakter yang tak kalah dengan yang lain, Ia memiliki postur badan yang berisi, kulit yang coklat bagaikan pemanis dan terlihat gemoy. Anggi tak seperti Ancha yang lemot, dia cerdas menanggapi sesuatu lucu dan suka ngambek.

" Kita kan berlima Bambang mana bisa, adduh " kata Arham sambil memainkan gitarnya.

Ia muharram atau dikenal oleh banyak orang dengan panggilan Arham memiliki Postur tinggi yang lebih baik dari yang lain, Ia sangat antusias dalam menggapai cita-citanya yaitu polisi. Namun di balik postur tubuh dan badan yang cukup berisi, ia juga memiliki wajah yang berbeda dari yang lain . Dia begitu lemot dan kadang kekanak-Kanakan walau begitu dia juga memiliki sisi yang lucu.

" Yang mana aja deh yang penting bisa main semua, yekan Ca? , " ucap Fajar sambil melihat Ancha

Karakter satu ini bernama Fajar, anehnya dia hanya memiliki nama sesingkat itu. Keunikan remaja satu ini tak kalah hebat dengan yang lain. Dia memiliki postur tubuh yang kurus tapi dibalik itu ketinggian badannya sangat pas bagi remaja zaman itu. Ia juga terkenal akan julukannya di panggil Bokir dan memiliki karakter yang suka senyum dan lucunya tak kalah hebat dengan yang lain namun di balik itu dia sangat percaya diri meski sudah di lukai berkali-kali.

"Hey, ( sambil menunjuk ) kau, kau , kau dan kau ! loginlah anjir ngapain pake mikir, addeh. " ucap Tandra sambil memiringkan handphone nya.

Hm... yang satu ini lebih efektif lagi, ia yang tertua di antara yang lain namun di samping itu dia juga yang paling dan paling berisi alias gemuk namun di balik kegemukan badannya, wajah seorang Tandra sangat gemoy. Karakter satu ini sangat cerdas dan taat kepada kedua orang tuanya. Ia pandai memainkan kata dengan lelucon yang sangat bagus.

" Oh, begitu. Yaudah iya " kata anca.

" Mobile legend kah ? " ucap Arham yang kemudian terhenti dari petikan gitarnya.

" Gaslah ! " balas Anggi yang membuka sebuah apk game di handphonenya.

Di samping itu , Anggi merupakan kepemilikan dari ruangan tersebut. Namun, Semua yang ada di sana nampak seperti sebuah keluarga.

" Gw lancelot, woi tank satu " ucap Fajar yang nampak semangat dalam bermain game tersebut.

" Jhonson rekomendasikan " kata Anggi sambil melihat pick musuhnya.

" Yaudah sini gw pake " ucap Tandra.

"Gw apa cok ? " tanya Anca yang bingun dengan pick temannya.

" Roger bolehlah, luh kan top global ? " ucap Fajar yang merekomendasikan Hero tersebut.

" Gaslah bro, Kita ratakan mereka " kata Anggi dengan semangat.

" Yoi " kata mereka sambil melihat loading server ke fight to fight.

Sementara mereka asik dengan game tersebut, tiba-tiba langit begitu mendung bagaikan rindu yang tak kunjung datang. Lalu ia menangis mengeluarkan sesetetes air mata seperti layaknya air hujan.

" We anjir, hujan bree " kata Tandra sambil melihat keluar pintu.

" Woi habis ini gass lah hujan-hujan sambil cari mangga ( metik dari pohonnya ) wkowwkowkwo " ucap Anggi dengan ide gemerlang namun sesat itu.

" Woi fokus anjir, gw nge buff bangsat. Ngapain malah bahas hujan " ucap fajar yang kesal di ganggu oleh musuh di dalam game.

" Oalah sorry-sorry " ucap Anggi.

Namun ditengah permainan tersebut, suasananya nampak serius.

" Woi masuk ke gw, mobil-mobil gw punya ulti. Ayo we Roger, " kata Tandra.

" Tunggu gw healing dulu " balas Ancha.

Di tengah asik nya bermain, mereka akhirnya mencapai kemenangan yang sangat gemilang, Fajar yang Mvp di dalam game tersebut sontak membuatnya keluar dari kos.

" Anying mvp hahaha ( keluar ) Jangankan haya, hanabi pun kubunuh. Jangankan permata, coklatpun aku berikan " kata fajar yang gembira sambil bernyanyi riang di tengah hujan.

" Hahaha, woi goblok lagi hujan entar Luh sakit, emak luh gak kuat jaga biar gw aja wkwkwk " ucap Anggi melihat Fajar kegirangan.

Tandra yang melihat hal tersebut, sontak bergegas ikut keluar. Ia sangat ingin bermain dengan rerintihan yang jatuh itu.

" Woi asik juga, boy sini boy nikmat woi " ucap Tandra sambil berputar.

Namun tiba-tiba Fajar tergelincir, Ancha yang tersebut duluan sontak membuatnya keluar.

" Woi, Luh gak papa ya bree, " kata Ancha

" Selow bro, lecet doang " balas Fajar dengan wajah yang perih.

Di samping itu, mereka yang hendak ingin keluar tiba-tiba mendapatkan suatu kejadian yang tidak di ingin.

" Jar ? Luh gak papa bree. Yaudah gak jadi keluar dulu " ucap Arham sambil melihat lukanya Fajar.

"Santai aja bree, cowo mah aduh ini gak sakit " balas Fajar dengan percaya diri.

"Yaudah, kita keluar tapi kalo kaki Luh perih jangan salain kita ye Bokir hahaha " kata Anggi sambil tertawa terbahak-bahak.

Sementara mereka mendiskusikan hal tersebut, seketika hujan mulai Redah.

" Addeh, malah berhenti " ucap Tandra dengan rasa kecewa.

" Woi masuk luh, entar masuk angin. Emak Luh capek ngurusin hahahaha " Kata fajar yang masih sempat-sempatnya melawak.

Tandra yang melihat keadaan tersebut akhirnya masuk kembali dan melanjutkan permainan sebelumnya.

" Woi Tandra Luh udah punya pacar ?, " tanya Arham dengan wajah yang tak bersalah.

" Woi Ono ( panggilan alam Arham ) memang nya Luh lagi bercanda ato gimana nih hahaha " balas Anggi dengan terbahak-bahak.

" Woi bangsat, ayolah bree kalian udah kenal lama sama gw masih saja kagak tahu perkara begituan " ucap Tandra yang terlihat kesal.

" Udah woi, entar klean bertengkar. Mending tidur, argh... gw ngantuk kalo bawaannya hujan " ucap Ancha yang melerai hal tersebut.

" Woi Anggi, pacar Luh gimana, yakin gak selingkuh hahahaha " kata Fajar yang tiba-tiba mengalihkan pembicaraan.

" Entahlah, gak urus sih kalo emang tulus mah pasti gak mikirin kesana " jawab Anggi yang nampak ikut kesal.

" Woi sudahlah bree ( bangun ) apasih bahas pacaran mulu, addeh, "

" Ini dulu nih, jalannya jadi apa kagak malah bahas pacaran anjir. " ucap Ancha menenangkan suasana.

Di samping mereka membahas hal yang berbau Cinta, Anggi yang hendak menutup pintu tiba-tiba di kejutkan oleh seseorang.

" Assalamualaikum " kata orang itu.

{ To be continued }