1 AWAL

"oeeekkk oeeek"

Diantara bulir bulir air hujan pada malam yang mencekam itu diantara rumah rumah gubuk didesa yang terpencil itu lahirlah seorang anak yang akan menjadi suatu ancaman bagi para penguasa pada saat itu. Dialah mahmud.

"Syukurlah bu, anaknya sehat dan tidak cacat sedikitpun" kata dukun beranak kampung

"Terima kasih ya bu sudah membantu lahiran saya" ucap seorang ibu yang sangat berkeringat setelah tadi berada hidup dan mati saat melahirkan.

Namun, bukan itu masalahnya. Justru masalah terbesar adalah kejadian setelah itu dimana datang sepasukan orang berbaju loreng putih yang menyerang penduduk desa dengan golok ditangannya masing masing.

"cepat habisi semuanya!!!" kata seseorang yang merupakan perwira mereka, yang disambut dengan teriakan kebengisan para pasukan yang tercampur dengan sayup sayup teriakan warga.

Dan diantara kecamuk kebrutalan itu ada seorang ibu yang menggendong anaknya sambil tertatih tatih kelelahan. Ya dia adalah sabrina, ibu dari mahmud. Ia menggendong mahmud ke ujung desa dimana para pasukan yang bengis sedang membantai para warga yang tinggalnya di sekitar gerbang desa.

"Maafkan ibu mu ini nak" ucap sabrina "ibu tidak bisa menjagamu setelah ini", ya setelah lari jauh ke dalam hutan, setelah melihat ada ilalang yang cukup tinggi, sabrina menguatkan hatinya untuk menaruh anaknya diantara padang ilalang yang tinggi dan menutupnya dengan kain sambil berharap ada yang menemukan dan merawatnya.

Dan tepat setelah mengatakan itu, terlihat beberapa orang yang membawa golok sambil berteriak mengejar sabrina. Mengetahui dirinya telah ketahuan sabrina lari meninggalkan anaknya yang baru lahir kearah berlawanan agar para pengejar tdk mengetahui keberadaan mahmud anaknya.

" bagaimana keadaan dalam hutan?" tanya sang perwira baju loreng putih. "Selesai pak semua sudah tidak bernyawa" jawab sang prajurit dengan sedikit berteriak karena suaranya sedikit terhalang hujan. "Baiklah, sekarang cepat berbegegas kembali ke markas!!!" teriak sang perwira kepada bawahannya, yang dibarengi dengan teriakan menggelegar dari anak buahnya.

"Koaaak.. Koaaaak". suara burung gagak terdengar nyaring seantero desa pedalaman itu, mereka berpesta pora diantara para mayat yang bergelimpangan, tidak lama dari itu datanglah puluhan mobil dan motor off-road kesana, mereka berpakaian rapih dengan setelan hitam hitam, namun terselip di pinggang mereka sebuah karambit dan pistol sebagai senjata wajib dan sebuah ak-47 di punggung untuk beberapa prajurit tertentu.

"cih kita terlambat jafar" ucap seorang yang sepertinya orang penting digeng itu "andai kita tahu berita ini lebih cepat" lanjutnya.

"Ini bukan salah siapapun pit, suruh anak buahmu untuk mengecek keadaan desa ini" suruh orang yang bernama jafar. Pito pun menepuk tangannya, seketika orang orang berseragam hitam itu pun turun dari kendaraan mereka dan langsung berpencar seakan mereka sudah paham apa tugasnya.

Jafar dan pito pun ikut berkeliling menatap mayat yang bergelimpangan dan gubuk/rumah rumah penduduk yang hampir rata dengan tanah.

Setelah hampir 15 menit berkeliling mereka dikagetkan dengan seorang prajurit yang berlari kearah mereka berdua dengan berkata "dia selamat", lalu datang seorang prajurit dengan membawa bayi yang terbungkus kotak di tangannya.

