1 Prolog

Mata.

Seperti Yang Kita Semua Ketahui, Mata Digunakan Untuk Melihat. Mata Juga Dapat Melindungi Kita Agar Terhindar Dari Sesuatu Yang Berbahaya Yang Ada Dihadapan Kita.

Namun, Terkadang Kita Sering Lupa, Bahwa Apa Yang Kita Lihat Belum Tentu Benar Adanya atau Sebuah Kesalahan, Belum Tentu Terang dan Gelap. Itulah Yang Kita Sebut Dengan Kesalahpahaman.

Kegelapan Yang Kulihat Beberapa Bulan Ini Tak Segelap Yang Dibayangkan. Bahkan, Kegelapan Ini adalah Cahaya Terang Yang Sesungguhnya. Pasti Banyak Yang Bertanya-tanya, "Kenapa Seperti Itu?". Jawabanku adalah, "Karena, Bukan Hanya Kakak Lelakiku, Keluarga Satu-satunya Yang Kupunya. Tetapi, Ada Seseorang Yang Selalu Berada Disisiku, Selalu Menemaniku, dan Selalu Menuntunku Kemanapun Aku Melangkah. Dialah Yang Menjadi Mata Untukku Dalam Kurun Waktu Hampir Setahun".

Dan Akhirnya, Hari Ini Adalah Hari Penantianku. Perban Yang Menutupi Mataku Akan Dibuka. Dan Akupun Bisa Melihat Lagi. Bisa Melihat Indahnya Dunia Yang Tak Bisa Kulihat Dalam Kurun Waktu Hampir Setahun. Bisa Melihat Senyuman dan Tangis Bahagia Dari Kakakku. Bisa Melanjutkan Karierku Sebagai Leader Sekaligus Main Vocal Sebuah Boyband Yang Bernama Earth Boy's (EB) dan Berkumpul Dengan Para Member. Serta, Bisa Melihat 'Sun', Seseorang Yang Selama Ini Berada Disisiku, dan Pria Yang Selama Ini Menjadi Mata dan Cahaya Untukku. Karena, Berkat Sunlah Aku Bisa Bertahan Hingga Saat Ini. Dan Akhirnya, Rasa Penasaranku Untuk Melihat Sosok Sun Akan Segera Berakhir.

Namun, Aku Tak Tahu. Apakah Hal Ini Bisa Membuatku Benar-benar Bahagia? Ataukah Malah Membuatku Bersedih dan Akan Terpuruk. Sebab, Insiden Yang Membuatku Menjadi Buta Adalah Hal Yang Belum Teratasi dan Terselesaikan. Bahkan, Alasan Mengapa Lee Ho-Won, Seseorang Yang Selama Bertahun-Tahun Menjalin Hubungan Denganku, Orang Yang Sangat Aku Sayangi dan Cintai Tiba-tiba Saja Pergi Begitu Saja Meninggalkanku. Mengakhiri Hubungan Kami Tanpa Alasan Yang Jelas. Dan Tak Pernah Sekalipun Menghubungiku Sejak Hari Itu.

"Hey.. Kim Myung-Soo, Kau Baik-baik Saja?" Suara Seseorang Menyapaku. Suara Yang Begitu Familiar Ditelingaku. Tentu Saja Suara Kim Sung-Kyu. Kakak Lelakiku, Keluargaku Satu-satunya Yang Kumiliki. Dia Juga Seorang Dokter Di Rumah Sakit Yang Aku Tempati Saat Ini.

"Ya, Aku Baik-baik Saja." Jawabku.

"Myung-Soo, Sebentar Lagi Dr. Park Akan Kesini Untuk Membuka Perban Di Matamu." Kata Kakakku Sembari Membantuku Agar Dapat Duduk Diranjangku.

"Iya Kak." Kataku.

"Kak." Panggilku.

"Hm." Sahutnya.

"Bagaiman Sun? Apakah Dia Baik-baik Saja? Bagaimana Keadaannya? Sudah Beberapa Hari Ini Aku Belum Mendengar Kabar Darinya. Dia Baik-baik Sajakan? Apa Dia Sakit?" Tanyaku.

"Sun? Aaahhhhh... Dia.."

"Tok-tok." Terdengar Suara Ketukan Pintu.

"Akhirnya Mereka Datang. Sebentar." Kata Kakakku Yang Belum Sempat Menjawab Pertanyaanku dan Langsung Menuju Pintu Kamar Rumah Sakit Yang Ku Tempati.

"Mereka?" Gumamku Yang Bertanya-tanya Siapa Sosok 'Mereka' Yang Dimaksudnya.

