webnovel

DUA_BERTEMU DENGAN DIA

keesokan harinya saat siang hari aku di bawa dengan profesor ke alun alun kota tapi entah kenapa perasaanku ini tidak mengenakan sekali rasanya,aku bertanya kepada profesor tentang perasaanku yang aneh ini namun jawabanya tidak sesuai dengan perasaanku saat ini yang tidak beraturan.

"profesor aku merasa aneh seperti akan ada yang mendekati dan seperti akan terjadi sesuatu aku tidak tahu perasaan apa ini sangat tidak mengenakan" gumamku sambil memegang kepalaku yang agak sedikit pusing.

"jelas saja kamu merasa seperti itu karna kau sedang senang karna kau akan di perkenalkan kelada warga hylcon mogic" profesor itu tersenyum kecil sambil memegang stir mobilnya.

"baiklah mungkin ini perasaanku saja" aku menjawabnya sambil menatap spion mobil dan melihat kebelakang.

"tidak bukan ini yang aku maksud dengan perasaan itu ini lebih seperti ketakutan yang mendalam" (gumamku dalam hati dan berharap tidak terjadi apa apa)

"oke kita sudah sampai di alun alun kota,ahhh.... itu dia panggung yang di siapkan oleh sang penyihir ayo kita kesana jack" sambil menunjuk ke arah panggung dan menghampirinya.

sesampainya di sana aku di suruh memakai jubah serba hitam dan penutup kepala "cepat jack pakai ini orang krang di luar sana sudah menunggu" sambil memakaikan jubah dan menuntunku ke atas panggung,aku melihat orang orang di hylcon mogic sangatlah ramai dan bercampur aduk semua ada anak anak wanita tua dan kakek kakek dan semua jenis manusia sedang nenontonku termasuk dia(vanesa),dia ada di ujung sana sangat jauh dari mataku dan mataku hanya berfokus kepada dia.

"terima kasih semuanya sudah datang di alun alun kota ini aku akan memperkenalkan dia kepada kalian semua, kenalkan hasil kerja keras kamu selama 4bulan terakhir ini dan dia adalah mutant" sambil memegang jubahku dan membukanya di bagian kepala,aku melihat orang orang seperti kebingungan apa ini siapa dia??

"hey penyihir kenapa kau bisa sebut dia mutant kepalanya terlihat normal" salah satu warga hylcon mogic menjerit dan tidak percaya kalk diriku ini manusia buatan.

"sabar aku hanya membuka kepalanya,dan lihat ini" dia membuka seluruh jubahku hanya menyisahkan celanaku saja,betapa kagetnya warga warga saat melihat tubuhku yang aneh dan hampir tidah beraturan ini penuh dengan jahitan dan penuh bekas luka.

"astaga naga demi goa explosion apa ini tubuhnya begitu aneh" kata warga warga hylcon mogic sambil terkaget kaget melihatku.

dan tiba tiba saja aku merasa agak pusing perasaan apa ini semakin lama semakin mendekat ini seperti ancaman,tiba tiba saja salah satu warga hylcon mogic berlari menuju ke para warga "TOLONG AKU,TOLONGG ADA MONSTER YANG SEDANG MENUJU KESINI SELAMATKAN DIRI KALIAN!!!" Sambil menangis menuju kerumuman disitu,dan betapa kagetnya kami semua disana ada seekor monster yang berlari menuju arah yang sama dan para warga menjerit dan melarikan diri satu persatu saling bertabrakan,aku terdiam dan melihat monster itu,profesor berlari kebelakang mengajaku untung melarikan diri.

"ayo jack kita pergi dari sini selamatkan diri kita!" sambil menjerit di belakang panggung.

aku masih tertuju ke monster itu dan betapa terkejutnya aku melihat vanesa aku di bawah monster itu dia menjerit dan duduk di bawah monster yang sedang menangis tubuhku feflek berlari ke arah monster itu aku ingin, menyelamatkan vanesa dari monster itu dan tiba tiba monster itu menyerangku sampai aku terpental dan aku terkejut aku melihat monster itu berlalri ke arahku dan di arah jam 3 tiba tiba saja.... ada yang menembak monster itu dengan senapan panjang dan sihir yang terlihat sangat kuat ternyata itu adalah para ilmuan dan para penyihir monster itu terlihat kesakitan dan akupun berdiri dan berlari ke arah monster itu aku melompat dan memukul kepalanya dengan sekuat tenaga dengan tangan besi milikku ini dan aku terkejedut kepala monster itupun lepas dan darah berceceran di sekitar mayat monster tersebut.

"kekuatan apa ini aku merasa aku sangat kuat dan perasaan apa ini sangat aneh sekali" sambil melihat tanganku setelah memukul monster itu.

dan aku tidak memperdulikan itu aku hanya terruju kepada vanesa "hey.. apa kau baik baik saja vanesa?" tanyaku sambil mengulurkan tanganku,tiba tiba saja dia pingsan.

"heeyyy vanesa bangun" aku kebingunan dan membawa dia ke belakang panggung menemui ayahnya sang penyihir taruh disitu jack ayahnya berlari menuju kearahku dan vanesa lalu profesor datang untung memeriksanya.

"dia tidak apa apa hanya saja dia trauma berat dan pingsan nanti malam juga dia akan sadar" kata dokter itu sambil menaruh tanganya di kantung celananya.

