7 BAB. 7 MENEMUI TAHANAN

"Kita harus menemui tahanan itu, mungkin dia tahu sesuatu tentang kematian ayahku"jawab Sharon.

"Tidak semudah itu nona Sharon, tahanan itu dijaga begitu ketat, ia juga dimasukkan di dalam ruangan khusus, tidak sembarang orang bisa masuk ke ruangannya, yang aku tahu tahanan itu bahkan tidak bisa bicara atau mendengar, karena ia seorang Tuna rungu wicara, tentu tidak mudah untuk bisa berkomunikasi dengannya.

"Hemmm..Begitu ya .....Kalau begitu kita harus menyewa penerjemah bahasa isyarat untuk dapat berkomunikasi dengannya"

"Kamu benar sekali Sharon!"jawab Park.

"Park, aku minta tolong kepadamu, cari orang yang mempunyai keahlian khusus dalam mengartikan bahasa isyarat untuk seorang Tuna rungu, berapapun yang ia minta aku akan membayarnya"

"Okay Elia, aku akan mencoba mencari informasi mengenai seseorang yang mampu berkomunikasi dengan orang yang mengalami Tuna rungu.

Waktu sudah mulai sore, Sharon tidak ingin jika keluarga pak Frank merasa khawatir akhirnya Sharon beserta Park dan Wilson, mengantarkan pak Frank untuk pulang.

Dua hari kemudian.

"Tuts...Tuts..."suara telepon Sharon berdering, bertuliskan nama"Park memanggil"Elia segera mengangkat telepon miliknya.

"Hallo Sharon, aku sudah berhasil menemukan seorang penerjemah bahasa isyarat, dan ia bersedia membantu kita, namun dia meminta bayaran yang cukup tinggi, karena tugas ini terlalu beresiko baginya"

"Tidak masalah Park, aku akan membayar berapapun yang ia minta asalkan ia mau membantuku"

"Dia sudah setuju untuk membantu, aku juga sudah bertemu dengannya, aku jamin rahasia ini akan aman"

"Bagus, kalau begitu besok kita akan ke penjara untuk menemui tahanan itu, ajak dia bersamamu juga, aku akan menunggumu dekat pertigaan jalan menuju arah penjara.

"Okay Sharon, semoga kamu berhasil ya.

"Terima Kasih Park, kamu sudah banyak membantu dan berkorban untukku.

"Aishhh.....Jangan bicara seperti itu, kita sudah bersahabat sejak lama bahkan sejak kita kecil, mana mungkin aku akan membiarkanmu melewati ini semua sendiri, kesedihanmu adalah kesedihanku juga, kamu tidak perlu merasa khawatir.

"Aku beruntung punya sahabat sepertimu Park," Sharon sangat terharu melihat pengorbanan yang di lakukan Park

"Sudah-sudah jangan terus memujiku, nanti bisa-bisa aku tidak bisa tidur malam ini, hehehehheehe"jawab Park sambil tersenyum.

"Okay Park kalau begitu aku tutup teleponnya, sampai bertemu besok.

Keesokan hari

Sharon sudah menunggu di depan pertigaan jalan menuju penjara besar New York, ia nampak terlihat sangat cantik dengan balutan baju berwarna hitam. Tak lama kemudian sebuah taksi berhenti tepat di depan mobil Sharon, dua pria keluar dari taksi itu dan menghampiri Sharon serta masuk ke dalam mobil.

"Mr.David"sambil menyodorkan tangannya ia mencoba memperkenalkan diri kepada Sharon.

"Sharon" jawab Sharon ramah sambil membalas jabatan tangan Mr. David"Okay Mr. David, tugasmu adalah membantuku untuk berkomunikasi dengan seorang tahanan yang akan kita temui, sebelum aku perintahkan, kamu tidak perlu berbicara apapun, artikan semua yang di katakan oleh tahanan Tuna rungu itu, dan pastikan tidak ada yang terlewat, dan satu hal lagi kita harus berhati-hati, jangan sampai Polisi merasa curiga"

"Baik nona Sharon, saya mengerti.

Setelah sampai di depan gerbang penjara, Sharon beserta Mr. David masuk ke dalam, sementara Park menunggu di dalam mobil. Mereka menuju ke arah Pendaftaran. Sharon berusaha bersikap tenang.

"Selamat siang Pak, aku ingin mengunjungi saudaraku yang kebetulan di tahan di sini, sudah beberapa tahun kami tidak pernah bertemu, dia adalah sepupuku dan dia seorang Tuna rungu, ini fotonya"Elia menunjukkan foto tahanan itu kepada Polisi, yang ia dapatkan dari pak Frank.

Melihat penampilan Sharon yang sangat cantik, Polisi itu terus memandanginya hingga tidak berkedip.

"Emmm...Tetapi tahanan itu tidak bisa di temui, karena kasusnya terlalu berat, ia tidak diijinkan untuk bertemu dengan siapapun.

Tanpa berbasa-basi Sharon langsung mengeluarkan setumpuk uang, dan memberikannya pada Polisi itu, melihat begitu banyak uang, Polisi itu mengijikan Sharon untuk masuk menemui tahanan itu.

"Okay kalau begitu saya akan memeriksa kalian"sambil memasukkan uang itu ke dalam saku celananya.

