webnovel

BAB. 3 BEBERAPA HARI SETELAH PEMAKAMAN

"Baakkkk.....Baaakkkk...Baaakkkk"sambil mengepal kedua tangannya, Elia beberapa kali meninju dinding di kamarnya, nafasnya terengah- engah, keringat mengalir di pelipisnya, hatinya dipenuhi amarah dan dendam, setelah ia mengetahui penyebab ayahnya meninggal dunia. Kamar Elia nampak begitu berantakan, banyak sobekan- sobekan kertas berhamburan dimana- mana, barang-barang berjatuhan di atas lantai kamarnya.

"Aku tidak akan pernah mengampuni orang yang telah menghancurkan kehidupanku, aku berjanji akan membalas dendam semua penderitaan ayahku selama ini, bahkan sehelai rambutnya saja tidak akan pernah ku ampuni, aku bersumpah aku pasti akan menemukan orang yang telah merencanakan kematian ayahku, dia juga harus merasakan apa yang dirasakan ayahku selama ini, cepat atau lambat aku pasti akan menemukannya, Itu janjiku.

"Bakkk"

Sekali lagi Elia meninju dinding kamar dengan menggunakan kepalan tangannya, tangan Elia terluka, namun ia tidak merasakan sakit sedikitpun.

lalu Elia duduk di tepi ranjang, menghela nafas berat, dan memandang foto ayah dan ibunya, matanya sembab karena sudah berhari-hari wanita itu terus saja menangis.

"Ayah...Elia sangat kesepian, Elia rindu ingin memeluk ayah dan ibu. Sudah satu bulan ayah pergi meninggalkan Elia selama-lamanya, ayah.....Ayah jangan sedih ya berada di atas sana, Elia tahu ayah sangat menyayangi Elia, Elia yakin ayah sudah bertemu dengan ibu dan sekarang kalian pasti sudah bahagia di surga. Ayah...Elia berjanji akan membalas dendam kepada orang yang telah membuat hidup ayah menderita selama ini, Elia yakin ada orang yang sengaja merencanakan semua ini"sambil mengusap foto ayah dan ibunya, Elia mendekap foto mungil itu didadanya, pipinya sudah basah, karena air mata yang terus mengalir.

Sejak ayahnya masuk penjara, usaha Mr. Kim mulai mengalami kebangkrutan, semua aset hingga rumah sudah di sita, Elia terpaksa menyewa rumah susun, dan hidup sendirian, ia bahkan tidak memiliki saudara, hari-hari ia lalui hanya dengan kesedihan.

Pagi ini Elia mengunjungi makam orang tuanya. Hampir setiap hari ia habiskan waktunya untuk duduk berjam-jam menangisi kematian ayahnya, Elia merasa sudah tidak kuat lagi, seluruh tubuhnya lemas, ia menangis tersedu-sedu di depan pemakaman sang ayah, hatinya masih tidak bisa menerima kenyataan bahwa ayah kandungnya telah tiada. Tiba-tiba seorang wanita datang menghampirinya dan memegang punggung Elia dari belakang

"Hai....Elia"

Elia mengusap pipinya yang sudah basah dan menoleh ke belakang.

"Maaf anda siapa ya? Elia nampak bingung karena ia tidak mengenal wanita yang menghampirinya.

"Kamu tidak perlu takut Elia, aku Carrol Jackson panggil saja namaku ibu Carrol, aku sangat mengenal baik ayahmu, kami pernah punya hubungan dekat saat masih muda, aku sangat sedih saat mendengar Mr. Kim telah tewas, sudah beberapa kali aku mengunjungi makam ini, dan aku sering memperhatikanmu. Mr. Kim sering cerita tentangmu, meskipun kamu tidak mengenalku, namun aku cukup mengenalmu.

"Hiks.....Hiks .."Elia menangis tersedu-sedu, dan memeluk ibu Carrol, dengan begitu hangat wanita itu membalas pelukan Elia sambil mengusap punggung Elia, dan mencoba menenangkan Elia.

"Aku tahu perasaanmu Elia, aku tahu ini tidak mudah, kamu harus sabar menerima semuanya, sudah jangan bersedih lanjutkan hidupmu, kamu masih muda. Mr. Kim pasti juga akan sedih jika melihat anak yang disayanginya, selalu murung.

"Bagaimana mungkin, aku bisa melanjutkan hidupku, jika aku tahu bahwa ayah kandungku sendiri meninggal karena di bunuh dan di siksa di dalam penjara,

"Maksudmu Mr. Kim bukan meninggal karena sakit?

"Bukan, ada orang yang sengaja memberikan ayahku obat pelumpuh saraf sampai akhirnya ia meninggal.

Elia menceritakan apa yang sebenarnya terjadi kepada ayahnya.