"Hey Kim Myung-Soo." Terdengar Suara Teriakan Memanggil Namaku.

"Hi Kak." Suara Lain Yang Terdengar Lembut.

"Wah Myung-Soo, Akhirnya Kita Bisa Menjengukmu." Yang Lainnya Lagi.

"Woy Kim Myung-Soo." Suara Yang Terakhir.

Mendengar Ke-empat Suara Ini Aku Tahu Mereka Siapa. Mereka Adalah Anggota Earth Boy's.

Suara Yang Pertama Adalah Jung Woo-Seok, Dia Adalah Main Rapper dan Center EB. Seseorang Yang Cerewet dan Plin-plan di EB. Karena Sifatnya Yang Cerewet Inilah Alasan EB Tak Pernah Mengganti Center. Dan Dia Menjadi Center Yang Tak Tergantikan Di EB.

Suara Yang Ke-dua Adalah Suara Milik Cha Jun-Ho, Dia Adalah Sub Vocal dan Visual EB. Jun-Ho Juga Member Termuda Atau Sering Disebut Maknae dan Agak Pendiam. Selain Diriku Sebagai Leader, Jun-Ho Juga Salah Satu Anggota Yang Banyak Digemari Oleh Para Penggemar Kami Karena Ketampanannya.

Suara Yang Ke-tiga Adalah Suara Park Jin-Young, Dia Adalah Lead Rapper Sekaligus Main Dancer EB. Jin-Young Mempunyai Sifat Yang Pemarah. Walaupun Dia Agak Pemarah, Namun Dia Memiliki Jiwa Yang Mudah Menangis. Kami Sering Menjulukinya Mr. Myrtle (Myrtle Merana, Hantu Kamar Mandi Dalam Serial Harry Potter). Karena, Menurut Kami Karakter Mereka Berdua Sangatlah Sama. Terkadang Marah-marah Tak Jelas, Terkadang Menangis Tak Jelas.

Dan Suara Yang Terakhir Adalah Suaranya Kang In Soo, Dia Adalah Lead Vocal, Lead Dancer, dan Face of Group. Dia Juga Member Tertua EB. Usianya Lebih Tua Setahun Dariku. Dari Semua Member, Sifat dan Karakternya lah Yang Paling Netral. Mungkin Karena Dia Adalah Member Tertua, Atau Mungkin Memang Sifat dan Karakternya Seperti Itu.

Dan Tentunya Ada Aku Juga, Selain Sebagai Leader dan Main Vocal, Posisiku Dalam Grup Juga Sebagai Sub-Rapper.

"Kalian Siapa?" Tanyaku Yang Berpura-pura Tak Mengenali Mereka.

"Wah wah. Ternyata Efek Kecelakaan Yang Dialami Kim Myung-Soo Selain Kehilangan Mata, Ternyata Mengalami Amnesia Juga." Kata Woo-Seok.

"Woo-Seok! Bisa Diam Gak?!" Bentak Jin-Young.

"Iya-iya... Maaf... Aku kan Hanya Bercanda." Kata Woo-Seok Lagi.

"Kamu Bukannya Menghibur Malah Bikin Rusuh." Tambahnya Dengan Nada Suara Sedih.

"Kambuh Lagi Penyakitnya." Gumamku.

"Sudah-sudah... Tolong Jagain Myung-Soo Sebentar Ya. Aku Keruangan Dr. Park Dulu. Ada Hal Penting Yang Ingin Beliau Bicarakan Denganku." Pinta Kakakku Ke Para Anggota EB.

"Siap Kak..." Kata Anggota EB.

"Myung-Soo.. Jangan Lupa Makan Apelnya.." Tambah Kakakku Sembari Mencium Keningku dan Langsung Meninggalkan Kami.

"Wah wah... Manja Sekali Leader Kita Ini... Hahahaha.." Kata Woo-Seok Meledekku Sembari Tertawa.

"Memangnya Kenapa? Masalah Untukmu? Cemburu? Makanya Banyak-banyak Berdo'a Biar Kamu Punya Kakak. Hahahaha..." Kataku Balik Meledeknya.

"Aku Curiga Sama Kamu Woo-Seok.." Kata In-Soo.

"Curiga Kenapa?" Tanya Woo-Seok.

"Kamu Suka Sama Dr. Kim? Hah? Hahahaha.." Ejek In-Soo.

"Apa-apaan Kamu? Nyebarin Gosip? Enak Aja.." Kata Woo-Seok.

