19 19. Misi Tersembunyi

"Ayah! Kamu sudah bangun?!" Ursilla tersenyum lebar dengan mata berbinar senang.

Victor mengerutkan kening, tangannya meletakkan dokumen di meja. Kelopak mata yang sebelumnya tertutup perlahan terbuka. Telinganya sedikit berdengung mendengar suara melengking Ursilla yang membawa kesadarannya secara paksa.

Setelah berhasil mengumpulkan kesadaran, Victor menoleh ke samping dan menundukkan kepala. Matanya sedikit melebar melihat Ursilla yang mengulurkan kedua tangannya meminta untuk diangkat oleh Victor.

Victor mendengus geli melihat putrinya yang bertingkat manis dan menggemaskan. "Silla, sejak kapan kamu di sini?"

Ursilla menggoyang-goyangkan tangannya mengisyaratkan agar Victor segera mengangkat dan mendudukkannya di pangkuan Victor. "Ayah, aku ingin duduk! Aku lelah karena harus berdiri menunggu sampai Ayah bangun."

Ursilla memasang tampang menyedihkan seakan yang dia lakukan sebelumnya merupakan pekerjaan berat. Padahal beberapa waktu yang lalu, dia sibuk mengamati Victor dan baru beberapa menit berdiri saja. Yah, bertingkah manja sebagai Ursilla tidak memalukan baginya.

Victor mengangkat tubuh Ursilla dengan mudah dan mendudukkannya menyamping di pangkuan. Victor tersenyum lembut sambil mengelus rambut Ursilla yang sedikit berantakan karena terlalu banyak bergerak. "Jadi, apa kamu bisa menjawab pertanyaan Ayah sebelumnya?"

Ursilla menempelkan telunjuknya di dagu dengan pose seakan dia berpikir keras. "Aku sudah berada di sini dan menemukan Ayah tidur. Kira-kira baru beberapa menit yang lalu."

Ursilla memiringkan kepalanya mengamati Victor yang kembali melanjutkan memeriksa beberapa dokumen sambil sesekali melirik Ursilla. Tangan kanan Ursilla terangkat, jari-jari kecilnya menyentuh kantung mata Victor. "Ayah, apa kamu lelah?"

Victor menghentikan gerakan tangannya yang sedang menandatangani dokumen. Victor meletakkan pena, perhatiannya terfokus pada Ursilla yang mengelus-elus kantung mata Victor seakan ingin menghapus warna hitam yang ada di sana.

"Silla, apa kamu mengkhawatirkan Ayah?" Victor mengangkat tubuh Ursilla, memindahkan putrinya agar duduk di meja kerja dan menghadap ke arahnya.

Victor membelai wajah Ursilla, begitu mungil dan lembut. Garis wajah Ursilla bahkan hampir sama dengan Ursenna. Ini seperti melihat Ursenna versi mini, hanya saja warna rambutnya berbeda. Manik mata Ursenna dan Ursilla sama, hanya saja manik mata pink milik Ursenna berbinar terang, sedangkan milik Ursilla gelap.

"Ya, aku mengkhawatirkan Ayah. Aku tidak ingin Ayah sakit." Ursilla tersenyum sendu menatap wajah Victor dengan tatapan sedih.

Hati Victor terenyuh mendengar pengakuan putrinya yang mengkhawatirkan dirinya. Victor memeluk tubuh mungil Ursilla dengan perasaan yang menghangat. "Terima kasih sudah mengkhawatirkan Ayah, Silla. Tapi, Ayah tak akan mudah jatuh sakit."

Ursilla tahu Victor tak akan mudah sakit apalagi dia seorang master pedang dengan aura sempurna. Sudah pasti bisa dengan mudah memulihkan kondisinya. Tapi, beristirahat dengan normal seperti orang biasa lebih baik daripada mengandalkan kekuatan mana.

Ursilla meletakkan tangannya di punggung Victor dan menepuk-nepuk punggung sang ayah yang kokoh. "Sama-sama, Yah! Jika Ayah lelah, Silla bisa menemani Ayah untuk beristirahat."

"Hm. Ayah akan mengingatnya." Victor mengeratkan pelukan pada Ursilla. Hati yang sebelumnya dipenuhi kekacauan, sekarang sudah tenang ketika berada di dekat Ursilla, putrinya yang sedikit menghilangkan rasa rindunya terhadap orang yang dicintai.

[ Selamat untuk Player yang dapat menyelesaikan misi tersembunyi! Untuk ke depannya juga akan ada misi tersembunyi selain misi utama yang diberikan sistem pada Player. ]

[ Misi tersembunyi : Membiasakan diri dengan ayah baru. Telah diselesaikan! ]

[ Hadiah : Mendapatkan poin 100, mengurangi 2% tingkat kematian. ]

[ Pembaruan terkini. ]

[ Jumlah poin : 250 ]

[ Tingkat kematian : 98% ]

Tubuh Ursilla seketika membeku. Dia tak menyangka akan adanya misi tersembunyi. Tapi, hadiahnya bahkan lebih mengejutkan baginya.

