95 Chapter 5 Kematian Ifel

Kevin pun menjawab, "Nggak tahu! Aku belum kasih nama. Bagaimana kalau ku beri nama Bujang juga?"

"Ah, Tuan…!" Bujang bersungut-sungut, Kevin tertawa.

Setelah meneguk minumannya, Kevin bertanya kepada Bujang, "Kucing ini jantan atau betina sih?"

Bujang memeriksa sebentar, "Betina, Tuan."

"Hmmm… kalau begitu, dia kita panggil si Manis aja. Eh, jangan, jangan…! Jangan si Manis, ah! Sudah banyak kucing yang di panggil si Manis... ah, panggil aja Ayu." kata Kevin.

"Nah, itu lebih cocok, Tuan. Sebab waktu saya mengambil bangkai kucing ini, saya melihat wanita ayu sedang lewat memperhatikan saya." ucap Bujang.

Kevin tertawa. Lalu, ia bicara kepada kucinya, "Kau ku beri nama Ayu, ngerti?" ujar Kevin.

"Ngeooong…"

Suaranya lembut, seakan menerima apa adanya.

Malam kian menabukan sepi. Deburan ombak bagai irama klasik yang mengiringi kesunyian pantai. Kevin masih duduk di baklon, memandang kerlipan bintang di langit, di atas samudera lepas itu.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter