1 1. DENTUMAN YANG MENGHILANG (PROLOG)

2114

Distrik Underground JS, Monumen Negara.

Seorang Laki-laki berjalan dengan santai. Dia seperti tak terlalu memikirkan bagaimana situasi diri nya saat ini. Sekarang yang di ingin kan hanya satu. Yaitu, segera sampai ke tempat dimana "Orang itu" berada.

Tetapi tetap saja, karena diri nya berada di tengah-tengah kerumunan banyak orang. Di setiap kali kali kaki nya melangkah mendekat,banyak sekali ucapan makian yang di terima nya tanpa rasa segan. Meskipun itu tidak mempengaruhi nya, akan tetapi ada rasa yang cukup menganggu nya sekarang. Tapi, dia tak tau pasti apa itu.

"Boss!!! Dia cukup berani" Cibir seseorang Laki-laki bertubuh tinggi di samping nya berada. Sama seperti hari-hari sebelum nya, baik Topi dan Jaket Levis nya masih setia menemani penampilan nya.

Yang di ajak bicara hanya tersenyum pelan dengan tatapan yang tak terlepas barang sekali pun dari topik pembicaraan.

Seperti tak ingin kalah begitu saja. Seseorang Laki-laki yang berada di sebelah kanan nya ikut bersuara... "Ah... Dia itu hanya pengecut dengan Topeng berani nya. Boss!!! Jangan tertipu dengan cover nya!?" Celetuk nya tak suka.

Setelah dia selesai berbicara. Tiba-tiba saja, seseorang yang mereka panggil "Boss" langsung mengarahkan pandangan kepada nya. Senyuman yang tadi berada di wajah indah milik nya, langsung lenyap entah kemana. Satu yang pasti, kini tangan kanan milik nya dengan cepat mengangkat tinggi bersiap-siap mengarah ke kepala nya berada.

"PLAAKKK!!!!"...

Suara pukulan nya cukup menimbulkan gema yang besar. Sehingga membuat semua yang tadi nya berisik tanpa henti nya, seketika langsung terdiam tanpa perintah. Dan tanpa aba-aba apapun semua orang yang berada di sana langsung menunduk sopan ke arah nya.

Bahkan dia yang sedang berjalan ke arah nya pun ikut menghentikan kaki nya dengan spontan. Seperti memperingati diri nya bahwa itu adalah hal yang tepat untuk saat ini.

... "Auw!!! Ini sakit Boss (Sambil mengelus Kepala nya)... Kira-kira dong, kalau lepas bagaimana?!"... Mulut nya menjadi lebih berisik dari sebelum nya. Karena sudah mulai senja dan keadaan yang sangat sunyi di sekita mereka maka gema suara milik nya memenuhi kekosongan yang ada. Serta hanya di sambut oleh kepakan sayap burung merpati yang terbang bebas di belakang mereka.

"Dia bahkan belum melakukan apapun. Kenapa aku juga ikut terdiam seperti ini?! Ternyata rumor yang beredar bukan hanya isapan jempol semata" Batin nya gelisah sambil menelan ludah nya sendiri.

Tanpa di duga oleh nya, dia yang berada di depan nya langsung menatap lurus tepat ke arah nya. Itu sukses membuat jantung nya berdebar karena rasa terkejut. Bahkan, Bola mata nya ikut membesar tanpa di sadari oleh nya. Tatapan milik nya seperti langsung menusuk ke dalam mata nya layak nya belati yang tajam. Tentu saja kelakuan nya itu, berhasil membuat diri nya keringat dingin.

Dengan pasti dia langsung bangkit dari duduk nya. Dan langsung berjalan sedikit ke depan dari mereka berdua berada. Diri nya berdiri tegak tepat di tengah-tengah mereka semua saat ini. Meskipun semua orang yang ada di depan nya tengah menunduk sopan. Mereka bisa mengetahui bahwa saat ini Boss mereka tengah melihat tepat ke arah lawan nya. Dan itu membuat mereka semua dengan kompak menunduk kan lagi badan mereka lebih dalam.

Tetapi, mereka yang berada di sisi nya tadi tak ikut melakukan itu. Mereka hanya langsung berdiri tepat di samping kanan dan kiri nya. Dengan memberi jarak yang berarti.

