17 17. Tingkat Kematian

[ Informasi Karakter ]

[ Nama : Ursilla dà Victoria

Usia : 6 tahun

Gelar : Pathetic Female Lead

Evaluasi Keseluruhan : Female Lead yang selalu mendapat kesialan dalam novel Love to Ursilla. Wanita menyedihkan yang menginginkan untuk dicintai, tapi hanya mendapatkan pengkhianatan berkali-kali. Dalam tangisan atas sakit hati yang dirasakan, dia mengutuk dan menyimpan dendam pada yang membuat takdirnya. ]

[ Player Profile ]

[ Nama : Liera

Usia : 16 tahun

Level : Rendah

Tingkat Kematian : 100%

Jumlah Poin : 150

Atribut Pribadi : Deceptive Cry

Gelar : Cruel Writer

Evaluasi Keseluruhan : Salah satu player yang berperan dalam novel Love to Ursilla sekaligus penulis novel tersebut. Penulis yang tidak memiliki hati dan tidak mengerti akan cinta antar pasangan hingga membuat novel menjadi dark romance. ]

[ Tingkat kematian secara otomatis dipindahkan pada Player Profile karena Andalah yang akan berperan sebagai Ursilla. Kematian Ursilla, menjadi kematian Anda juga. ]

Ada dua layar sistem yang menampilkan informasi mengenai Ursilla dan player yang berperan sebagai Ursilla — Liera. Ursilla membaca semua dengan cermat. Matanya terfokus pada Player Profile pada bagian Tingkat Kematian yang tertulis 100%. Hal tersebut yang membuat Ursilla pusing memikirkannya.

"Artinya... jika aku mati sekarang, aku bahkan tidak akan bisa kembali ke dunia nyata?" Ursilla was-was menunggu jawaban dari sistem. Tanpa bertanya, Ursilla bahkan sudah tahu jawaban atas pertanyaannya.

Namun, tidak sesuai dengan perkiraan Ursilla, sistem tak menjawab pertanyaannya atau bahkan memberikan peringatan bahwa dirinya menanyakan informasi yang masih terkunci karena level rendah. Alis Ursilla terajut erat, dia memfokuskan pikirannya dan tetap tak mendengar jawaban dari sistem.

"Sistem, kau mendengar ku, 'kan? Hei, kenapa diam saja? Apa pertanyaan ku terlalu sulit?"

Ursilla tiba-tiba merasa aneh. Sistem tiba-tiba menjadi pendiam padahal Ursilla mengajukan pertanyaan. Ada apa sebenarnya?

[ Tingkat kematian milik Ursilla dipindahkan pada Player. Kemungkinan besar Player bahkan tak bisa kembali ke dunia nyata hidup-hidup. ]

Oh, sistem akhirnya menjawab!

Ursilla mendengar suara sistem yang tampaknya ragu-ragu. Sebenarnya kenapa hal-hal yang berkaitan dengan Liera menjadi sangat rumit? Ah, memusingkan!

"Sekarang, sepertinya aku harus menemui ayahku." Ursilla berbalik dan berjalan ringan menuju pintu kamar.

Saat tangan kecilnya membuka pintu, berbeda dengan malam hari yang tidak ada siapapun di luar kamar, di siang hari seperti ini terdapat Wendy dan beberapa pelayan lain berjaga di luar. Bahkan ada seorang kesatria yang diutus oleh Victor berjaga di sekitar kamar Ursilla, mengingat bahwa pesta ulang tahun akan segera dilangsungkan dalam waktu dekat kemungkinan tingkat bahaya semakin tinggi. Jadi, Victor menempatkan salah satu kesatria kepercayaannya agar menjaga Ursilla.

"Tuan Putri, kenapa Anda keluar? Apa Anda membutuhkan sesuatu?" Wendy berjongkok untuk menyamakan tinggi badannya dengan Ursilla agar Ursilla tidak perlu mendongakkan kepala saat berbincang dengannya.

Ursilla mengamati Wendy beserta beberapa pelayan lain, dia tak menemukan Emma yang seharusnya melakukan tugas yang sama seperti Wendy. "Wendy, di mana Emma? Aku tidak melihatnya, bukankah seharusnya dia ada bersamamu dan yang lain?"

Wendy terlihat tersenyum kecil dengan manik mata yang berusaha menyembunyikan kegelisahannya. "Uhm... Emma sedang mengurus beberapa pelayan baru yang akan menjadi pelayan yang melayani Anda, putri."

Ursilla merajut alis merasa heran. "Bukankah itu tugasmu sebagai kepala pelayan, Wendy? Emma pelayan pribadiku, seharusnya dia selalu berada di sisiku agar aku mudah jika membutuhkan bantuan. Lalu, untuk pemilihan pelayan juga kamu yang akan memilihkan beberapa kandidat yang nantinya akan dipilih olehku dan Emma yang memberikan penilaian apakah mereka layak melayaniku atau tidak."

