1 Galaksi Avallen

Pada suatu masa di sebuah galaksi yang bernama Avallen. Ketika itu peradaban telah maju, tetapi banyak terjadi kekacauan di dalam pemerintahan planet-planet yang menerapkan Sistem Monarki. Para pimpinan yang lalim dan tidak mempedulikan rakyatnya telah memicu kesengsaraan berkepanjangan sehingga menimbulkan pemberontakan terhadap penguasa Monarki. Dampak dari pemberontakan tersebut membuat banyak planet mengganti sistem pemerintahan menjadi Hiberso dan Toza. Sistem Hiberso lebih banyak dianut dibandingkan Toza, karena dianggap lebih mengedepankan aspirasi rakyat, ketimbang Toza yang dikenal keras dalam menerapkan peraturan pemerintah dan hubungan politik antar planet.

Perbedaan pandangan politik antar planet penganut kedua sistem tersebut menyebabkan perang galaksi selama tiga ratus tahun. Namun, karena memiliki penganut lebih banyak, akhirnya Hiberso berhasil mengalahkan Toza, sehingga semakin memperkukuh ideologi tersebut di dalam Galaksi Avallen.

Untuk menjaga planet-planet Hiberso dari ancaman lain, pada tahun 499 berdasarkan penanggalan galaksi, dibentuklah pemerintahan galaksi yang terdiri dari planet-planet Hiberso dan diberi nama Xoranum Ertaz. Xoranum Ertaz memiliki dua ratus tiga puluh tujuh anggota, dan dipimpin oleh Terazora Droxila (Dewan Agung) yang terdiri dari lima ras utama.

Ras pertama adalah Sora yang berasal dari Planet Zeviros. Sora merupakan ras humanoid yang memiliki tinggi sekitar tiga meter dan berambut merah. Ras tersebut mempunyai teknologi canggih dan juga dikenal sebagai ras yang paling bijaksana di antara ras-ras lainnya. Dominasi mereka di antara ras lain membuat bahasa mereka digunakan sebagai bahasa galaksi. Tugas Sora di dalam Xoranum Ertaz adalah untuk mengontrol kebijakan politik planet-planet anggota agar tidak menyimpang dan dapat menimbulkan peperangan. Di dalam Terazora Droxila, Sora diwakili oleh seorang pria bernama Qhedar yang dikenal berwibawa dan tegas.

Ras kedua adalah Lumee, yang berasal dari Planet Lumeery. Lumee adalah ras berkulit biru yang memiliki tubuh setinggi satu meter, dengan kepala tanpa rambut, besar dan lancip pada bagian belakang atas kepala. Pada wajahnya terdapat sepasang mata sipit berwarna hitam, tidak memiliki alis dan mulut, serta hanya memiliki lubang hidung. Ras yang berkomunikasi dengan cara telepati ini, merupakan makhluk amfibi yang bertempat tinggal di dasar laut Planet Lumeery. Lumee adalah ras hemaphrodite, yang berkembang biak dengan cara bertelur jika telah mencapai usia tiga puluh tahun. Ras ini adalah yang paling cerdas dan menjadikan mereka sebagai ras yang memiliki teknologi paling tinggi dibandingkan ras lain. Pekerjaan yang dibebankan pada mereka dalam Xoranum Ertaz adalah di bidang pengembangan dan pengawasan teknologi. Lumeehe adalah wakil mereka di dalam Terazora Droxila.

Ras yang ketiga adalah Etera dari Planet Etras. Etera adalah ras yang memiliki telinga yang ujung atasnya runcing, berkulit putih, serta berambut pirang. Mereka memiliki tinggi badan antara seratus lima puluh sentimeter hingga dua meter. Etera bertempat tinggal di dalam hutan-hutan Planet Etras yang eksotis karena menyukai gaya hidup yang selaras dengan alam—meski demikian mereka tidak asing dengan teknologi. Tugas mereka di dalam Xoranum Ertas adalah sebagai pengawas dan pengelola bidang kesehatan, sangat sesuai dengan sifat mereka yang lembut dan cinta damai. Wakil mereka di dalam Terazora Droxila adalah seorang perempuan cantik bernama Nierna.

Ras keempat berasal dari Planet Jarra, yang bernama Duzu. Duzu memiliki badan dari batu kristal berbagai macam warna, dan memiliki tinggi berkisar seratus delapan puluh sentimeter. Peradabannya menengah—tidak canggih, tetapi juga tidak tertinggal. Sifat kikir dan teliti, membuat mereka layak bertugas sebagai pengawas dan pengelola perdagangan antar planet. Wakil mereka di dalam Terazora Droxila bernama Gulu.

Terakhir ras reptilian yang bernama Doroga dari Planet Krelian. Ras ini memiliki tiga jenis warna kulit—hijau, kuning, dan merah. Wajahnya seperti seekor kadal, tetapi memiliki rambut lebat, kumis dan jenggot—yang biasanya mereka kepang sesuai selera. Badannya kekar dan memiliki tinggi sekitar seratus lima puluh hingga dua ratus enam puluh sentimeter. Kemampuan teknologi mereka juga tinggi, terutama pada bidang persenjataan, sehingga mereka diberikan tugas sebagai penjaga keamanan dan perdamaian antar planet. Sebenarnya tugas tersebut tidak tepat untuk mereka, karena sifat mereka yang agresif dan menyukai peperangan. Namun pemimpin sekaligus wakil mereka di dalam Terazora Droxila—Morx, tidak menyukai peperangan. Kalau saja Morx menyukai peperangan, tentu tugas sebagai penjaga keamanan dan perdamaian antar planet tidak akan dipercayakan pada ras Doroga.

