webnovel

BAB. 8 REKAMAN CCTV

"Emmmmm.....Mr. David tugasmu sudah selesai? Kamu bisa pulang sekarang juga"kata Park kepada Mr. David

"Okay pak Park, kalau begitu saya pamit, trimakasih sudah percaya kepadaku, jika kalian membutuhkan bantuan, jangan sungkan untuk menghubungiku.

"Okay Mr. David, untuk pembayaran sudah kami transfer ke nomor rekeningmu ya"jawab Park sambil menunjukkan bukti transfer dari telepon genggamnya.

"Baik pak Park, trimakasih, mari nona Sharon dan pak Park"sambil membuka pintu mobil kemudian pergi meninggalkan Park dan Sharon.

Sharon terlihat sangat sedih, ia begitu sangat marah.

"Aku bisa mengerti perasaanmu Sharon, sudah tenanglah, kamu bisa cerita semuanya kepadaku, aku adalah sahabatmu kan? Park berusaha menenangkan Sharon.

"Kau benar Park, tidak ada gunanya aku menangisi semuanya, semua sudah terjadi, ayahku sudah meninggal dan tidak mungkin akan hidup lagi, Park coba kamu cari informasi mengenai orang yang memiliki tato tengkorak di bagian tangan kanannya, aku ingin tahu mereka anak buah siapa? Karena menurut keterangan Abel tahanan Tuna rungu itu, orang yang memiliki tato tengkorak mereka yang telah menyuap para Polisi, Sipir serta tahanan lain untuk membunuh ayahku.

Park mencoba mencari informasi mengenai orang yang memiliki tato bergambar tengkorak, namun ia tidak menemukan apapun.

"Hemmmmm.....aku sudah mencari tahu tapi tidak menemukan apa-apa.

"Aku akan mencoba menghubungi Wilson, barangkali dia tahu sesuatu"jawab Sharon

"Tuts .....Tuts."suara telepon berdering.

"Hallo Sharon, ada apa kamu meneleponku?

"Hallo Wilson, aku butuh informasi, apa kamu kenal dengan orang yang memakai tato tengkorak di bagian tangan kanan, apa mungkin kamu tahu mereka anak buah siapa?

"Hemmmmm....Begitu ya, tanda tengkorak di tangan kanan? Wilson mencoba mengingat-ingat"sepertinya aku belum pernah mendengar tentang tanda itu sebelumnya Sharon, nanti aku akan mencoba bertanya kepada beberapa anak buahku, jika aku menemukan informasi, aku akan menghubungimu.

"Baik Wilson, trimakasih ya! Kemudian Sharon menutup teleponnya.

"Bagaimana? Tanya Park

"Tidak.....Wilson tidak tahu. Lebih baik kita pulang, aku ingin istirahat.

"Okay Sharon"jawab Park sambil menyalakan mobil.

Di dalam penjara

Waktu sudah mulai malam, seorang pria berusia sekitar 40 tahun, dengan tinggi sekitar 170, sedang menyeruput kopi, sesekali ia berdiri dan berjalan kesana dan kemari, sambil memperhatikan keadaan yang masih sepi, dia adalah Pak Frank, ya sipir yang telah memberikan informasi kepada Sharon. Ia kemudian duduk di kursi sambil menghisap rokok yang ada di tangannya, ia merasa tidak tenang, ia masih merasa takut jika ada yang mengetahui bahwa ia telah memberikan informasi mengenai pembunuhan Mr. Kim kepada Sharon, namun ia juga merasa kasihan dengan Sharon di dalam hatinya yang paling dalam, ia ingin membantu Sharon.

Waktu semakin larut, terlihat beberapa sipir yang lain sedang bermain kartu dengan sipir yang lain, sementara pak Frank hanya memperhatikannya dari kejauhan, hatinya merasa tidak tenang, sesekali ia melirik sebuah ruangan yang ada di sebelahnya, terlihat di situ petugas sedang duduk memantau keadaan tahanan dengan menggunakan cctv. Kemudian pak Frank berjalan menuju dapur, dan membuat kopi. Ia berjalan menuju ruangan itu sambil memegang kopi panas di tangannya.

"Haii....pak Ethan, apa aku boleh masuk"sapa pak Frank kepada pak Ethan yang sedang sibuk.

"Hai....Pak Frank, tumben kamu menemuiku, ada apa nich? Ayo masuk saja, aku juga sedang tidak sibuk.

"Apa kamu mau kopi? Tanya pak Frank kepada pak Ethan

"Wah .....Tentu saja.

