webnovel

Arti dari kata Cinta

aku mendengar suara klakson yang begitu keras ketika menyebrangi jalan sembarangan.

sebenarnya aku ingin kembali ke hotel dan berbicara secara empat mata dengan Jaesan.

tapi setelah menyaksikan apa yang Jaesan lakukan bersama Mina, aku jadi tidak ingin kembali bertemu dengan nya.

aku tidak memiliki siapa-siapa di tempat ini. bahkan kemampuan bahasa asing yang aku milik juga begitu terbatas.

aku mengeluarkan ponsel ku yang berdering dari dalam tas. seperti nya Jaesan masih belum melupakan ku.

tapi kenapa kamu harus melakukan nya dengan Mina?

sejak awal aku memang tidak begitu menyukai hubungan mereka. melihat mereka ya begitu dekat saat di sekolah sudah membuat ku berpikir dua kali untuk mengencani Jaesan.

tapi sekarang seperti nya tidak ada yang bisa lagi aku lakukan. mengingat kami sudah menikah 1 minggu yang lalu. aku tidak berpikir Mina akan mengikuti Jaesan sampai sejauh ini. dia bahkan berani datang ke Vienna untuk bertemu dengan nya.

melihat keberanian yang Mina lakukan seperti nya dia begitu mencintai pria itu.

benar, aku lah orang bodoh di sini. kenapa aku bisa tidak merasakan nya? selama ini aku selalu berbagi dengan Jaesan dalam hal apapun. seharusnya aku yang lebih tau dengan baik. kalau Jaesan mungkin terpaksa dengan hubungan kami, jika saja kedua orang tua kami tidak memaksa ku menikah lebih cepat dengan Jaesan. kami berdua pasti tidak akan memiliki penyesalan apapun.

hujan? kenapa hujan harus turun disaat seperti ini?

aku mengangkat tangan ku secara alami di udara. aku ingin merasakan sentuhan air dingin itu mengalir di ujung jari-jariku. sampai seseorang menarik ku untuk segera berteduh.

Jaesan? apa yang dia lakukan disini? bagaimana dia bisa menemukan ku?

Aku benar-benar tidak ingin bertemu dengan nya lagi.

setelah merasa begitu di permalukan oleh mereka!

aku bisa merasakan suara nafas Jaesan yang memburu. mungkin dia mengambil cara yang paling cepat untuk bisa bisa meraih ku.

atau mungkin dia berlari agar bisa segera sampai kemari?

untuk apa dia melakukan semau hal ini? dia bahkan sampai membiarkan pakaian nya yang mahal itu basah hanya karena aku.

"aku pikir kau tersesat, kenapa kau tidak mengangkat telfon saat ponsel mu sama-sekali tidak mati"

Jaesan menatap ku dengan tulus. tapi aku sudah tidak tau lagi apa itu arti dari sebuah ketulusan. aku juga tidak ingin dia terlalu khawatir padaku.

karena aku masih bisa menjaga diriku sendiri dengan sangat baik.

"apa aku harus memberitahu mu?

aku menyadari kening nya yang mulai berkerut. Jaesan pasti tidak bisa menangkap kemana arah membicarakan ini dan aku juga terlalu sedih untuk memberitahu nya.

membicarakan hal itu hanya membuat ku merasa bodoh dan begitu menyedihkan.

"aku lelah"

yang bisa aku lakukan hanya lah membuang nafas dan mengalihkan pandangan ku dari Jaesan.

aku benar-benar tidak sanggup dengan penghianatan seperti ini.

mengingat dia lah orang pertama yang mengacak ku berkencan dengan nya.

Cerita sebelum nya.

seseorang melemparkan bola salju dengan cukup keras hingga Bannie yang ku pakai terjatuh pada tumpuk kan salju yang lain.

kemudian dia segera menghampiri ku dan meminta maaf sambil tersenyum.

sehingga aku mulai berpikir bahwa dia sengaja melakukan nya. jika aku bisa mengingat nya kembali itu adalah semester pertama saat kami bersekolah di tempat yang sama.

Jaesan pada hari itu memiliki rambut yang sedikit lebih panjang dari pada hari ini.

dia juga memiliki poni yang terlihat keriting mengikuti trend pada saat itu. tapi pada hari itu aku tidak terlalu berpikir dia adalah pria yang manis.

aku kembali mengambil Bannie ku dan membersihkan nya dari salju.

aku mendengar Jaesan menghela nafas seperti yang sering dia lakukan ketika kami berdua bertengkar.

"seharusnya aku lebih berhati-hati"

dia memberitahu ku tentang penyesalan nya, tapi aku berharap dia lebih berhati-hati sebelum melukai orang lain.

dari pada harus meminta maaf ketika semua hal itu sudah begitu terlambat.

