17 Chapter 16 ( Roh Pedang Naga Laut)

'Hei bocah.. Bangun lah! Hei bocah bodoh.. Cepat bangun!'.

Mi Kuo mendengar orang memanggil namanya, tapi dia hanya melihat kegelapan di matanya.

"Si—siapa kau? Aku hanya melihat kegelapan di sini.", sahut Mi Kuo yang bingung karena dia hanya melihat kegelapan di sekelilingnya.

'Dasar bodoh.. Tengok kirimu.',jawab suara misterius itu.

"Hah? Titik putih yang sangat kecil?", Tanya Mi Kuo lagi.

'Jalanlah kesana, perlahan saja jangan terburu-buru.'

Mi Kuo mulai berjalan perlahan-lahan, dia berpikir akan tersandung sesuatu padahal dia berada di alam bawah sadarnya.

'Lebih cepat lagi dong.. Kamu gk akan terjatuh, tidak ada benda satupun di sini.', ucap suara itu lagi.

Mi Kuo mulai berjalan seperti biasa, tak lama titik kecil itu berubah sedikit demi sedikit. Titik itu mulai melebar dan membesar.

Mi Kuo langsung berlari dengan cepat ke titik itu. Titik kecil sekarang sudah berbuah menjadi sebuah portal perbatasan hitam dan putih.

Mi Kuo mulai melangkahi perbatasan itu dan dalam sekejap semua tempat gelap berubah menjadi terang benderang.

"Apa ini?".

"Sudah kubilang perlahan saja, malah lari seperti di kejar setan. sudahlah, ini adalah alam bawah sadarmu."

Ucap seorang dengan pakaian besi, jubah biru tua. Di kepalanya terdapat tanduk seperti tanduk Shiun To, dia berjalan ke arah Mi Kuo.

"Si—siapa kau?", tanya Mi Kuo.

"Aku? Aku adalah dewa yang baik.", jawab orang itu.

"Ehm.. Kau terlihat bodoh sih ketimbang baik.", Sambung Mi Kuo sambil mengerutkan dahinya.

"Kurang ajar kau!".

Plook..!

Orang itu memukul kepala Mi Kuo dengan sarung pedang yang di pegang.

"Aw.. Kenapa kau ini?".

"Salah sendiri kenapa kau mengataiku bodoh?", jawab dewa itu.

"Tch..!", Sahut Mi Kuo.

"Apa kau benar murid Li Yohun?".

"Hah? Kau kenal guruku?".

"Tentu saja, dia yang mengambil pedang katana yang jiwaku tempati. Karena dia bisa mencabut pedang katana ini, makanya kuijinkan dia memilikinya.", jawab dewa itu.

"Jadi kau leluhur dewa naga laut, nenek moyangnya raja Shiun To?", tanya Mi Kuo dengan wajah kagum.

"Bisa di bilang begitu.", jawabnya singkat.

"Waah.. Tak kusangka aku bertemu dewa yang hidup di jaman ksatria dewa pertama.", ucap Mi Kuo kagum lagi.

"Sekarang ini, kau mustahil mengalahkan siluman peri hitam itu. Jadi apa aku boleh pinjam tubuhmu sebentar?", tanya dewa naga.

"Bagaimana caranya?".

"Aku tak salah memanggilmu bodoh. Sejak kau di ajak ke rumah Li Yohun, aku sudah merasakan aura kebodohan."

"Hei! enak aja."

"Jadi caranya, roh ku ini akan merasuki tubuhmu. Dan.. Ada sedikit perubahan bagian tubuh.",jelas dewa naga.

"Baiklah lakukan jika itu bisa membantu.", sahut Mi Kuo mengizinkan raja naga merasuki tubuhnya.

"Yoosh... Baiklah."

Mi Kuo di butakan dengan cahaya yang terang benderang, lalu dia tak sadarkan diri lagi.

Raja naga laut sudah merasuki tubuh Mi Kuo. Ketika dia membuka mata kekuatannya membuat tanah yang menimpanya terlampar keluar karena hembusan udara dari kekuatan raja naga laut.

********

Duaarr....!

Tanah-tanah yang menimpa Mi Kuo terhempas keatas.

Semua terkejut, suara ledakan itu sampai ke gerbang istana.

"Apa ini? Kekuatan luar biasa ini?", tanya Tien Feng yang kaget dengan ledakan dan aura kekuatan magis yang sangat kuat.

"Mi Kuo? Apa yang terjadi padanya?", tanya Xien Ji.

Mi Kuo hanya membuka satu matanya saja, dan mata kiri itu berwarna biru laut yang cerah.

Di atas kepalanya tumbuh satu tanduk yang memanjang ke atas kepala kirinya, dan sedikit terbelah di ujungnya.

"Dasar manusia konyol.. Masih saja bertahan.", ucap Yue Ji.

"Arrrgh....!", teriak Yue Ji, langsung menyemburkan sebuah bola energi hitam dari mulutnya.