"Aku tidak menyangka, ini semua terjadi kepada Mr. Kim, lalu sekarang kamu tinggal dimana Elia?

"Aku tidak tahu harus kemana, rumah, mobil, bahkan semua aset perusahaan ayahku sudah disita, sekarang aku terpaksa menyewa salah satu rumah susun tidak jauh dari sini, entah akan bertahan sampai kapan karena aku sudah tidak memiliki tabungan lagi.

"Emmmm.....Sudah kamu jangan sedih, lebih baik kamu ikut denganku, tinggal denganku, kebetulan ibu hanya tinggal seorang diri, aku akan mengangkatmu menjadi anakku.

Elia menerima tawaran Carrol Jackson, dan memutuskan untuk pergi meninggalkan New York menuju Washington DC, bersama Carrol Jackson. Setelah tiba di Washington DC, dan menetap di sana Elia mengganti semua identitasnya dengan nama "Sharon Jackson" sesuai permintaan mama angkatnya.

Carrol Jackson adalah pengusaha resort, ia sangat kaya raya, di masa lalu Carrol pernah memiliki hubungan dekat dengan Mr. Kim, Bahkan mereka hampir menikah, namun orang tua Mr. Kim tidak menyetujui pernikahan mereka karena saat itu Carrol Jackson berasal dari keluarga miskin, sehingga Mr. Kim menikah dengan wanita pilihan orang tuanya yaitu Song Hye ibu kandung Elia. Namun kini keadaan sudah berubah wanita berumur 45 tahun itu sudah menjadi wanita sukses dan kaya raya, namun sampai saat ini, ia masih memendam perasaan yang sama untuk Mr. Kim tidak pernah berubah sedikitpun.

Sejak menjadi anak angkat dari Carrol Jakson, kehidupan Sharon atau Elia menjadi berubah, bukan hanya merawat Elia, Carrol Jackson juga sangat menyayangi Elia seperti anak kandungnya sendiri, mama angkatnya juga membiayai seluruh biaya pendidikan Sharon sampai ia lulus dan wisuda di salah satu universitas terkenal Washington DC.

Namun setelah Elia lulus, Elia harus kembali merasakan kesedihan, kedukaan menyelimuti hati Elia, ia sangat sedih saat ibu angkatnya meninggal karena sakit yang sudah dideritanya sejak lama. Sebelum meninggal ibu angkatnya menyerahkan semua aset dan semua kekayaannya pada Elia, karena sejak Carrol Jackson gagal menikah dengan Mr. Kim ia memutuskan untuk hidup sendiri dan tidak menikah.

Malam itu Elia membaringkan tubuhnya di ranjang tempat tidurnya, ia mencoba memejamkan kedua matanya, meskipun saat ini Elia sudah menjadi wanita sukses dan kaya raya, namun hasrat balas dendam kematian sang ayah masih berkobar di hati Elia. perlahan matanya mulai tertutup hingga ia tertidur lelap.

"Elia.....Elia.....Anak ayah?

Sontak Elia terkejut, karena Mr. Kim sedang berdiri dihadapannya.

" Ayah...Elia memeluk ayahnya, ayah.....Elia rindu sama ayah! Mengapa ayah meninggalkan Elia.

"Kamu jangan sedih Elia, ayah sudah bahagia disini, ayah ingin kamu melanjutkan hidupmu tanpa ayah, tetaplah tersenyum walau tanpa ayah, berjanjilah kepada ayah menikahlah dan hiduplah bahagia dengan laki-laki pilihanmu, bukankah itu impianmu sayang? Sambil membelai rambut Elia.

"Tapi ayah, Elia tidak mungkin bisa bahagia tanpa ayah, sebelum Elia membalas dendam atas kematian ayah.

Ayah Elia hanya tersenyum, wajahnya terlihat begitu putih dan bersinar sama seperti seorang malaikat, sambil tersenyum, ia tiba- tiba menghilang dalam kabut berwarna putih.

"Ayahhh...Ayah....."Elia terengah-engah, ia berkeringat, dan membuka matanya karena ternyata Elia bermimpi,

"Apa maksud dari mimpiku itu"Elia mencoba menghela nafas panjang dan bangun dari tidurnya, lalu ia berjalan menuju meja yang ada di kamarnya, dan mengambil bingkai foto ayahnya. Sudah lima tahun ayahnya meninggal namun kenangan tentang Mr. Kim masih teringat jelas di memorinya, tak terasa air mata menetes di pipinya, ia mencoba menghela nafas panjang, terdiam sesaat, hatinya masih begitu berkobar untuk balas dendam.

Satu bulan kemudian

Setelah kematian ibu angkatnya, Elia memutuskan untuk pergi ke Thailand, ia mengemas beberapa pakaian lalu menuju Bandar Udara.

Next chapter