" dimana kamu menemukannya?" tanya jafar kepada anak buahnya itu

"Saat kami sedang menyisir kedalam hutan ada suara samar samar diantara ilalang panjang saat kami mengecek asal suara tersebut kami menemukan bayi itu sedang menangis seperti menahan lapar didalam kotak yang juga terdapat kalung liontin" kata prajurit itu

Dan setelah dicek ternyata memang benar terdapat sebuah kalung didalamnya jafar pun berteriak "panggil delima!! Suruh dia menyusui anakku".-delima baru punya anak beberapa waktu yang lalu

Pito pun bertanya " bagaimana kau tahu itu adalah anakmu?" lalu dijawab oleh jafar "ini adalah kalung liontin kesayangan sabrina yang diberikan turun temurun dari ibunya"

Delima dan beberapa dokter pun datang mengecek dan menyusui mahmud, dokter yang terkejut pun bertanya" bagaimana mungkin anak ini bisa hidup dalam cuaca ekstrim malam itu?",  "dia kuat seperti bapaknya" jawab delima.

BRAKKK

Sebuah tiang roboh setelah dipukul pito "sialan geng harimau putih, berani beraninya dia membantai desa ini dan tidak membiarkan satupun tersisa" ucapnya

"Sudah pasti mereka langsung menyerang desa ini setelah tahu istriku berada disini untuk menenangkan dirinya setelah "peristiwa malam" itu" ucap jafar, dan timbulah bulir bulir air mata dari matanya yang membuat semua orang kaget termasuk pito sendiri karena mereka tahu SEORANG JAFAR TIDAK PERNAH MENANGIS SEDIKITPUN bahkan bagi pito yang nota bene merupakan teman yang sama sama merintis di geng ini yaitu geng "macan kumbang".

Setelah berjam jam mereka disana -utk mengubur jasad warga- mereka akhirnya kembali ke bandara terdekat yang juga dibawah kekuasaan geng macan kumbang, mereka bertemu dengan seorang kakek tua yang langsung berkata " aku turut berduka cita nak, aku paham kesedihanmu sekarang setelah beberapa anakku dibunuh oleh geng lain..."  "tak apa bos besar ini mungkin sudah takdirku" potong jafar yang memang bosan mendengarkan ocehan bos besar.  BOS BESAR? Ya, memang itulah faktanya bahwa kakek tua itu adalah bos besar sekaligus pendiri geng macan kumbang.

juga jafar dan pito mereka berdua dulu hanyalah 2 bocah tengil yang direkrut oleh BOS BESAR di pasar saat mereka babak belur dihajar pedagang pasar karan ketahuan mencuri ikan -karena mereka keseringan mencurinya- sambil berkata "dimatamu aku yakin kalian akan menjadi orang hebat"mas

Sambil masuk pesawat bos besar bertanya "apa dia juga selamat jafar?", "tidak bos nasibnya sama seperti warga yang lain" jawab jafar.

"Lalu apa yang akan kau lakukan sekarang nak?" lanjut tanya bos

Sambil meminum teh yang disediakan pelayan tadi jafar berkata "aku akan pergi untuk membalasnya bos, jabatan ku akan ku berikan kepada pito dan mahmud...." ucap jafar yang memotong ucapannya untuk minum teh, "ijinkan mahmud untuk bersamamu bos, karena aku tidak yakin bisa merawatnya sendirian" lanjutnya ,yang disambut dengan tawa bos besar.

"Hahaha....sebelum kau minta pun aku sudah ingin merawatnya fajar, karena apa kau tahu?karena dimatanya terdapat masa depan yang dapat melebihi mu fajar"ucap bos

" baiklah,kalau begitu aku ingin turun dari sini, aku akan memilih jalanku sendiri" -pesawat belum berangkat karena mengurus perlengkapan para prajurit dan yang lainnya-

Sambil tersenyum bos besar berkata "silahkan kau pergi,tapi jangan lupa! geng ini akan selalu terbuka pintunya untuk mu" saat itu juga jafar membungkuk hormat lalu langsung turun dari pesawat dan pergi. entah kemana.