Bola itu semakin membesar, dan akhirnya menghantam Mi Kuo.

Angin ledakan terasa sampai seluruh hutan.

"Ehm.. Kau mengotori pakaian bocah ini, bodoh.", ucap Mi Kuo yang di rasuki roh naga laut.

"Apa maksudmu?", Yue Ji binging dengan perkataan Mi Kuo dan membuatnya semakin kesal.

"Bocah ini masih tidur, jadi aku pakai tubuhnya sebentar. Kau siluman rendahan jangan macam-macam, bodoh."

"Kau siapa?".

"Aku? Ryuusa. LELUHUR PARA NAGA!", teriak Ryuusa. Dia langsung terbang melesat ke Yue Ji, dan memukul perut Yue Ji.

Yue Ji terpental jauh, dan membuat pohon-pohon di sekitarnya tumbang.

"Arrggh...! KURANG AJAR!".

Yue Ji langsung terbang ke udara, lalu membuka mulutnya seperti menghisap sesuatu dan menggumpal menjadi bola energi hitam yang besar.

Bleedum..!

Yue Ji menyemburkan bola energi itu ke arah Mi Kuo.

"Dasar siluman rendahan, beraninya menyerangku dengan serangan itu.", ucap Mi Kuo.

Bola energi semakin dekat dengan Mi Kuo dan meledak tepat di tempat Mi Kuo berdiri.

Duaaar..!

Suara ledakan yang membuat telinga berdengung dan bumi bergoyang.

"Tch... Cuma ini tidak akan membunuhku, Lagian kau bukan tandingan bocah ini."

"Apa—Kenapa kau.. Argh... ARRGGH...!".

Yue Ji semakin kesal dengan provokasi dari roh naga laut.

"Baiklah akan aku akhiri.", ucap Mi Kuo yang kerasukan.

Wuushh!!

Dengan melesat secepat angin semua orang disana tak sadar kalau Mi Kuo berada di belakang Yue Ji dan sudah menancapkan katananya di punggung Yue Ji.

"Akh.. Akh.. ", rintih Yue Ji yang memuntahkan darah dari mulutnya. pedang naga laut mengeluarkan sebuah pusaran air dan menyayat tubuh Yue Ji ribuan kali.

Yue Ji tercabik-cabik dan berteriak menahan rasa sakit itu. wujudnya sudah kembali semula, Yue Ji mati seketika itu.

"KAKAAK...!!".

Xien Ji berteriak dan berlari menghampiri Yue Ji.

Sliing!!

Roh naga laut yang berada di tubuh Mi Kuo menarik pedang katananya, lalu tubuh Mi Kuo ikut jatuh tergeletak.

Xien Ji terus menangis di samping mayat Yue Ji.

"Yue Ji, kenapa kau menjadi seperti ini? jika aku tak memenuhi keinganan ibunda, mungkin sekarang kita masih bermain harpa di sungai." ucapnya dengan isak tangis dan air mata yang mengalir.

"Ratu peri, dia sudah di butakan dengan rasa iri dan dengki kepadamu.", Ucap Tien Feng, memegang pundak Xien Ji untuk menenangkan hatinya.

"MI KUO?", teriak Lilie yang datang menyusul.

Dia langsung berlari mengahmpiri Mi Kuo yang tergeletak tak sadsrkan diri.

"Mi Kuo bangunlah! Mi Kuo!", teriak Lilie terus kepada Mi Kuo.

"Lilie? Kenapa kau kemari?", tanya Shen yang datang menghampiri Lilie.

"Aku mendapat perasaan tidak enak, jadi kuputuskan kesini dan—".

"Tenanglah dia hanya pingsan sebentar.", sahut Shen.

"Apa dia baik saja?", tanya Xien Ji yang menghampiri Lilie dan Shen.

"Aku tak tahu, dia masih belum sadar juga.", Jawab Lilie dengan nada cemas.

"Ratu peri.."

"Maafkan perbuatan kakakku, karenanya ksatria dewa mengalami hal ini.", jawab Xien Ji dengan nada sedikit sedih.

"Tenanglah ratu, Mi Kuo baik-baik saja.", ucap Shen yang merujuk pada Mi Kuo yang pingsan. Tubuh Mi Kuo banyak luka-luka bakar dan sayatan, mereka berdua mengkhawatirkan keadaan Mi Kuo.

"Sebaiknya kita cepat bawa ke istana. Lukanya parah dan dia adalah manusia, jika darahnya habis dia bisa meninggal", ucap Tien Feng.

Semua mengangguk setuju.

"Semuanya.. Bawa mayat pasukan kita dan peri hitam kembali ke istana. Kita akan mengubur mereka dengan layak.", ucap Tien Feng kepada semua pasukan.

Mereka kembali bersama-sama ke istana. Di perjalanan Mi Kuo masih tertidur di kereta kuda di temani Lilie dan Shen.

BERSAMBUNG....

avataravatar
Next chapter