"ya, seharusnya kau tidak ceroboh"

aku meninggalkan Jaesan dan juga teman nya yang mengamati kami dari kejauhan.

saat itu aku bahkan tidak tau siapa nama mereka.

tapi aku hanya berpikir mereka adalah pria aneh yang begitu suka bersenang-senang.

mereka benar-benar adalah tipe pria yang tidak aku sukai.

-----

Pada hari berikutnya Jaesan berada di depan rumah ku bersama dengan mobil baru nya. dia memberikan sebuah tiket VIP dan meminta ku untuk menyaksikan konser bersama.

saat itu aku benar-benar kesepian selama musim dingin di tahun 2015 dan Jaesan datang padaku seperti hadiah natal.

dia meminta ku untuk ikut tapi dia sama-sekali tidak memaksa agar aku menuruti nya. sehingga saat itu aku mulai berpikir Jaesan adalah pria yang lucu dan juga menyenangkan.

aku tidak pernah berdandan untuk laki-laki, aku tidak pernah memakai pakain terbaik ku ketika pergi bersama mereka.

tapi Jaesan membuat ku mengeluarkan semua pakain terbaik ku dari dalam lemari.

aku memilih baju yang bisa membuat ku terlihat cantik selama pertunjukan berlangsung.

saat itu aku bahkan tidak memahami apa yang sedang aku lakukan? jika aku bisa menjelaskan nya sekarang.

mungkin sekarang aku bisa menyebut nya sebagai rasa suka. ya, saat itu aku mulai menyukai Jaesan yang bersedia datang kerumah ku.

Jaesan membawa kami pergi dengan mobil nya ke arena Venue yang di isi lebih dari 20000 penonton.

dia bisa saja bertemu dengan banyak wanita yang jauh lebih menarik dan lebih cantik dari pada aku.

tapi yang dia lakukan adalah mencium wajah ku selama nyanyian berlangsung.

sebelum nya aku tidak tau apa yang orang-orang sebut sebagai efek dari kupu-kupu.

dia hanya pria yang bisa menghentikan waktu, kemudian semuanya terdengar sangat hening.

aku tidak bisa mendengar suara apapun, dan mengerti apapun, selain hembusan angin dari ruangan yang begitu sempit yang mulai menerpa wajah ku.

aku tau semuanya terjadi dengan begitu klise.

sesuatu yang orang-orang sebut sebagai pertemuan,

itu sangat datar dan juga terasa aneh, tapi aku bisa mendengar suara jam berdengting di sekitar kami.

atau aku yang salah mengartikan suara petik kan dari gitar tua itu (?)

musim dingin waktu itu.

adahal kencan pertama ku dengan Jaesan, di tengah-tengah Salju yang turun menerpa kami dia meminta ku untuk menjadi kekasih nya.

saat itu seperti nya aku yang terlalu cepat jatuh cinta kepada Jaesan, yang memberitahu ku bahwa dia sudah begitu lama menyukai ku.

"Yewon"

Panggilan dari Jaesan membuat semua kenangan itu menjadi potongan kecil yang ingin aku satukan kembali.

kenapa Jaesan membuat kenangan kami yang begitu indah menjadi potongan puzzle yang begitu menyedihkan?

"baiklah. aku akan mengantarkan mu kembali.

kau harus ikut dengan ku, karena kau tidak bisa menghilang lagi sekarang"

Jaesan kembali menarik tangan ku tidak memberiku waktu untuk menjelaskan apa yang sedang aku pikirkan saat ini.

di dalam mobil itu bahkan aku tidak ingin mendengar suara yang keluar dari dalam radio.

aku hanya ingin semuanya menjadi hening seperti saat pertama kali Jaesan mencium wajah ku.

aku menoleh pada Jaesan yang sedang menyetir untuk kami. penampilan nya terlihat sedikit berbeda, tapi dia adalah Jaesan! apa perasaan seseorang bisa berubah jauh lebih banyak dari pada penampilan nya sendiri?

jika aku bisa membuat permohonan pada malam musim panas tahun ini.

aku ingin agar Jaesan terus menyukai ku selama nya.

kemudian kami mungkin bisa memiliki bayi-bayi yang lucu yang terlihat mirip dengan kami berdua.

--------

Berada di kamar yang sama dengan Jaesan menimbulkan perasaan canggung pada ku untuk yang pertama kali nya.

kami sudah menikah tapi dia terlihat seperti milik orang lain.

Jaesan mengikuti ku duduk di pinggir ranjang, dia memberikan ciuman yang orang-orang bilang sebagai ucapan "selamat malam"

kemudian Jaesan memeluk tubuh ku dengan begitu erat.

dari setiap sentuhan Jaesan aku bisa merasakan dia menginginkan sesuatu yang lain dari kami. tapi aku mendorong nya untuk mencegah perasaan itu.

"apa kau baik-baik saja?

