webnovel

A.12 BREAK THE TOXIC

Bella sangat tidak menyangka dengan apa yang dilakukan Vincent, ingin rasanya resign dari kantor sekarang juga meski belum menerima gaji pertamanya. Ia benar-benar merasa terhina. Dengan terus terang, Vincent telah mengakui bahwa Ia telah meniduri dirinya kepada teman-temannya. 

Tidur dengannya Ia bilang? Meskipun Vincent berkali-kali meminta maaf, tetapi Bella tidak bisa memaafkan begitu saja. Membayangkannya saja Ia sudah jijik, lelaki itu malah mengakui dirinya telah menidurinya. Mungkin, mungkin saja Vincent memiliki nafsu pada Bella hingga Ia gila dan mengatakan kepada teman-temannya agar Bella frustasi.

"Bella, Kau sakit?" Tanya Alanis. 

"Tidak," jawabnya singkat. 

"Kau kelihatan murung sekali, Bell," ucap Alanis.

"Mungkin aku akan datang bulan lagi," dalih Bella. Dalam hati Ia sedang mengutuk iblis di dalam tubuh Vincent.

Untung saja hari ini akhir pekan, jadi Ia tidak perlu berangkat ke kantor yang penuh demit. Sesuatu terlintas di benaknya, mungkin akan lebih baik jika Ia membuat sedikit gara-gara dengan Vincent. Seperti yang Ia ucapkan dulu, Ia akan memviralkan Vincent sekarang juga.

Berbekal akun-akun media sosial palsu, Ia memposting konten tidak senonoh tentang Vincent. Di platform cerpen dan novel, dengan ganas Ia membuat cerita-cerita fiksi yang ditulis dengan seolah-olah nyata tentang Vincent, tanpa sensor nama sama sekali. Vincent Muktiningjaya, CEO mesum yang rajin menggoda karyawannya. 

Melalui akun Instagramnya, Ia memposting foto Vincent yang sedang telanjang dada di pantai. "Kangen suasana pantai, kangen yang pakai baju renang biru muda dengan lingerie merah di malam harinya," caption-nya. Tidak lupa Ia menambahkan hashtag nama Vincent dan perusahaannya.

Seumur-umur Vincent belum pernah membuat caption non formal di postingan apapun. Namanya benar-benar bersih di mata publik. Ia adalah generasi muda berbakat dan berkarakter dari kalangan konglomerat. Instagramnya penuh dengan postingan positif tentang semangat hidup dan berita kemajuan perusahaan yang dipimpinnya.

Bella memposting foto Vincent yang lagi-lagi bertelanjang dada, di gambar kedua Ia memposting foto wanita seksi yang wajahnya disensor kemudian memberi caption, 

"I wanna come and cum to you."

Ratusan komentar membanjiri postingannya dalam hitungan menit. Bella kembali memposting foto lain di akun yang berbeda. Semua konten tidak senonoh yang berpotensi menjatuhkan nama Vincent. Masih ada ratusan caption yang Bella buat untuk menghancurkan nama Vincent. Hari liburnya benar-benar berfaedah, Ia tersenyum puas.

"Hahaha I'm the devil, you see?" Caption di foto Vincent yang Bella edit memegang botol vodka.

Bella tahu ini sangat berisiko, tetapi dendamnya lebih besar dari pada ketakutannya. Satu lagi, di naskah itu harus ada nama perusahaannya agar pembacanya bisa googling. Belum puas, Bella menggunakan foto terganteng Vincent sebagai cast tokoh di ceritanya. 

Satu hari Bella bisa membuat tiga naskah dengan akun yang berbeda. Malamnya sebelum tidur, Ia kembali membuka handphone-nya. Gosip-gosip yang Ia buat di media sosial cukup mengundang perhatian publik meski tidak banyak. Ada yang penasaran dan ada juga yang malah balik menyerang akun palsu Bella.

Belum ada satu hari saja, akunnya sudah mendapat ratusan ribu notifikasi tanggapan para nitizen, postingannya di-repost oleh beberapa akun gosip. Vincent memang pengusaha muda yang sedang naik daun dan detik ini Bella mematahkan batangnya begitu saja.

Malam ini Bella tidur nyenyak setelah mematikan handphone-nya. Ia bahkan tak memasang alarm karena keesokan harinya masih hari libur. Tapi karena tidak sabar ingin melihat dunia per-iblis-annya dengan Vincent Ia menghidupkan handphone pagi-pagi, layarnya penuh dengan notifikasi komentar nitizen yang sengaja tidak dibisukan. 