"Hanya mengurangi 2% tingkat kematian? Bahkan kesatria lebih banyak dibandingkan Ayah!" Ursilla tak mengerti cara kerja sistem sebenarnya bagaimana.

Mengurangi 5% tingkat kematian jika Ursilla mendapatkan seorang kesatria.

Mengurangi 2% tingkat kematian karena menyelesaikan misi tersembunyi berkaitan dengan Victor yang menjadi ayah barunya.

Bahkan disandingkan saja kesatria akan lebih buruk dari Victor yang jelas-jelas memiliki kekuatan lebih besar. Bagaimana bisa hanya 2% saja?! Sedangkan kesatria 5%!

"Sistem, bisa jelaskan kenapa hanya 2% untuk Ayahku? Dia master pedang yang hebat, sedangkan kesatria kekuatannya masih di bawah Ayahku! Kenapa justru kesatria yang 5%?" Ursilla menuntut jawaban dari sistem yang membuatnya kebingungan. Beruntungnya, ternyata sistem menjawab dengan lugas tanpa adanya pembatasan informasi.

[ Player, mohon ingat-ingat kembali mengenai seluruh isi novel Love to Ursilla. Anda akan buta arah jika tak mengingat detail penting dalam novel. ]

[ Victor seorang raja. Dia sangat sibuk mengurusi urusan kerajaan bersama putra mahkota. Sedangkan kesatria yang bersumpah setia pada Anda, tentu akan berada di sisi Anda ke manapun Anda pergi. Jadi, menurut Player, siapa yang akan lebih cepat menyelamatkan Anda saat berada dalam situasi berbahaya? ]

Ursilla akhirnya paham mengenai cara kerja sistem mengenai tingkah kematian. Tentu saja kesatria yang memiliki peluang lebih banyak menyelamatkannya dibandingkan Victor yang mungkin akan sedikit terlambat karena terlalu sibuk. Tapi, kata 'sedikit' itulah yang justru akan membuat masalah di masa depan.

Jika Ursilla terlalu mengandalkan Victor, mungkin waktu 'sedikit' itu akan dia lalui dengan penderitaan dari Morgan dan Victor baru sampai di tempat kejadian saat Ursilla hampir meninggal dunia. Yah, kira-kira seperti itulah gambarannya akan kondisinya sendiri.

Ursilla tersenyum miring ketika berhasil mendapatkan kesimpulan atas cara kerja sistem. "Ternyata bukan tentang kekuatan, melainkan peluang orang itu bisa menyelamatkanku di situasi berbahaya, benar?"

[ Ya, Anda benar, Player! ]

Bagus! Ursilla sekarang sudah memiliki gambaran kasar apa yang harus dia lakukan. Bukan orang terkuat, melainkan orang yang berguna dan berada di sisinya dan dapat melindunginya. Itu poin utamanya.

"Silla, kenapa kamu datang ke sini? Bukankah ini jam tidur siang mu?" Victor menguraikan pelukan dan memfokuskan diri pada Ursilla sepenuhnya. Pekerjaan bisa dia selesaikan nanti, menghabiskan waktu dengan putrinya merupakan waktu yang jarang bagi Victor sehingga dia ingin menikmatinya sekarang dalam waktu lama.

Ursilla tersenyum manis, akhirnya saat-saat yang dia tunggu datang juga. Ursilla harus segera menyampaikan keinginannya pada Victor. "Ayah, bolehkah aku memiliki seorang kesatria?"

Victor masih memberikan tanggapan biasa. "Semua kesatria yang ada di Kerajaan Victoria milikmu juga, Silla. Apakah masih menginginkan yang lain?"

Ursilla menggelengkan kepala, tangannya meraih telapak tangan kekar Victor dan menggenggamnya dengan kedua tangan mungil miliknya. "Ayah, aku ingin memiliki kesatria untuk diriku sendiri, bukan milik kerajaan!"

Alis Victor terajut erat, manik mata biru gelap miliknya berkilat tajam. "Apa maksudmu, Silla? Apakah kesatria yang ku kirimkan tidak bisa melindungi mu dengan baik?! Maka aku akan menggantinya dengan yang lain dan memberi hukuman berat pada kesatria tersebut!"

"Louis Rottie Van." Hanya dengan Ursilla menyebutkan nama kesatria tersebut, Wajah Victor menjadi seputih kertas. Itu karena tidak mungkin Louis melakukan kesalahan atau bahkan sampai lalai akan tugas.

avataravatar
Next chapter