Tanpa di duga oleh nya, pandangan nya kini tengah di suguhkan oleh sesuatu yang jarang sekali bisa di lihat oleh orang lain. Yaitu sebuah gambar yang terlihat samar-samar di Jaket milik ke 2 orang yang berada di belakang nya saat ini. Gambar itu terlihat seperti Sepasang Sayang yang berwarna Putih dan Merah. Layak nya seperti Air dan Api. Suatu Lambang dari Kelompok mereka yang sangat Legendaris. Yang mengartikan: "Bahkan Merapi dan Lautan pun akan tunduk di bawah kekuasan nya"

"Glek!!! Dia sangat indah dan sangat tepat untuk berdiri di tengah-tengah mereka. Persis seperti Seorang Bidadari ketika diam. Tetapi, memiliki "Sabit Kematian" nya sendiri ketika di dalam Perang" Tentu saja perasaan nya saat ini berkecamuk tak tentu arah. Dia terlihat sangat mengagumi diri nya. Akan tetapi di satu sisi, ada rasa cemburu yang membusuk di hati nya.

"Sekarang aku tidak ingin berbasa-basi dengan mu. Hai, Pemimpin Distrik Underground JS. Boss Besar dari Kelompok ini. Dengan ini, aku dari Distrik ** menyatakan "Perang Terbuka" dengan mu!!!" Dengan sekuat tenaga dia menahan gemetar di tubuh nya. Dan dengan jantung nya yang berdegup kencang. Dia pun menunjuk tepat ke arah wajah milik lawan bicara nya garang.

Dengan seketika, entah dari mana segerombolan orang dari belakang nya berlari cepat ke tempat mereka semua berada. Tempat yang tadi nya sangat luas, kini seakan sesak karena di penuhi oleh sekelompok tamu tak di undang. Dia langsung mengangkat tangan kanan nya seakan memberi isyarat untuk mereka berhenti. Dan tentu saja itu langsung terjadi sesuai perintah nya.

"Aku tau, kau pasti sudah memperkirakan ini. Sebab Distrik JU dan Distrik JT sudah kami kuasai dalam waktu semalam. Selanjut nya pasti Distrik JS milik mu. Aku akan membuat pengecualian untuk mu. Apa kau mau membuat hubungan dengan ku?! Wilayah mu cukup besar untuk aku kelola sendiri!!! Atau sekarang akan aku lumat habis kalian semua?! Bagaimana?!" Dia berbicara dengan penuh percaya diri nya. Merasa diri nya sudah berada di atas angin sekarang.

Seseorang yang berada di samping kanan nya. Langsung menguap karena bosan mendengar ucapan nya yang panjang. Dia pun menggunakan jari kelingking nya untuk membersihkan telinga nya dan mencoba untuk tenang. Sebab barang kali saat ini dia salah dengar atau dia hanya berusaha mendongeng. Tetapi karena tingkah nya itu langsung membuat lawan bicara nya tersulut api kemarahan.

"KAU!!! BAJ**** SIALAN!!! AKU AKAN MEMBUNUH MU!!! SERANG!!! JANGAN BERI MEREKA AMPUN!!!" Perintah nya menggema nyaring di senja yang semakin gelap.

Seketika angin berhembus kencang. Menandakan Kelompok mereka segera berlari untuk membunuh musuh nya. Tapi baru saja kaki mereka melewati sebuah garis berwarna Putih. Ledakan besar terjadi dan menumbangkan musuh dengan jumlah yang banyak.

"BBOOOOMMMM!!!! AGH!!! BOOMMMM!!! AAAGHHH!!!! TI...!!!! TOLONG!!!!" Suara dentuman yang di sertai jeritan keputusan mereka membuat diri nya menjadi marah.

"SIALAN!!! AKU PASTI AKAN MEMBUNUH MU!!! BAAAM!!!"...

Meskipun suasana sangat menganggu pendengaran saat ini. Tak membuat mereka yang berada di sisi Boss nya tidak mendengar ucapan nya. Justru sebalik nya, mereka bahkan sangat terkejut di saat mendengar nama Bam di sebut oleh nya.

Dengan cepat dia yang berada di kanan nya. Langsung refleks melihat ke belakang mereka. Baru saja dia berbalik, Bam sudah siap mengokang pistol yang ada di tangan nya cepat.

"KLAK!!! DOR!!!"

Dan melepaskan satu tembakan tanpa memberi waktu bagi orang lain untuk bersiap.

Peluru yang di lepas nya, langsung mengarah cepat ke jantung target nya. Di saat mereka berdua ingin melindungi nya. Itu semua sudah terlambat karena mereka kalah cepat dari peluru itu.

Dengan sedikit kekuatan yang ada dia bergumam pelan ke arah Bam dengan mulut yang penuh darah. Setelah itu dia tersenyum manis dan langsung tumbang karena kesadaran nya perlahan-lahan menghilang.

".... BUGH!!!"...

avataravatar
Next chapter