Selain kelima ras tersebut, ada ras-ras lain seperti Mervan, Rion, Cicia, dan masih banyak lagi. Mereka bekerja sebagai petugas-petugas rendahan di dalam struktur Xoranum Ertaz dan memiliki strata sosial galaksi di bawah kelima ras utama.

Tiga puluh tahun berselang sejak berdirinya Xoranum Ertaz, galaksi kembali terancam oleh sebuah kelompok yang bernama Zelliot (Hantu Galaksi) Zelliot terbentuk karena perbedaan pandangan politik dengan Hiberso. Anggota dari Zelliot terdiri dari bermacam ras dari berbagai planet yang membenci dominasi Hiberso.

Ketika itu Zelliot berhasil menaklukkan puluhan planet dan tengah berupaya masuk ke wilayah pertahanan Xoranum Ertaz di Markas Besar Luar Angkasa—Ertazium. Keadaan genting tersebut membuat hanggar Ertazium dipenuhi oleh pesawat-pesawat yang bersiap menyambut serangan Zelliot. Di tengah hiruk pikuk suasana hanggar, terlihat dua orang sedang berjalan memasuki sebuah lift. Salah seorang di antara mereka adalah pria berkulit hitam yang berasal dari ras Sora. Tubuh orang tersebut kekar dan tinggi menjulang. Kepalanya gundul, sedangkan wajahnya berbentuk persegi dengan rahang dan dagu kukuh. Pada wajahnya terdapat sepasang mata berukuran sedang; alis tipis; hidung mancung yang bengkok ke bawah; bibir tebal dan lebar; kumis dan jenggot berwarna merah yang rapi dan saling tersambung. Pria tersebut mengenakan pakaian besi yang lengannya berwarna merah; dada hingga perut berwarna hitam; celana merah; sepatu boot besi berwarna hitam. Pada dada sebelah kanan terdapat plat besi berlambang Xoranum Ertaz. Di punggungnya terikat senapan besar berwarna merah.

Sementara itu di sebelahnya ada seseorang yang mengenakan helm dan pakaian besi berwarna perak. Helmnya menutupi seluruh kepala hingga wajahnya. Pada helmnya terdapat sepasang kaca seukuran mata yang berwarna biru. Pakaiannya terbuat dari besi tebal yang pada bagian dada hingga perut terdapat perisai besar dengan ukiran biru berlambang Xoranum Ertaz. Pada bagian telinga menempel sayap besi berwarna biru. Di punggungnya terikat tongkat besi dengan ujung kristal berwarna biru. Seluruh pakaiannya tebal dan menutupi seluruh tubuhnya, hingga tidak dapat diketahui jenis kelamin dan rasnya. Hanya saja jika menilik tingginya yang berkisar seratus tujuh puluh delapan sentimeter, sudah jelas kalau ia bukan berasal dari ras Sora, dan bukan pula ras Lumee.

"Za (panggilan kehormatan) Anarra, ada apa mereka memanggil kita?" tanya pria Sora dengan nada kesal pada orang berpakaian besi, seraya menempelkan telapaknya pada lampu merah pada dinding lift.

"Aku tidak tahu, Jag. Seharusnya kita sudah berangkat dari tadi. Aturan dan birokrasi, aku paling benci hal-hal semacam itu," jawab Anarra dengan suara android.

Pintu lift terbuka, lantas keduanya berjalan keluar menyusuri sebuah lorong yang diterangi cahaya kuning pada dinding-dindingnya. Akhirnya mereka menghentikan langkah ketika telah tiba di depan sebuah pintu besi berukiran lambang Xoranum Ertaz yang dijaga oleh dua Doroga berpakaian kuning biru. Melihat kedatangan mereka, kedua penjaga memberi hormat.

"Ghrrm—Za Anarra, Za Jag. Terazora Droxila—ghrmm—sudah menunggu di dalam," ujar salah seorang Doroga dengan menggeram—suara menggeram adalah ciri-ciri Doroga ketika berbicara.

Anarra mengangguk, kemudian penjaga tersebut menempelkan telapaknya pada cahaya merah di dinding, sehingga membuat pintu besi bergeser ke samping. Anarra dan Jag masuk ke dalam ruangan besar berbentuk bundar dan mewah. Pada sebuah dinding terdapat hologram besar yang bertuliskan perjanjian antar ras, sedangkan pada dinding di seberangnya terdapat hologram bergambar peta galaksi. Dinding-dinding ruangan tersebut berwarna emas dengan ukiran-ukiran berwarna perak. Di tengah ruangan, tampak lima orang tengah duduk mengitari sebuah meja bundar yang besar.

Bersambung ....

avataravatar
Next chapter