4 3.3. RUMAH SAKIT

Setelah mengetahui kalau Hans beberapa kali menghubungi nya. Gee menjadi resah karena tak menjawab semua telfon bahkan pesan dari nya. Sebab, dia tau Hans sangat ketat untuk masalah yang satu ini.

Karena dia buru-buru keluar dari rumah. Jadi Gee lupa, kalau dia saat ini hanya menggunakan T-shirt berwarna putih milik nya dan Celana Jeans yang pendek. Sangking pendek nya hanya ada beberapa senti dari lutut nya. Memang tak jadi masalah, hanya saja sekarang dia harus merasakan panas nya terik Matahari di siang bolong dengan bermodalkan pakaian yang di gunakan nya. Apalagi dia sekarang menggunakan motor yang tadi di pesan nya. Mirip seperti Ojol hanya saja, transportasi ini di nama kan C-Sport di tahun ini. Sebab transportasi sekarang lebih maju. Karena kita bisa menyewa sekaligus orang nya untuk beberapa Tahun. Ah, pasti semua orang berfikir. Kenapa tidak membeli saja satu Motor atau Mobil untuk di bawa sendiri?!

Tentu, itu mungkin terjadi beberapa Tahun yang lalu. Tapi, kini Dunia sudah berubah. Apalagi teknologi berubah layak nya tataan semua Dunia berubah. Ingat bukan, "Hukum alam" di Dunia ini. Hanya yang terkuat lah yang bisa memiliki semua peraturan di sini. Jadi entah seberapapun banyak uang yang kita punya. Itu tak akan berarti sampai masa di mana "Krisis" ini berakhir. Hanya sebagian kalangan yang mempunyai Latar Belakang yang cukup kuat untuk bisa berdiri tegak di Dunia ini. Bahkan itu pun berlaku untuk Mafia sekalipun.

******

Alhasil, penampilan yang di pakai oleh Gee menarik perhatian orang di sekitar nya. Contoh nya saja, sekarang dia sedang berhenti di Lampu merah. Tentu saja semua orang tau, seberapa panas Matahari saat ini. Dan di kondisi nya sekarang, itu seperti orang gila yang rela diri nya terbakar dengan bodoh nya.

"Aku hampir mati karena panas yang tadi. Tapi aku pasti mati sekarang karena Lampu ini tidak berubah menjadi Hijau sekarang. Ah... Kulit ku terbakar tanpa persiapan..."... Celoteh nya sendiri.

Akan tetapi, setelah mengucapkan itu. Lampu merah yang menyala kuat langsung berganti dengan cepat ke warna Hijau terang. Dan membuat diri nya bisa sedikit bernafas lega.

*******

Di perjalanan Gee tak banyak berbicara dengan Orang yang tengah membawa nya saat ini. Hanya sesekali dia berbicara tentang topik jalan mana yang lebih cepat untuk sampai ke tempat tujuan mereka. Sebenarnya dari rumah nya ke sana cukup memakan waktu 30 Menit. Akan tetapi karena jalan yang di ambil mereka jalan potong. Jadi mereka bisa menghemat waktu lebih dari 15 Menit di perjalanan. Apalagi sekarang Gee tak ingin berlama-lama di jalan.

Di saat diri nya sudah memasuki halaman sebuah Rumah Sakit yang megah. Dia langsung mengarahkan "Supir" nya untuk berhenti tepat di depan Lobi RS.

"Ah... Tuhan. Ini panas sekali...".... Keluh nya sambil turun dari motor milik nya.

"Hah... Aku tak bisa lama-lama. Pulang saja, jangan menunggu ku. Dan juga aku bisa pulang sendiri"... Perintah nya ke arah Laki-laki yang berada di depan nya. Yang tak lain tak bukan selalu di panggil nya "Supir".

