4 Upheaval

Sementara rombongan Nova di kota Contis. di Kerajaan Dolina mulai terjadi pergerakan.

==Perbatasan barat laut, Benteng Kovis==

15 oktober 1502 NE

Seorang prajurit sedang berjaga-jaga di benteng, lalu dia melihat sebuah titik muncul dari kejauhan. Setelah titik itu semakin besar, itu tampak seperti pasukan besar yang membuat asap naik keatas. Prajurit itu panik dan berlari untuk melaporkan keatasannya.

"Serangan datang!!! Kerajaan Ruka menyerang!! Tolong sampaikan kepada Duke Kregar!!"

==Di perbatasan barat daya==

Dua prajurit berpatroli disekitar hutan, prajurit itu merasakan ada yang mengawasinya di belakang. Namun saat di berbalik, dia tidak menemukan apapun.

"Ada apa bung?" tanya prajurit satunya.

"Aneh, aku merasa kita seperti kita diawasi"

"Hahah... Jangn terlalu paranoid kita sudah berptroli disini bertahun-tahun tidak mungk--"

Sebelum prajurit itu menyelesaikan ucapannnya panah putih melintas ke kepalanya, panah tersebut melintas entah dari mana, dan langsung membuat prajurit jatuh tanpa mengucapkan apapun.

Prajurit yang lain melihat ini ngeri, dia tahu ada seorang ranker tinngi yang melancarkan serangan sampai mereka tidak dapat melacaknya. Dia ingin melarikan diri namun entah bagaimana panah putih selalu mengikutinya seakan akan dia ditandai. Panah itu menancap ke kepalanya dan menembus nya.

Sebelum mati, prajurit itu bergumam

"Saint Archer of Bayma!" dan prajurit itu menutup matanya.

Di kejauhan, seorang pemuda dengan panah melihat targetnya dan tersenyum. Dibelakangnya terdapat banyak prajurit.

Mereka adalah prajutit dari kerajaan Bayma. Yang siap untuk melancarkan serangan ke kerajaan Dolina.

"Jenderal semua persiapan sudah selesai!!" lapor prajurit itu kepada pemuda yang memegang panah.

"Baguss!! Sekarang aku bisa menguji panahanku dengan bajingan Wiesber! Hahahah!!" kata pria muda itu sambil tertawa.

==Kediaman Duke Kregar==

17 oktober 1502 NE

Di rumah yang mewah seseorang duduk dimejanya dan didepannya ada seorang pria yang berpenampilan seperti seorang pendeta.

Orang itu adalah Duke Kreger, dengan nama Aegis Kreger penguasa Kota Kreger. Dan didepannya adalah pendeta dari gereja Santuary, pendeta Mosi

"Jadi tuan Mosi, gereja ingin amal untuk ditingkatkan??" tanya Kreger saat memegang laporan tentang gereja.

"Itu benar Duke, gereja kami sedang mengumpulkan dana, karena musim dingin akan datang, Kota Santuary akan menghadapi serangan monster, jadi dana untuk musim depan sangat dibutuhkan"

Duke Aegis yang mendengar penjelasan mosi sedikit tidak senang. Gereja ini seperti lintah darat, yang menyedot uang bangsawan, tanpa melakukan kegiatan apapun. Walaupun begitu Duke tidak bisa apa-apa, karena menjadi musuh gereja sangatlah berbahaya.

"Tapi tuan Mosi, tahun lalu kami sudah menaikkan amal, dan sekarang anda ingin amal ditingkatkan lagi, lagipula kerajaan Dolina juga akan menghadapi serangan monster juga.!!", Duke masih bersikeras untuk tidak mengabulkan permintaan ini.

"Tapi Duke, monster yang menyerang bukan di wilayahmu, jadi serangan monster tidak ada hubungan dengan amal yang tidak bisa ditingkat kan. Atau apakah kau ingin dipanggil orang-orang sebagai Duke yang serakah!!" kata pendeta Mosi sambil tersenyum.

"Orang ini...apakah dia hanya bisa mengancam?...Sungguh orang tak tau malu", pikir Duke Aegis.

"Baiklah tuan Mosi, saya akan menaikkan amal, namun jangan berharap banyak", akhirnya Duke menyerah.

"Kalau begitu saya akan pamit Duke, semoga Dewa Santuary memberkatimu"

Pendeta Mosi pun keluar dari kediaman Duke Aegis.

Saat Pendeta Mosi keluar, penjaga datang dengan tergesa-gesa.

Duke Aegis sedikit tidak nyaman karena tidak adanya sopan santun dari penjaga ini. Apalagi suasana hatinya sedang buruk dengan masalah dana gereja.

"Prajurit, katakan berita apa yang membuat mu tidak memahami adab, bila beritamu tidak penting ini akan menjadi akhirmu!!!"

"Maaf Tuan, ini berita dari benteng Kovis, kerajaan Ruka menyerang, diperkirakan mereka membawa pasukan sebanyak 100.000 manusia, dan jenderal yang memimpinnya adalah jendral Adolf!!". Jelas prajurit itu.

Duke yang mendengarnya ini segera ingin memgutuk karena masalah terus  datang kedepannya, apakah aku tidak bisa istirahat? Sial Ruka ini!!

"Kirim burung kurir ke ibukota untuk meminta bantuan, juga kirim ke Duke Wiesber untuk meminta penguatan di benteng!!" Duke Aegis memerintah kan dengan cepat kepada prajuritnya.

Namun saat prajurit itu akan pergi, datang lagi prajurit dan sepertinya ini juga masalah penting.