Jaesan menyentuh kening ku mungkin dia berpikir aku yang basah karena hujan selama beberapa detik sudah jatuh sakit.

tapi dia mungkin tidak tau bahwa rasa sakit yang lebih besar bukan berasal pada tubuh ku.

"aku sangat lelah. biarkan aku tidur sekarang"

aku meminta nya untuk tidak menganggu ku.

aku mulai berbaring di atas ranjang kami yang begitu luas, sambil membiarkan selimut menutupi tubuh ku.

aku tidak tau apa yang ada di pikiran Jaesan, dan aku bukan lah orang yang bisa menebak nya, aku hanya takut Jaesan berpaling dariku karena aku begitu mencintai nya.

-----

tidak ada yang menyenangkan pada hari ini.

hujan kembali turun jauh lebih deras dari pada yang bisa langit lakukan kemarin.

aku mulai merasakan sepasang tangan yang kokoh memeluk ku dengan begitu erat dari belakang. itu adalah aroma yang aku sukai, aroma yang sama-sekali tidak asing bagiku.

"apa kau baik-baik saja?

suara Jaesan yang seperti berbisik di telinga ku terdengar jauh lebih dingin dari pada cuaca hari ini.

tolong untuk jangan biarkan kenangan yang buruk membuat hatiku mengeras!

"apa kau mengkhawatirkan aku?

aku melakukan kesalahan dengan berpura-pura. karena aku suka saat mendengar nya mengkhawatirkan ku.

aku ingin Jaesan yang aku kenal terus seperti ini.

hanya memiliki ku pada dunia nya yang begitu cemerlang.

aku berbalik untuk melihat Jaesan yang berdiri di belakang ku sebelum nya.

dengan tatapan mata yang penuh dengan kesedihan, aku ingin mendengar dia mengatakan bahwa dia "mencintai ku" sekali lagi

namun yang Jaesan lakukan hanya tersenyum, dan memberikan sebuah ciuman di bibirku sebagai hadiah yang singkat.

aku ingin bersandiwara sekali lagi. aku bahkan menarik Jaesan lebih dekat kepadaku.

aku melakukan nya karena dia adalah milik ku!

aku membuat ciuman kami terasa jauh lebih dalam dan menyesak kan.

tapi aku tidak bisa melakukan apa-apa di tengah-tengah badai selain terus bernafas pada dirinya.

Jaesan kembali melakukan hal yang sudah dia tunda semalaman.

dia mendorong ku pada ranjang kami, memberikan ciuman di sekitar leherku.

dia memberitahu sekali lagi bahwa aku adalah milik nya. tapi aku tau itu adalah kebohongan yang terus berusaha dia buat!

-----

aku tidak berharap Jaesan melakukan apapun, aku hanya ingin dia terus berada disini dan memandangi ku.

namun sebuah telfon yang baru saja dia terima membuat nya kembali memiliki semua pakaian nya.

dia memberitahu ku akan segera kembali sebelum kami mendapatkan makan malam kami. tapi aku tau dia ingin mengunjungi seseorang yang sama-sekali tidak aku harap kan berada di antara kami.

Jaesan adalah pria yang bodoh, tapi seperti nya aku jauh lebih bodoh dari pada pria itu. aku memilih cukup bukti bahwa dia sedang berselingkuh tapi aku tidak mencegah nya untuk menemui wanita lain.

aku tidak bisa melakukan apapun setelah Jaesan pergi.

hanya mencari rokok yang mungkin dia miliki di dalam leci dan kemudian menyalakan nya.

Jaesan memberikan tekanan yang membuat ku sulit untuk bernafas.

mungkin setelah bulan madu yang begitu terlambat ini sebaiknya kami bercerai saja.

sampai hari itu tiba, aku akan terus berpura-pura menjadi istri nya yang selalu di penuh dengan perasaan di berkati.

-----

Jaesan memenuhi semua janji nya agar kami tidak terlambat sedikit pun untuk memiliki waktu makan malam kami.

dia memberitahu ku tentang banyak hal yang menyenangkan seperti biasa nya.

tapi dia membuat ku merasa canggung setelah dia berbicara tentang bayi.

jika kau benar-benar menginginkan nya kenapa kau tidak meminta nya saja dari wanita itu.

aku bahkan tidak memiliki selera makan dengan topik seperti ini.

"tentu saja kita akan memiliki nya. tapi ini terlalu cepat. aku masih 27 tahun"

aku mencoba untuk memberitahu nya.

aku tidak ingin dia terlalu terburu-buru karena kami memiliki hubungan yang sama-sekali tidak bisa di selamat kan.

bagaimana pun juga Jaesan adalah orang yang sudah menghancurkan pernikahan ini. dan aku tidak bisa lagi mempercayai Jaesan sepenuhnya.

aku hanya berharap pada tuhan, Jaesan yang tanpa di desak akan menceritakan semuanya kepadaku.