Tanpa ingin berbicara dia hanya langsung mengangguk tanda mengiyakan ucapan nya. Tidak ingin membuang waktu lagi, Gee langsung melangkah kan kaki nya ke Tangga RS. Dan segera berlari kecil untuk langsung masuk ke dalam Gedung nan mewah ini. Tentu saja, bagi semua orang tau bahwa tak boleh berlari di dalam RS. Karena takut mengganggu kenyamanan bagi Pasien atau orang lain. Tapi entah kenapa, berapa kali pun diri nya di ingatkan. Gee selalu melakukan itu, sampai-sampai Security yang menjaga pun sudah hapal dengan nya. Dan hanya bisa pasrah, bukan pilih kasih atau yang lain nya. Hanya saja tak ada yang bisa melawan keras kepala diri nya.

*****

Sesekali di saat Gee berpapasan baik dengan Dokter maupun Suster atau Perawat di sana. Dia hanya bisa menyapa mereka ringan dengan senyuman manis nya. Ya, tentu mereka mengenal nya karena Gee merupakan salah satu Pasien tetap di RS ini.

Di saat sudah hampir mendekati Ruangan yang di tuju nya. Kaki Gee langsung menghentikan diri nya yang tadi sibuk berlari untuk segera sampai ke tujuan. Sebab, tak jauh dari Ruangan itu berada. Ada 2 Dokter dan 1 Suster yang sedang berkumpul. Mereka seperti membahas sesuatu yang penting karena tampak jelas di wajah serius mereka.

Awal nya dia tak ingin menganggu, hanya saja salah satu Dokter Perempuan yang berada satu arah dengan nya menyadari kedatangan nya. Dan dia langsung membuang jauh-jauh ekspresi yang tadi dan berganti dengan tersenyum manis ke arah Gee. Tanpa bersuara dia membalas senyum itu dalam diam dan sedikit menunduk sopan ke arah nya.

Melihat perubahan dirinya, membuat mereka berdua langsung mengalihkan pandangan ke tempat yang di tuju nya.

"Hm?! Seperti nya saya mengganggu kali ini"... Itulah ucapan yang di keluarkan oleh Gee dengan kaku. Dia tidak tau harus mengatakan apa di saat mereka menatap secara bersamaan seperti sekarang. Dan tak lupa pula, dia menggaruk tengkuk nya yang tak gatal.

Melihat diri nya yang salah tingkah, satu Laki-laki yang tadi berkumpul di sana. Langsung mengalihkan pandangannya sejenak ke arah rekan kerja nya. Dengan tersenyum pelan... "Saya fikir kita akan membahas ini di lain waktu. Dan juga maaf saya harus pamit sekarang"...

Mereka berdua yang menjadi lawan bicara nya. Hanya bisa saling melemparkan senyuman dan mengangguk setuju. Dan tak lupa saling menyenggol satu ke yang lain.

Gee yang mengetahui dia akan berjalan ke arah nya. Hanya memasang tampang polos nya berharap lawan bicara nya bisa sedikit berbaik hati. Akan tetapi baru saja dia ingin membuka mulut untuk mengatakan sesuatu. Lawan bicara nya hanya pergi melewati nya begitu saja.

Tentu itu menjadi suatu hal yang "Mungkin" biasa terjadi atau tidak. Meraka yang ada di situ mencoba untuk tidak menjerit karena tingkah acuh nya itu. Gee yang tau ini akan terjadi mencoba untuk tersenyum kepada mereka. Dan langsung berbalik mengikuti nya tanpa suara.

"Apa itu akan baik-baik saja?!"... Tanya seorang Suster itu dengan penasaran.

"Eum... Hah... Aku tak tau apa yang akan terjadi"... Balas Dokter yang bersama nya dengan tak semangat.

*******

Kini, jari-jemari nya bermain dengan kasar di atas meja kerja nya. Membuat suara bising yang mengganggu di tengah hening nya mereka berdua. Dengan sengaja dia semakin mempercepat ketukan itu dan langsung mendesah panjang. Seperti mencoba membuang beban yang ada di dalam kepala nya.

"Kamu tau, buang saja Hp milik mu yang tak ada guna nya itu. Sungguh Ey... Kamu membuat ku kesal"... Dan terjadi lah sekarang, dia seperti tak dapat lagi menahan amarahnya untuk mengutuk Gee dengan puas. Siapa lagi kalau bukan seseorang yang bisa membuat Yieyie pun tak ada berkutik saat dia mengeluarkan aura marah nya, Hans.

avataravatar