24 Chapter 23 (Huo Xun)

Lilie terus berusaha membuka cengkeraman ratu phoenix, dia menggoyang-goyang tubuhnya sambil memukul cakar tajam yang membalut pinggangnya.

Dia tahu kemana ratu phoenix membawanya, tanah yang gersang, pohon-pohon kering, aliran lava dan gunung berapi dimana-mana, sudah dia pastikan negeri api.

"Mau bagaimanapun kau berontak, tak akan bisa membuka cengekeraman ini.", ujar ratu phoenix sambil tertawa terbahak-bahak.

"Untuk apa kau menculikku?", tanya Lilie yang terus mencoba membuka cengkeramanan ratu phoenix.

"Nanti kau akan tau, tujuan aku membawamu ke istana gunung berapi."

********

Tak berselang lama, mereka berdua sudah melihat gunung api raksasa di depan mata mereka, ratu phoenix mempercepat kepakan sayapnya dan memasang senyum dengan niat jahat.

"Selamat datang ratu phoenix.", ucap raja siluman dengan nada serak khas iblis, dia berdiri menyambut ratu phoenix di tengah-tengah aula istana.

Lilie melihat semua petinggi dan penjaga istana berkumpul di aula istana tak terkecuali, mereka melihat Lilie seakan-akan penasaran dengannya.

"Selamat datang putri air, Lilie.", ucap raja api yang berdiri dari kursi tahtanya, di samping kiri ada Hou Yi yang duduk sambil memainkan cambuknya dan tersenyum kearah Lilie.

Shung Khang yang mulanya hanya duduk terdiam, berdiri dari kursinya dan menyemburkan api dari tangannya, dia mengikat tangan Lilie dengan rantai api agar tak melakukan tindakan yang merugikannya.

"Kenapa kau mengikatku? Kalau saja kau punya masalah, langsung saja hadapi aku.", ucap Lilie.

"Sssttt.. Diam lah putri manis, masalah api dan air tak pernah selesai sampai kapanpun, aku menyuruh ratu phoenix membawamu kesini bukan untuk membunuhmu. Itu akan membuat hasrat peperangan datang dengan cepat.", ucap raja api, dia turun dari tahtanya dan menghampiri Lilie.

"Kami memang akan menyerang negeri kalian, itu pasti. masalah antara kita belum selesai. Tapi sebelum ku kibarkan bendera perang, ada yang harus kutunjukkan padamu, Ajak dia kesini."

Hou Yi dan Shung Khang turun dari kursi mereka, berdiri di samping raja api. Dari belakang, terdengar suara sepatu yang berjalan mendekati Lilie. Dia hanya terdiam marah, orang itu lewat di samping Lilie dan berdiri di hadapan raja api.

Lilie tak bisa mengenali orang itu, dia memakai jubah panjang berwana merah dangan motif api berwana emas, bertudung hitam dengan motif api emas juga. Raja api hanya tersenyum kepada Lilie.

"putri air, apa kau tau siapa dia?", tanya raja api dengan nada ejek.

"Tak tau, dan tak mau tau.", jawab singkat Lilie.

"Huuft.. Kau masih seperti dulu ya, Lilie si anak manja, selalu saja menyombongkan diri.", sahut Hou Yi, yang memutar-mutar cambuknya di langit-langit.

"Hei, berlututlah padaku.", ucap raja api, "kau akan memimpin perang ke negeri air, kuperintahkan kau untuk menghabisi anak Lien Feng yang menjaga makam kristal es, dengan begitu raja es akan kehilangan seluruh kekuatannya."

"Hei, kau tak boleh menyentuh makam es, itu adalah benda—".

"Diamlah putri es.", ucap laki-laki itu.

Lilie mengerutkan alisnya, merasa bahwa suara itu tidak asing di telinganya.

"Ehm.. Kau sudah dengar itu Lilie, diamlah!", ucap Hou Yi yang menaruh kakinya di ujung paha pria tadi, "hei berdirilah, tunjukan siapa kau."

Laki-laki itu berdiri, berbalik kehadapan Lilie dan menyingkapkan tudungnya. Betapa kagetnya Lilie melihatnya, dia hanya diam terpaku melihat pria itu.

Air matanya mulai mengalir di pipinya, "Li—Lixun? Apa yang—", dia melihat Li Xun yang sudah berubah menjadi dewa lain, dia tak menyangka bahwa adik tersayangnya akan memimpin peperangan api dan air.

"Lixun, apa yang terjadi? Kenapa wujudmu berubah menjadi dewa api dan air?".

"Aku bukan Lixun, namaku Huo Xun, si dewa api dan air. Aku akan mengambil tahta alam dewa dari ksatria dewa, aku akan menghabisi siapapun yang mengahalangiku. Raja api telah menyadarkan dan memberi tahu siapa diriku, dan apa tujuanku hidup sebagai dewa.", jelas Huo Xun.

"Tidak, tidak Lixun. Kau tetap adikku", ucap Lilie menangis terseduh-seduh "aku yakin kau tak akan menghancurkan rumahmu bukan, negeri air rumahmu Lixun, aku kakakmu."

"Negeri air adalah tempat penghambatku, mereka pemuja manusia yang di sebut ksatria dewa. Aku akan segera menghancurkan tempat itu, Selamat tinggal putru Lilie!".

Huo Xun pergi dan mempersiapkan diri untuk berperang.

Lilie menangis dan meratapi Lixun yang sudah berubah, tangannya yang masih terikat rantai api terus mencoba melepaskan diri.

Semua dewa api yang berada di istana tertawa senang melihat reuni keluarga yang rusak itu, semua rencana sudah dipersiapkan raja api sejak kekalahannya dengan negeri api dua bulan lalu, tepatnya saat Mi Kuo datang.

Dia di beritahu raja siluman kalau Lixun yang di tangkap oleh Hou Yi, memiliki setengah roh Raja Lien Jie, dia mengambil kesempatan itu untuk menghancurkan negeri air dan negeri yang mengikuti mereka.

"Shung Khang, bawa putri air ke penjara lahar!", pintah raja api.

"Baik ayahanda."

Shung Khang menarik Lilie dan membawanya menuruni istana api, dia mendorong Lilie ke penjara lahar bawah tanah. Lilie hanya pasrah dan sedih atas semua kejadian tadi.

"Hehehe, reuni yang mendebarkan bukan. andai saja aku jadi dirimu mungkin—".

"Diam dan pergilah dari hadapanku!! aku tidak ingin melihat wajah para dewa api.", Teriak Lilie.

Lilie hanya diam penuh amarah di hatinya, lalu dia mencoba menyemburkan sihir air dari mulutnya agar dinding api pelindung bisa hilang.

"Sihir air, semburan air!", Mulutnya menyemburkan air sangat banyak, tapi sayang api penghalang tak mudah di hancurkan begitu saja.

Lilie mengerutkan alisnya melihati api pelindung itu, "kenapa tidak bisa di hancurkan oleh semburan airku?".

Lalu dia menyadari bahwa dinding api yang mengurungnya terbuat dari api tujuh rasa para raja api, yang bisa hancur oleh air kesucian milik para raja negeri air.

"Api tujuh rasa? Aku hanya bisa menguasai air kesucian, aku bukan raja negeri air. Siaal..!!", ucapnya kesal.

Bersambung...

avataravatar