33 Alex #2

Jam pelajaran telah selesai, hujanpun telah reda. Nadia berjalan pelan ke tempat parkir sambil membawa bouquet bunganya. Tiba-tiba saja ia merasa seseorang sudah merangkulnya. Ia menoleh dan melihat Alex yang bahkan sama sekali tidak menatapnya.

"Heh! Kalo mo ngerangkul pelan-pelan napa? Rusak nih!" kata Nadia dingin sambil memperbaikin bouquet bunganya. Alex hanya tersenyum mendengar omelan Nadia.

"Gue udah izin sama kak David, jadi lo hari ini pulangnya sama gue. Pak Agus nggak bakalan datang." Kata Alex cuek.

Keduanya sampai di sebuah taman bermain yang biasa mereka datangi waktu kecil. Mereka duduk terdiam di ayunan yang berayun pelan. Angin hanya berhembus pelan tapi membuat mereka sama-sama merapatkan jaket karena dingin.

"Gimana kabar lo seminggu ini?" tanya Alex memecah keheningan.

"Lo kemana aja seminggu ini?" Nadia balik bertanya.

Alex meliriknya sebentar lalu mengeluarkan sesuatu dari tasnya dan menyerahkannya pada Nadia. Gadis itu menerima sebuah brosur lomba.

"Gue lupa mo ngasi tau elo soal itu. Gue sibuk soalnya." Kata Alex pelan. Nadia hanya mengangguk paham.

"Lo gimana seminggu ini? Lo nggak kangen sama gue?" tanya Alex lagi.

"Biasa aja. Minggu ini gue sibuk ngeliatin hujan, jadi nggak sempet mikirin elo." Jawab Nadia datar.

"Lo nggak marah kan, sama gue gara-gara gue tinggal seminggu nggak bilang-bilang?" tanya Alex ragu-ragu.

Nadia menatapnya dingin. "Nggak penting." Jawabnya singkat.

Keduanya terdiam lagi. Alex teringat kejadian tadi pagi saat Ia ke kelas Nadia. Ia kemudian berbalik dan menatap bouquet bunga di pangkuan Nadia itu.

"Bunga." Kata Alex singkat. Nadia menatapnya lalu menyentuh bouquet bunganya. "Hadiah valentine dari Henry. Ada coklat juga dari yang laen." Jelasnya.

Alex mengganti arah tatapannya yang membuatnya menerawang. "Dulu, gue nggak percaya lo punya temen selain gue. Dulu, gue cemburu lo temenan sama mereka." Nadia berbalik menatapnya serius. "Kemarin, gue khawatir lo temenan sama mereka. Sekarang, gue malah senang lo temenan sama mereka." Lanjutnya lagi.

"Trus kenapa?" sahut Nadia cuek. "Gue cuman bilang koq." Jawab Alex tak kalah cuek.

Keduanya terlihat sudah kembali pada suasana hati mereka yang biasanya. Nadia membuka tasnya dan mengeluarkan sebuah kue berbentuk hati berwarna merah muda dan menyodorkannya pada Alex.

"Ini pertama kalinya gue mau ngerayain valentine bareng lo. Happy Valentine, Alex." Kata Nadia santai. Alex menatap kue itu lalu tersenyum.

"Bukannya lo nggak suka stroberi? Sini buat gue aja." Katanya lalu menarik kue itu dari tangan Nadia.

"gue emang nggak suka stroberi. Tapi ini valentine, bego! Itu kue coklat cuman dihias warna pink. Sini makan berdua! Cari mati, lo?!" Jawab Nadia kesal.

Keduanya saling menatap lalu tertawa. Alex segera membuka kue itu dan mencobanya. Ia mengangguk dan menyodorkan pada Nadia yang juga langsung mencobanya.

"Enak, enak. Dari siapa?" tanya Alex sambil terus makan.

"Dari Steven." Jawab Nadia singkat. Alex mengangguk dan tersenyum padanya.

avataravatar
Next chapter