Semua tercengang mendengar ucapan Ursilla yang panjang lebar menjelaskan mengenai tugas Wendy sebagai kepala pelayan dan Emma sebagai pelayan pribadinya. Ucapan Ursilla terdengar seperti menyalahkan Wendy yang sepertinya tidak melakukan tugasnya dengan baik dan malah melimpahkan semua pada Emma. Padahal, Ursilla mengatakan hal tersebut karena dia ingin Wendy tak ragu dalam menjalankan tugasnya hanya karena Emma menginginkan melakukan tugas yang seharusnya dilakukan Wendy.

"Cih, Emma ini hanya wanita tua yang ingin bermalas-malasan saja! Dia bahkan menjadikan tugas Wendy sebagai alasan agar dia tak berdiri berjaga di luar kamarku! Ingin membuat Wendy terlihat buruk dan menaikkan reputasinya sebagai pelayan yang suci. Benar-benar orang yang ingin sekali mendayung dua pulau terlampaui!" Ursilla menggerutu dalam hatinya. Wajah mungil Ursilla terlihat masam dengan bibir mengerucut karena kesal.

Wendy segera menjatuhkan lututnya dan bersujud di hadapan Ursilla dengan menangkup kan tangan di atas kepalanya. "Ampuni hamba, Putri. Hamba tidak melakukan tugas dengan baik dan membuat Emma mengerjakan tugas hamba padahal seharusnya Emma bersama dengan Tuan Putri. Hamba siap menerima hukuman dari Tuan Putri."

Ursilla memejamkan mata sambil meringis tanpa diketahui orang-orang di sekitarnya. Ah, Wendy yang malang! Dia hanya korban di sini dan bahkan salah mengartikan ucapan Ursilla sebagai teguran untuk dirinya, padahal Ursilla tidak bermaksud demikian. Melihat Wendy yang masih saja bersujud meminta hukuman atas kesalahannya, Ursilla memutar otak untuk memikirkan apa yang akan dia lakukan.

"Berdirilah, Wendy. Aku tidak akan memberimu hukuman. Lain kali, kau seharusnya lebih tegas memegang tugas yang seharusnya kau lakukan!" Ursilla memegang bahu Wendy membantu pelayan tersebut agar tidak bersujud di hadapannya. Ini sangat aneh bagi Ursilla menerima perlakuan semacam ini.

Liera dulu tinggal di dunia yang memiliki kesetaraan antara kaya dan miskin. Yah, walaupun masih ada beberapa orang-orang yang gila hormat menindas orang-orang yang berada di bawahnya. Tidak jarang juga ada pembullyan karena orang-orang tersebut menganggap diri mereka lebih agung daripada yang lain. Namun, perlakuan yang penuh hormat di Kerajaan Victoria karena Ursilla yang merupakan seorang tuan putri, rasanya sangat tidak nyaman.

Wendy berdiri seperti yang diperintahkan oleh Ursilla. Dia menundukkan kepala masih dengan wajah bersalah. "Terima kasih atas kebaikan Tuan Putri karena tidak memberikan hukuman atas kesalahan Hamba."

Ursilla melambaikan tangan seakan tak ingin mempermasalahkan hal tersebut lebih lanjut. Kepalanya menoleh ke samping mengamati kesatria yang dikirim oleh Victor hanya berdiri diam saja tak jauh darinya. Ursilla menghampiri kesatria tersebut yang dia tebak menyadari keberadaannya tapi bertindak seakan-akan tak melihat Ursilla.

"Louis." Ursilla meraih ujung pakaian kesatria bernama Louis. Kepala Ursilla mendongak untuk menatap mata pria yang menjulang tinggi tersebut.

Louis menundukkan kepala dan meletakkan tangannya di dada dengan postur tubuh yang membungkuk. "Louis Rottie Van memberi salam pada Tuan Putri Ursilla dà Victoria, bunga Kerajaan Victoria."

Ursilla tersipu mendengar salam dari Louis yang menyebutkan nama serta julukan yang diberikan oleh rakyat Kerajaan Victoria. Ursilla berdehem pelan sambil mengeratkan genggamannya di pakaian Louis.

"Louis, aku ingin bertemu dengan ayah!" Ursilla menatap Louis dengan penuh ketegasan, tampak tidak ingin keinginannya ditolak.

Louis memejamkan mata lalu menyingkir dari hadapan Ursilla untuk memberi Ursilla jalan. "Baik, Tuan Putri. Saya akan mengantar Anda ke ruangan Yang Mulia."

avataravatar
Next chapter