webnovel

PART 2

*Reno POV*

"Huft... Selesai juga akhirnya..." pekikku setelah menyelesaikan pekerjaan ku di suatu malam yang telah sunyi itu.

'tok tok tok' aku terkejut mendengar suara ketukan pintu dan ku persilakan masuk ternyata dia adikku yang cantik -meskipun tak secantik cinta pertamaku sih hehehe- hei lihat dia menangis?

"Eh elu ngapain elu nangis?" tanyaku.

"Mas Ren, maafin gue ya mas. gue gak bisa jagain nama baik keluarga kita mas huhuhu" ucapannya yang terisak membuatku bingung.

"Elu ih gak usah bercanda napa?!" tanyaku setengah membentak. Dia kaget, saking kagetnya benda yang dari tadi digenggam di tangannya terjatuh di lantai. Dia terlambat mengambilnya karena sudah aku duluan yang mengambilnya. Betapa terkejutnya aku benda itu adalah testpack yang terpampang jelas dua garis merah disana.

*DEGGGG*

"SIAPA YANG BERANI MEMBUAT ELU SAMPAI BEGINI RA!!! SIAPA YANG BERANI NYENTUH ELU?!! HAH!!!" bentakku padanya.

"Mas, maafin gue... gue khilaf, malam itu gue ngelakuin hal buruk yang benar – benar buruk sama Di...." belom sempat dia mengatakan siapa bajingan itu tiba – tiba dia (sahabatku dan kakak dari seseorang yang kudambakan selama ini) masuk tanpa permisi dan memotong ucapan Clara.

"Ditto. Yak sama gue, iyakan Ra?" ucapnya dengan bangga dan membuatku naik pitam.

"ELU BAJINGAN DIT!!! KENAPA ELU TEGA NGELAKUIN INI KE ADEK GUE?! APA SALAH DAN DOSANYA DIA!!!" Serangku tak sengaja ku lempari dia vas bunga yang terdapat di meja kerjaku.

"MAS RENOOO!!! BUKAN DIA MAS, STOPPP! MAS RENO INI UDAH MALEM JANGAN TERIAK - TERIAK MAS! DAN MAS DITTO ELU PERGI AJA DARI SINI DEH MAS!" Teriakan Clara yang nyaring memerintahku dan memerintah si bajingan itu.

"BRENGSEK LU DIT!" ucapku saat Clara membawanya pergi dari hadapanku.

Aku tak bisa tidur malam itu, yak pikiran dan perasaanku sama sekali tidak tenang. Hingga fajar datang, aku mengambil air wudhu dan shalat subuh mencoba menenangkan pikiranku. Setelah selesai shalat, aku segera mandi dan ganti baju lalu bergegas menuju kamar Clara.

"Ra. Bangun!" suruhku.

"Kok udah rapi gini mau kemana mas?" tanyanya kaget.

"Cepet ikut gue!" paksaku.

"Bentar mas, gue mandi dulu."

Aku menunggunya mandi dan ganti baju.

***

"Kita mau kemana mas?" tanyanya ketika di mobil.

"Nanti elu tau."

"Mas jangan bilang elu mau bawa gue ke rumah Mas Ditto!"

"Gue belum puas Ra, udah elu diem aja deh!"

***

Sesampainya di rumah itu aku teriak - teriak memanggil Ditto. Si brengsek itu keluar dan menuruni tangga segera saja kutarik dia dan menghajarnya. Tiba – tiba tubuhku berhenti bereaksi saat ku melihat siapa yang datang dan berteriak.

"Ada apa ini??!" Seru gadis itu. Oh Tuhan gadisku semakin cantik saja rupanya. Iya dia adalah Bunga usianya seperti Clara dan jujur aku mencintai kepolosannya.

"Dek udah bangun?" tanya Si brengsek itu.

"Kak, apa maksudnya ini? Kakak hamilin Clara?! Kak! Kakak gak inget punya adek perempuan juga seusia dia! Kak!!! Coba kalo ini terjadi sama aku? GIMANA KAKKKK?!!!!"

Suaranya mulai meninggi dan hei aku bahkan lupa dia adik dari bajingan itu dan aku semakin gemas mendengar teriakannya.

Hening seketika semua terdiam dengan lamunan masing - masing.

"CEPET JELASIN KE AKU ATAU AKU AKAN MEMBANTING INI!!!" ancam gadis itu sambil memegang vas bunga.

"Kakak akan tanggung jawab dek! Kakak akan menikahi Clara." Si brengsek itu bersuara parau.

Gadis itu terkejut, begitu pula aku dan Clara.

"Kapan kakak akan menikahinya?" tanyanya.

"Minggu depan dek."

Entah mengapa sejak kehadirannya disini membuatku tak tega menghabisi kakak tersayangnya dan kadang aku merasa cemburu melihatnya jika sepasang kakak dan adik itu sedang bermanja – manjaan. *ehh

Bukan, bukan cemburu karena aku dan Clara tak sedekat itu sebagai kakak dan adik. Tetapi cemburu seperti cowok yang sedang cemburu dengan kekasihnya, yeah cemburu karena aku cinta dia sangat cinta padanya.

***

Plis Vote & Comentnya dong.... Biar aku semangat nulis 😀😀😀😀

Next chapter