"Ini untukmu, tadi aku melihatmu sangat sibuk, jadi aku membuatkan kopi untukmu, aku yakin kamu akan suka dengan rasanya"sambil meletakkan secangkir kopi di meja pak Ethan.

"Wahh...Trimakasih banyak pak Park, kamu tahu saja aku belum minum kopi dari tadi, karena pekerjaanku begitu banyak.

"Hehehh baiklah kalau begitu, aku akan kembali berjaga di luar. Sambil berjalan ke luar.

Pak Ethan tersenyum melihat kebaikan pak Frank. Pak Frank memang di kenal dengan sipir yang baik, ia selalu jujur dan juga ramah. Kemudian pak Frank duduk kembali di tempat duduknya, sambil memperhatikan pak Ethan.

10 menit kemudian, pak Ethan ke luar dari ruangan dengan terburu-buru.

"Ada apa denganmu pak Ethan? Tanya pak Park

"Tiba-tiba saja perutku sakit, aku akan ke kamar mandi dulu.

Melihat pak Ethan ke luar, pak Frank tersenyum, karena ia sengaja mencampurkan obat sakit perut ke dalam kopi yang di buatnya untuk pak Ethan, melihat keadaan sepi, pak Frank segera masuk ke ruangan pak Ethan, wajahnya menoleh ke kanan dan ke kiri, lari diam-diam pak Frank mengambil rekaman cctv lima tahun lalu, sebelum petugas datang, lalu pak Frank kembali berjaga di luar.

Setelah selesai bertugas malam, pak Frank menghubungi Sharon dan meminta untuk bertemu, setelah bertemu dengan Park dan Sharon, pak Frank memberikan rekaman cctv kepada Sharon

"Ini nona Sharon, ini adalah rekaman cctv lima tahun lalu, semoga bisa membantu nona.

"Baik trmksh pak Frank, aku tidak akan pernah melupakan kebaikan mu.

Setelah memberikan rekaman cctv itu, pak Frank pergi meninggalkan Park dan juga Sharon, sementara Sharon kembali ke rumahnya untuk melihat apa isi rekaman cctv itu.

Saat rekaman cctv di putar, terlihat jelas di sana ada tiga orang yang bertubuh kekar, salah satu di antara mereka memberikan sebuah tas besar kepada Polisi, dan Polisi mulai membuka isi tas itu serta memeriksanya. Ada begitu banyak uang di dalam tas itu.

Tiba-tiba Park terkejut, ia terus memperhatikan rekaman cctv itu, dan mengingat sesuatu.

"Berhenti.....Sebentar Sharon, coba perbesar wajah ketiga pria itu.

Sharon memperbesar wajah ketiga orang itu.

"Tidak salah lagi"Park melanjutkan bicaranya

"Apa kamu mengenal mereka Park? Tanya Sharon.

"Aku sangat mengenal mereka Sharon, mereka adalah anak buah Mr. Lee?

"Apa ..Mr. Lee?

"Ya Aku yakin Sharon, aku sangat mengenal Mr. Lee dan juga anak buahnya, dia adalah orang yang sangat licik, apa kamu tahu dia jugalah yang telah menyebabkan ayahku meninggal, ia yang telah membuat semua usaha ayahku bangkrut, waktu itu Mr. Lee mengajak ayahku untuk kerjasama, ayahku sangat percaya kepadanya karena ia sepertinya sangat baik, tetapi diam- diam di belakang ayahku, ia justru memalsukan barang yang sudah di pesan ayahku, sehingga ayahku harus mengalami kerugian besar, tak hanya itu ia juga yang sudah menyuruh anak buahnya untuk membunuh ayahku, waktu itu usiaku 15 tahun, dengan mata kepalaku sendiri, aku melihat anak buah Mr. Lee menembak ayahku hingga meninggal, beruntung aku selamat, karena aku bersembunyi, sehingga mereka tidak bisa menemukanku, dari situ aku sangat ingin balas dendam, aku ingin membunuhnya, tetapi anak buah Mr. Lee terlalu banyak, tidak mudah untuk melukainya.

"Aku tidak menyangka ini perbuatan Mr. Lee, dia begitu licik, ayahku bahkan sudah tertipu olehnya, ini tidak bisa kita biarkan Park, kita harus bisa menghancurkan Mr. Lee beserta anak buahnya, aku bersumpah tidak akan aku lepaskan laki-laki licik seperti dia.

"Kamu benar Sharon, misi kita sama, kita harus kerjasama untuk menghancurkan Mr. Lee, dia harus mati.

"Bak"Park memukul dinding dengan kepalan tangannya,

Next chapter