Ia beralih ke WhatsApp, grup kantornya yang khusus untuk obrolan non pekerjaan sangat ramai. Tentu saja membicarakan CEO mereka yang aibnya ditutup rapat-rapat oleh karyawannya sendiri. Bella tahu bahwa mereka disumpah untuk tidak membicarakan CEO mereka terutama yang buruk-buruk.

"Bagus ya, kamu ingin kita go to public, Bella?" 

Wajah Bella memucat mendapatkan notifikasi WhatsApp dari Vincent.

"Ada apa ya, Pak?" Chat Bella pura-pura tidak tahu dengan jari gemetar.

"Saya tahu yang membuat akun palsu dan menyebarkan berita tidak benar tentang saya adalah kamu. Mengakulah! Atau saya datangi kontrakan kamu," chat Vincent.

"Lho, kok Bapak nuduh-nuduh saya seenaknya. Mungkin nitizen sudah tahu kebobrokan Bapak dan mereka ingin Bapak segera bertaubat sebelum ajal menjemput," balas Bella asal-asalan.

"Apa kamu bilang? Kamu mendoakan saya cepat mati?" 

Vincent terpancing ucapan Bella, sekarang gadis itu merasa di atas angin. 

"Siapa yang bilang Bapak cepat mati?" 

"Bella, saya serius. Sekarang hapus semua postingan tidak senonoh kamu, atau saya akan bertindak!"

Jadi Vincent akan ke kontrakannya? Bella tidak takut karena ada ibu kost yang super ketat untuk menyeleksi tamu. Ia tidak akan membiarkan tamu mengganggu warga kost, apalagi tamu lawan jenis. Lebih baik kembali tidur setelah sehari penuh sibuk dengan media sosial dan memberi pelajaran kepada Vincent. 

Handphone-nya berdering, Bu Meghan menelpon.

"Hallo, Bell. Bella tolong Kau tengok Instagramnya Pak Vincent," ucap Bu Meghan dengan gugup.

"Baik, Bu," tanggap Bella dengan nada ramah seperti biasa.

Penasaran apa yang diperbuat oleh Vincent karena Bu Meghan langsung yang menelponnya, Ia mengecek Instagram. Ia terkejut bukan kepalang. Benar-benar ada foto Bella di postingan Instagram pribadi Vincent.

"Yeah, I love you verry much. Baby girl."

Sial!

Postingan itu mengalihkan isu kebinalan Vincent menjadi gosip tentang Bella. Orang-orang penasaran dan mencari siapa perempuan di foto tersebut karena Vincent tidak men-tag-nya. Teman-teman kantor Bella membanjiri notifikasi WhatsApp, ada pula di antara mereka yang memberi komentar di postingan Vincent dengan men-tag Bella. 

Satu jam kemudian terlihat postingan akun gosip yang menayangkan bahwa Vincent sanggup diwawancarai dalam waktu dekat tentang siapa wanita yang ada di postingannya.

Bella kehilangan arah, Ia tidak tahu harus berbuat apa dan merasa ketakutan. Apa yang Vincent posting mendapatkan atensi jauh lebih banyak dari semua yang Ia posting di akun-akun palsunya. Bermacam-macam tanggapan nitizen tentang kedua foto di postingan Vincent, tidak sedikit juga komentar jorok tentang dirinya. 

"Haduh, rahimku anget, Bang. Mengapa Kau memilih anak ingusan itu daripada diriku? Aku lebih kenyal lho," Komentar ibu-ibu.

"Bang, kapan dimasukkin?"

"Jebol, awas jebol."

"Aduh, delapan puluh juta nih."

"Masa sih Vincent suka sama anak ini. Jangan-jangan akun ternak yang ramai kemarin, ternyata akunnya dia sendiri yang tergila-gila sama Vincent."

"Mungkin benar."

"Postingan ini bukan untuk nunjukkin kalau Vincent suka sama anak itu. Tapi satire."

"Satire, hahaha."

"Satire. Saking satire-nya sampai nggak ada yang paham kalau Vincent sedang menunjukkan kegilaan anak itu."

"Eh, siapa sih itu?"

"Cek komentar lain, udah banyak yang tag kok."

"Oh, namanya Arabella."

"Hah? Kayak anak negeri dongeng saja namanya."

"Namanya juga anak halu."

Bella muak membaca komentar jahat tentang dirinya. Ia beralih ke Instagram aslinya untuk menghapus akun. Direct message akun Instagram Bella mencapai sembilan belas ribu pesan. Followers-nya bertambah seribu kali lipat, dan notifikasi tag-nya puluhan ribu juga.

Bella benar-benar merasa down. 

"Bagaimana, Bella? Kau puas?" chat Vincent.

***

Next chapter