"Tuan, lapor!! Duke Wiesber meminta bantuan!! Surat itu menyatakan bahwa kerajaan Bayma menyerang wilayah Duke Wiesber. Dan benteng diperbatasannya sudah dikuasai!!"

Duke Aegis ingin memgamuk sekarang, masalah ini terus berdatangan, sialan!!

"Kirim surat ke Duke Wiesber kami juga dalam masalah!! Kerajaan Ruka menyerang, juga perintahkan semua kapten dan prajurit untuk berkumpul untuk membela benteng".

==Kota Wiesber==

Didalam kediaman Duke Wiesber diadakan pertemuan militer yang diikuti dengan orang-orang penting.

Seorang pria yang mempunyai kumis, sedang menapat surat ditangannya. Dia adalah Duke Wiesber dengan nama Camaro Wiesber.

"Castana, bagaima menurutmu situasi ini?", Duke bertanya dengan seorang pemuda didepannya.

Dia adalah Castana anak dari Duke Wiesber. Duke selalu meminta nasehatnya, karena dialah yang paling pintar dikeluarga wiesber. Dan berkatnya juga Kerajaan Bayma tidak pernah menguasai wiesber.

"Ayah, ini memang aneh, kerajaan Ruka dan Bayma menyerang dengan bersamaan, ini hanya berarti 3 kesimpulan!"

"Oh jelaskan anakku", kata Duke Camaro. Dan semua yang ikut dalam pertemuan itu memperhatikan Castana.

Castana yang diperhatikan tidak merasakan apapun, karena dia sudah terbiasa dengan situsi ini. Dia mengucapkan analisisnya secara perlahan.

"Kemungkinan pertama mereka melakukan serangan ini bersama secara kebetulan, namun menurutku kemungkinan ini tipis."

Mereka semua mengangguk. Dan menunggu Castana melanjutkan.

"Kemungkinan kedua adalah mereka mendapat kabar dari yang lain bahwa mereka akan menyerang, jadi salah satu kerajaan juga memutuskan mengambil kesempatan untuk menyerang juga"

"Namun yang menurutku paling mungkin adalah kemungkinan ketiga, mereka mencapai kesepakatan untuk menyerang kerajaan kita. Dan ini adalah situasi yang berbahaya karena kita tidak akan tahu dimana mereka akan fokus menyerang, apakah kota wiesber, ataukah kota kreger!!"

Duke yang mendengar analisis ini tahu bahwa situasi ini berbahaya. Karena pada zaman ini tentara susah untuk dimobilisasi tidak seperti perang modern. Apalagi jarak dengan kota Kreger memakan waktu 15 hari tanpa istirahat bila menggunakan kuda, dan jarak ke ibukota akan memakan waktu 30 hari tanpa istirahat dengan kuda. Walaupun ada mantra teleportasi, namun mantra ini menguras banyak stamina dan jumlah yang dibawa juga minimum.

"Segera kirim pesan ke ibukota bahwa kita menduga Kerajaan Ruka dan Bayma mencapai Aliansi. Dan juga minta bantuan kepada Duke Ares untuk membatu Duke kreger. Dan siapkan pasukan, kita akan melakukan perjalanan ke wilayah baron Damian, disana kita akan menahan pasukan kerajaan Bayma." Duke dengan cepat memerintah kan prajuritnya ke berbagai bidang.

==Benteng Saria==

19 oktober 1502 NE

Benteng ini adalah benteng yang telah dikuasai oleh kerajaan Bayma. Didalam kamar benteng, diadakan pertemuan militer. Jenderal Dafandra atau sering disebut saint archer yang memimpin pertemuan ini.

"Jenderal kita sudah menguasai Benteng Saria dan sepertinya info ini akan segera sampai ke telinga Duke Weisber, dan mereka akan diperkirakan akan dapat mencapt wilayah Baron Damian dalam waktu 5 hari. Kami juga telah mendengar kabar bahwa benteng Kovis juga sudah diserang dengan Jenderal Adolf. Dan juga Duke Greger juga sudah mulai beregerak, untuk mempertahankan benteng Kovis."

Prajurit itu selesai membacakan laporannya, dan semua orang menatap Jederal Dafandra, untuk menanti apa yang akan dilakukan selanjutnya.

Jenderal Dafandra termenung sebentar, karena dia tahu pasukannya hanya sebagai garis depan, dan tugasnya hanya untuk melemah kan prajurit Kerajaan Dolina.

"Edies, menurutmu apakah kerajaan Dolina mengetahui kita membentuk aliansi dengan Ruka?"Dafandra bertanya kepada Edies.

Edies adalah kapten pertama dari pasukan Jenderal Dafandra, juga merupakan ahli strategi dari pasukan tersebut.

"Jenderal, menurutku mereka sudah mengetahui kalau kami sudah memiliki aliansi dengan Ruka, dengan kecerdasan Castana, pasti Raja Dolina sudah mendapatkan info"

Dafandra ingat tentang bocah ini, karena kecerdasannya dia bisa mempertahan kan daerah weisber dari invasi Bayma. Dan karena bocah ini juga dia mengalami banyak kekalahan, namun dia ingat bahwa Castana memang pintar, tapi bila dia keluar dari daerah Weisber kepintarannya berkurang, sepertinya dia sangat menguasai medan di daerah Weinsber.

Setelah berpikir sebentar Jenderal Dafandra akhirnya berkata, "Kita akan menyerang, namun kita tidak menyerang wilayah Baron Damian, tapi kita akan menyerang wilayah baron Junco."

=====

avataravatar
Next chapter