"baiklah bawa dia ke dalam mobil akan aku antar dia sampai rumah" profesor mengajak penyihir sambil menggendong anaknya.

setelah sampai dirumahnya penyihir dan vanesa turun dan bilang terima kasih ke kami dan kamipun pergi pulang ke laboraturium.

malam sudah larut akupun tidak juga bisa tidur. "apakah dia baik baik saja ya?aku jadi kwatir" tanyaku sambil menatap lampu yang sangat terang.

aku berfikir untuk menjenguknya sekarang karna perasaan yang aku miliki sangat tidak enak aku takut dia kenapa kenapa.

akupun berjalan sendirian menuju rumah sang penyihir untuk menemui vanesa saat aku berjalan orang orang di sekitarku tampak sedang menatapku dan membicarai tentangku namun aku tidak perduli karna tujuanku hanya untuk menemui vanesa.

sesampainya aku dirumah penyihir lalu aku langsung membuka pintu rumah sang penyihir betapa terkejutnya dia melihatku.

"hey siapa kau dan apa maumu!!.. ohh ternyata kau jack kupikir pencuri atau orang jahat,lain kali kalau mau masuk kerumah orang harus mengetuk pintu agar orang lain tidak kaget dan curiga ada ada saja kau ini... dan ada apa kau datang kemari??" dia menasihatiku dan wajahnya sedikit legah karna aku bukan orang jahat.

"aku kesini untuk melihat vanesa apakah dia baik baik saja?" tanyaku dengan wajah khawatir.

"yaah dia baik baik saja mari aku antar kau ke kamar dia untuk melihatnya" sang penyihir membawa aku ke kamarnya sambil menggandeng tanganku.

"baiklah kau boleh masuk ke kamarnya untuk melihatnya aku akan ke dapur sebentar untuk mengambil makanan dan minuman". sang penyihir itupun pergi ke dapur dan membiarkan aku ke kamar vanesa.

saat aku di kamar vanesa aku melihat wajahnya yang sangat putih dan indah dan entah kenapa jantungku rasanya berdegub dengan kencang aku bingung perasaan apa ini?

dan entah kenapa aku ingin menyentuh wajahnya yang sedang tertidur ini dan tanganku akhirnya menyentuh wajahnya.

" apa ini pipi dia sangat halus dan dia terlihat indah aku merasa tidak ingin pergi dari sini sebelum dia bangun"sambil mengelus pipinya yang halus.

tidak lama kemudian setelah aku mengelus pipiny diapun kaget dan bangun entah aku mengganggunya tidur atau apa aku tidak tahu.

"aaaaaa!!!!..... mau apa kau dan kenapa kau disini?!"tanya dia sambil kaget dan menghindar dariku.

" tidak aku hanya kesini untuk melihatmu apakah kau baik baik saja"jawabanku agak gugup karna melihat dia ketakuan.

tiba tiba penyihir itu berlari sambil membawa makanan dan minuman ke kamar vanesa untuk mengecek ada apa.

"heeyy ada apa ini? vanesa kenapa kau marah denganya? jangan seperti itu lebih baik kamu terima kasih kepadanya karna dia telah menyelamatkan hidupmu dari monster yang tadi siang menyerang kota"sang penyihir itu berbicara sambil menaruh makanan dan minuman itu.

" apakah benar itu kamu yang menyelamatkan aku dari monster itu?"dia bertanya kepadaku sambil menatap tajam ke arahku.

"iyaa aku menyelamatkan kamu dari monster itu" aku menjawabnya sambil menatap kebawah.

"baiklah terima kasih kalau begitu" jawabnya sambil mengalihkan wajahnya.

"ayah apakah makanan ini untuku??" tanya vanesa sambil menatap makanan.

"iyaa ini untukmu dan minuman ini untuk jack aku akan mengambilkan lagi minuman untukmu aku lupa membawanya baiklah aku me dapur dulu" penyihir itu memberikan maknan ke vanesa dan minuman untuk sekalian dia pergi ke dapur.

aku menatap vanesa memakan makanan itu sambil meminum minuman yang di buatkan penyihir itu.

"ada apa kau menatapku seperti itu?kau mau makanan ini?? ini aku berikan kepadamu" tanganya menjulurkan ke mulutku.

"tidak kau saja yang makan aku tidak lapar" aku menolak tawaranya.

"tidak usah malu malu cepat buka mulutmu dan makan ini" dia menyuapi aku dengan paksa dan akhirnya aku memakanya.

"nah begitu tidak usah malu denganku aku orangnya bukan yang galak atau suka pemarah tenang saja aku orangnya baik kok" vanesa menatapku dengan senyuman dan wajahnya yang indah tadi.

"terima kasih,aku kira kamu akan marah setelah melihatku seperti ini,maafkan aku ya" aku tersenyum kecil ke vanesa tidak lama kemudian pemyihir datang membawa minuman untuk vanesa dan akupun berfikir aku harus pulang dan aku harus tidur untuk melatih tubuhku lagi agar menjadi manusia seutuhnya dan sempurna.

"baiklah vanesa dan penyihir aku harus pulang karna ini sudah sangat malam ,sampai bertemu vanesa...." aku pamit untuk pulang ke vanesa dan sang penyihir.

sejak saat malam itu akupun tidak kesana selama 5hari aku berniat untuk tidak keluar karna aku masih memikirkan perasaan apa ini.

Next chapter