Akhirnya pesawat turun setelah melewati badai hujan yang cukup besar di langit, setelah turun bos besar pun menyuruh seluruh anak buahnya untuk berkumpul di lapangan landasan

"mulai saat ini jafar akan keluar dari geng kita namun pintu geng kita akan terbuka kapanpun untuknya, dan posisi kepala perwira prajurit yang ditinggalkannya akan diisi oleh pito yang tadinya hanya perwira, dan kita juga kedatangan satu orang yaitu seorang bayi yang akan membawa kemajuan bagi geng kita yaitu MAHMUD" teriak bos besar yang disambut oleh sorak sorak dan teriakan para prajurit.

15 tahun kemudian....

Buk..buk...buk

"Aku menyeraaah" teriak pasrah rusdi -anak delima dan cucu bos besar- "hahaha aku menang lagi kali ini"jawab mahmud yang menang tarung saudara.

Tarung saudara? Ya ini adalah kegiatan kesukaan para prajurit karena mereka akan bertarung 1 lawan 1 sesama mereka untuk melihat siapa yang terkuat.

"Yayaya, kau menang lagi mahmud" ucap pito -yang sekarang lebih bebas karena bukan perwira yang punya tugas melatih bawahannya- "baiklah sekarang lawan aku pito" tantang mahmud.

"Hei hei hei, terlalu cepat seratus tahun bagimu untuk mengalahkan ku mahmud" balas pito

"Huh aku akan mengalahkan mu kali ini pito, ayo sini masuk lingkaran tarung sekarang!!" paksa mahmud. Disaat bersamaan datanglah 1 ajudan pito yang berbisik kepada pito, yang membuat raut wajahnya berubah "kau tarung sama yang lain saja aku ada urusan sebentar" ucap pito.

"Hahaha kau dikacangin lagi" tawa rusdi yang langsung ngibrit karena melihat mahmud yang mulai mengejarnya "Ya udah kalau begitu kita tanding lagi!!!" teriaknya

Sementara itu diruangan bos besar...

"Apa berita itu benar?" tanya pito kepada bos besar dan beberapa perwira lain disana. "Ya, itu benar,mata mata kita disana baru memberikan laporan terbaru yang terjadi disana bahwa jafar lah dalang dibalik hancurnya geng harimau putih" jawab salah seorang perwira andalan pito, sambo namanya.

"Tapi bagaimana mungkin dia membantai markas pusat itu sendirian yang bahkan kita saja tidak bisa mem bobol markas itu tanpa konsekuensi yang fatal" ucap albob,  perwira yang lain.

"Hanya dia yang bisa melakukan hal besar itu nak..." kali ini bos besar lah yang menjawab "....kita tidak bisa menyerang mereka karena mereka punya hubungan kerjasama dengan geng besar lain seperti geng beruang salju dan elang putih yang membuat jika geng mereka diserbu maka ke 2 geng itu akan ikut dibelakang mereka untuk menyerang kita".

"Namun jafar berbeda dia tidak terikat geng manapun, dia bebas itu akan membuat persatuan geng geng itu bingung karena mereka tidak tahu markas jafar dan kelompoknya" lanjut pito yang memang sudah tahu ini akan terjadi. Hanya menunggu waktu.

sementara itu di markas geng harimau putih.

Bos loreng -sebutan bos mereka- tewas bersama 10 perwira dan ratusan prajuritnya...."AKU AKAN MEMBALASMU JAFAR!!!!" teriak seorang berbaju loreng putih yang memiliki tubuh seperti albino -atau mungkin memang albino- yang berdiri terdiam bersama sisa" anak buahnya -geng harimau putih- menatap jasad bos loreng mereka dan yang lainnya..

"Akan kubalas dendam ayahku!!! JAFAR!!!" lanjutnya. ya, dia adalah james anak tunggal bos loreng yang semalam justru asyik menikmati dugem dan alkohol di salah satu klub gengnya disaat gengnya sedang dibantai dengan brutal oleh kelompok jafar.

avataravatar