65 Mellisa #4

Seminggu lebih telah berlalu. Hari ini adalah hari terakhir ujian kelulusan. Setelah bel pulang berbunyi, hampir semua orang berhamburan keluar dari kelas. Semua siswa terlihat begitu lega karena ujian telah berakhir, sekaligus khawatir bagaimana nilai hasil ujian mereka nanti.

Nadia yang sedari tadi tertidur di kelas tiba-tiba bangun dan mendapati kelas yang cukup ramai, namun ia tidak melihat keberadaan teman-temannya. Wajah Alex seketika terlintas di pikirannya. Sejak tur sekolah ke Bandung sampai saat ini, mereka hanya bertemu sekali saat hari pertama ujian. Nadia merasa Ia sedang ingin makan siang dengan pemuda itu yang akhirnya membuatnya segera keluar kelas dan berjalan menuju deretan kelas IPS.

Gadis itu sudah sampai di depan kelas Alex namun ia berjalan sedikit melewatinya. Pikirannya tak menentu antara masuk dan menemui Alex atau tidak. Ia berbalik ketika tiba-tiba mersa yakin untuk mengajak pemuda itu makan siang bersama. Nadia berdiri di depan pintu dan mencari-cari sosok Alex. Tak lama kemudian ia melihat pemuda itu sedang berjalan ke arahnya.

Alex berjalan cepat melewati Nadia yang berdiri di depan pintu sambil menempelkan ponselnya ke telinga. Nadia berbalik mengikuti Alex yang mulai berbicara dengan ponselnya.

Nadia tiba-tiba merasa bahwa ia tidak berkewajiban untuk menunggu pemuda itu dan keinginannya untuk makan siang bersama sudah hilang. Alex yang sedang menerima telepon berbalik untuk melihat Nadia, namun gadis itu sudah berjalan pergi.

Nadia berdiri sendirian di lantai dua gedung sekolahnya sambil melihat ke arah lapangan, dimana para siswa sedang asyik bermain. Tak lama, dari arah kelasnya, Nadia melihat keramaian yang semakin mendekat padanya.

Alex yang dikerumuni oleh para gadis yang ingin berfoto dengannya. Entah ada kejadian apa hingga pemuda itu tiba-tiba menjadi terkenal. Nadia hanya bisa mengalihkan perhatiannya dari pemandangan di lapangan, kepada Alex yang semakin mendekatinya.

Hanya tinggal beberapa langkah saja dari Nadia, barulah para gadis pergi meninggalkan Alex saat melihat Nadia yang memperhatikan mereka. Alex hanya tersenyum saat melihat mereka bubar.

"Gue nggak pernah tau kalo lo punya banyak fans." Komentar Nadia begitu Alex berdiri di dekatnya. Alex hanya tersenyum.

"Tadi lo ke kelas gue, kan? Kenapa?" tanya Alex penasaran.

"Gue tadinya pengen banget makan siang bareng lo. Tapi, berhubung lo hari ini sibuk banget, makanya nggak jadi. Gue udah makan, kok." Mendengar jawaban Nadia yang santai, Alex hanya mengangguk.

Pemuda itu mengikuti arah pandangan Nadia ke luar, ke arah lapangan. Ia dapat melihat ramainya para pemuda lainnya bermain basket di tengah cerahnya matahari tanpa terganggu dengan riuhnya sorakan para gadis yang berada di pinggir lapangan.

Alex juga dapat melihat Steven yang tertawa senang sambil sesekali melambaikan tangannya pada para gadis yang membuat mereka berteriak histeris.

"Kayaknya, gue punya banyak fans sejak video lomba dance gue kemarin diputerin di ruang latihan." Kata Alex tiba-tiba. Nadia hanya mengangguk.

"Yah, walaupun gue nggak sepopuler pacar lo." Lanjutnya lagi. Nadia langsung berbalik menatapnya.

Alex berubah salah tingkah saat Nadia menatapnya. "Kenapa nggak bilang sih, kalo lo udah jadian sama Steven? Kan gue bisa kasi selamat trus minta traktiran ke lo berdua." Katanya lalu tertawa garing.

"Karena nggak penting juga buat lo, kalo gue kasi tau soal gue yang jadian sama Steven." Jawab Nadia datar.

"Penting, Nad! Lo kan sahabat gue. Masa' sahabat gue punya pacar nggak penting?" jawab Alex cepat.

"Kayaknya emang nggak penting, deh. Mau itu gue atau Steven, sama-sama nggak penting buat lo. Buktinya lo punya pacar juga lo nggak cerita dulu ke gue. Jadi gue tau kalo lo punya pacar, gara-gara si Heny nanyain pas tur kemarin." Jawab Nadia dingin.

"Gue udah kasi tau lo sebelumnya. Lo lupa? Pas lo nginep di rumah gue." Jawab Alex serius.

"Nggak. Lo cuman bilang, kalo lo lagi dideketin sama cewek. Bahkan lo malah nanyain ada kemungkinan kita berdua berjodoh apa nggak. Bagian mana yang lo bilang sebagai sesi lo nyeritain ke gue kalo lo udah jadian atau punya pacar?" pertanyaan yang diajukan Nadia begitu santai namun dapat membuat Alex terdiam. Gadis itu kemudian berbalik pergi tanpa mengatakan apapun.

"Nad, mo ke mana lo?" tanya Alex cepat. "Nggak penting buat lo." Jawab Nadia dingin dan segera menjauh.

avataravatar
Next chapter