"Kalau Kamu Suka Sama Kak Sung-Kyu Juga Tak Apa. Nanti Aku Sampaikan Perasaanmu Ke Kakak. Hahahaha..." Kataku Mengejek Woo-Seok.

"Iya. Perasaan Jangan Dipendam. Nanti Kalau Dr. Kim Telah Menjadi Milik Orang Lain Kamu Nangis.. Hahahaha..." Tambah Ejek Jun-Ho.

"Apaan Sih Kalian.."Kata Woo-Seok.

Kami Pun Tertawa Keras Karena Keasyikan Meledek Woo-Seok. Hingga Suara Kami Terdengar Hingga Keluar Kamarku.

"Sudahlah... Kita Lagi Dirumah Sakit. Gak Lagi Berada Dipanggung Komedi. Nanti Suara Kita Mengganggu Pasien Lain." Kata Jin-Young.

Akupun Membaringkan Badanku Kembali. Dan Terus Mendengarkan Teman-temanku Yang Terus Mengejek Woo-Seok.

"In-Soo.." Sapaku Memanggil In-Soo.

"Ya?" Sahutnya.

"Kau Kenal Sun kan?" Tanyaku.

"Sun?" - Inso.

"Umm.." - Aku

"Iya Kenal. Kenapa?" Tanya In-Soo.

"Beberapa Hari Ini Aku Tak Mendengar Kabarnya. Dia Juga Tak Pernah Menjengukku, Kau Tahu Dia Dimana?" Kataku Balik Bertanya.

"Sun kan Sud... Uummhh.. Ummhh.." - Woo-Seok.

"Sun Sudah Apa Woo-Seok?" Tanyaku Lagi Ke Woo-Seok Yang Tak Meneruskan Perkataannya.

"Eehh.. Sun... Sun..." Kata In-Soo.

"Iya.. Sun Sudah Apa?" Tanyaku Lagi dan Lagi.

"Sun Sudah Menitipkan Pesan Kekita Kalau Dia Pergi Keluar Kota Menjenguk Ayahnya Yang Sedang Sakit." Kata Jin-Young.

"Oh.. Tapi, Kenapa Dia Tak Menghubungiku?" Tanyaku Pelan.

"Soalnya Saat Kakak Lagi Diruang Operasi Kerabatnya Menelepon Memberitahu Kedia Kalau Ayahnya Masuk Rumah Sakit. Karena Kaget, Dia Menjatuhkan Ponselnya dan Langsung Pergi Dan Meninggalkan Ponselnya Dilantai Depan Pintu Ruang Operasi." Jelas Jun-Ho.

"Ooh. Terus Ponselnya?" Tanyaku Lagi.

"Eehh.. Ponselnya.. Eehh.. Woo-Seok Bisa Tenang Gak?" Bentak In-Soo.

"Woo-Seok? Woo-Seok Kenapa Lagi?" Tanyaku Lagi Yang Mulai Agak Curiga Keteman-temanku.

"Hah. Hah.. Gak.. Gak Kenapa-kenapa." Kata Woo-Seok Yang Terdengar Seperti Telah Dibungkam Oleh Teman-temanku.

"Kalian Kenapa? Apa Kalian Menyembunyikan Sesuatu Dariku?" Kataku.

"Gak.. Ini Si Woo-Seok Dari Tadi Gaduh Terus. Mau Ambil Apel Milikmu." Kata In-Soo.

"Hahaha.. Ambil Aja. Apel Itu Dibelikan Sama Kak Sung-Kyu. Hahaha..." Ejekku.

"Hehehe... Jadi Boleh Ya?" Tanya Woo-Seok.

"Iya. Ambil Aja." Kataku.

"Oh ya, Terus Ponsel Milik Sun Mana? Apa Rusak?" Tanyaku.

"Gak. Ponselnya Gak Rusak. Ponselnya Aku Simpan Diapartemenmu Saat Aku Disuruh Sama Kak Sung-Kyu Untuk Ambil Pakaianmu Tadi." Jelas In-Soo.

"Hah.." Desahku.

Beberapa Saat Kemudian, Dr. Park dan Kakakku Pun Memasuki Kamarku. Beliau Memeriksa Keadaanku dan Segera Membuka Perbanku.

"Dalam Hitungan Ke-tiga, Buka Matamu Secara Perlahan. 1..2..3" Kata Dr. Park.

Aku Pun Membuka Mataku Secara Perlahan. Dan Melihat Silau Cahaya Yang Begitu Terang Memasuki Kedua Bola Mataku..

To Be Continue..

avataravatar
Next chapter