"Baik, silahkan.

Setelah polisi selesai memeriksa tas Sharon, dan tidak di temukan benda apapun yang mencurigakan, Sharon di ijinkan masuk.

"Baik silahkan menunggu di ruangan besuk, waktu kalian hanya dua puluh menit.

"Baik pak Polisi.

Tidak ada Polisi yang mencurigai Sharon, lalu Sharon dan Mr. David menuju ruangan besuk, ruangan itu cukup tertutup, ukurannya hanya sekitar tiga meter, dan terpisah dari ruangan besuk yang lain. Tak lama kemudian tahanan itu ke luar dan menemui Sharon serta Mr. David. Tahanan itu nampak bingung, karena ia tidak mengenali mereka.

"Kamu tidak perlu takut, kami bukan orang jahat, nama saya Mr. david dan ini Sharon, siapa namamu?"Tanya Mr. David dengan menggunakan bahasa isyarat.

Pria itu mengerti apa yang di katakan oleh Mr. David dan ia meresponnya.

"Aku Abel, untuk apa kalian menemuiku?"jawab tahanan itu dengan menggunakan bahasa isyarat.

"Kami ingin bertanya kepadamu tentang suatu kejadian sekitar lima tahun lalu yang menimpa Mr. Kim, dia adalah tahanan di sini, tetapi dia meninggal di dalam ruangan penjara, dan setelah di otopsi ada kemungkinan ia di siksa di penjara ini. Apa kamu mengingat kejadian itu?

Abel berusaha mengingatnya,

"Aku sama sekali tidak mengingatnya"jawab Abel

"Laki-laki itu berumur sekitar lima puluh tahun, berkulit putih dan bermata sipit ia adalah laki-laki berasal dari Korea, cobalah untuk mengingatnya kembali.

Abel kemudian mengangguk-anggukan kepalanya karena ia mengingat sesuatu.

"Iya...Iya aku mengingatnya!

"Lalu apa yang sebenarnya terjadi padanya?

"Aku melihat malam itu, pria Korea itu di pukuli oleh tahanan lain, aku tidak bisa menolongnya, karena kami terpisah ruangan, mereka semua sangat kejam, pria itu diseret bahkan dihajar oleh lima orang tahanan lain, bahkan saat Polisi melihat itu mereka hanya diam saja para Polisi dan beberapa sipir justru tertawa dan menikmati kejadian memilukan itu, setelah itu dengan kejam mereka mengikat tangan pria Korea itu. Aku melihat seorang polisi memberikan sesuatu kepada tahanan yang menyiksa pria Korea itu, lalu tahanan yang lain memaksanya untuk meminum sesuatu, pria itu berusaha menolaknya, namun mereka semua memaksanya untuk membuka mulut dan memasukkan obat ke dalam mulut pria Korea itu, mereka semua tertawa puas, tak lama setelah itu mereka membuka ikatan tangannya, tetapi tidak lama setelah itu pria Korea itu jatuh ke lantai, ia mengalami kejang-kejang, dan dari mulutnya mengeluarkan busa, aku berusaha menolongnya, tetapi aku tidak bisa, aku juga melihat ada beberapa orang yang datang ke penjara, mereka memiliki tubuh kekar dan memiliki tato bergambar tengkorak di bagian tangan kanan mereka, mereka bukan tahanan di sini, mereka orang asing, lalu setelah itu mereka memberikan uang untuk Polisi dengan jumlah yang sangat banyak, kemudian Polisi itu membaginya dengan beberapa sipir serta tahanan yang sudah menghabisi nyawa laki-laki Korea itu. Saat Polisi tahu bahwa aku melihat semuanya, mereka menyeretku ke luar, dan memindahkanku ke penjara khusus, bahkan aku tidak di ijinkan untuk bertemu dengan tahanan lain.

Hati Sharon sangat terguncang saat ia mendengar apa yang telah terjadi pada ayahnya, namun ia mencoba menahan air matanya, dan berusaha untuk tetap kuat,

"Apa kamu punya keluarga?"Tanya Sharon kepada Abel melalui Mr. David.

"Aku sama sekali tidak memiliki keluarga, aku anak yatim piatu"jawab Abel

Tak lama kemudian terdengar bunyi langkah kaki menuju ruangan.

"Permisi nona, waktu besuk kalian sudah selesai, silahkan anda ke luar dari ruangan ini.

Kemudian Polisi membawa tahanan itu untuk masuk ke dalam. Sharon dan Mr. David berjalan ke luar, sampai di depan gerbang, Park sudah menunggunya di sana.

Kaki Sharon teras lemas, ia ingin berteriak namun ia berusaha menahannya, tubuhnya terasa bergetar saat membayangkan apa yang telah terjadi kepada ayahnya, matanya mulai berkaca-kaca, namun dengan sekuat tenaga ia mencoba untuk menyembunyikannya.

"Bagaimana, apa kalian berhasil menemui tahanan itu? Tanya Park

Sharon tidak menjawab pertanyaan Park ia masih terdiam di dalam mobil keringat mengalir dari pelipisnya, hatinya begitu sangat marah, ia ingin agar segera menemukan otak di balik pembunuhan ayah kandungnya.

avataravatar
Next chapter