122 Chapter 4 Perubahan Wajah

Mirah bangun lewat magrib. Itu pun karena mendengar keponakannya berteriak-teriak memberi tahu mamanya tentang kematian Sarmini. Waktu Mirah terbangun, ia tidak merasakan keanehan. Hanya sedikit gugup mendengar Sarmini mati. Tetapi, ketika Mirah menyisir rambutnya yang panjang sebatas punggung, ia terkejut. Sangat terkejut. Ia melebarkan matanya memandang wajahnya di depan cermin. Ia tak percaya dengan penglihatannya sendiri.

Wajah itu menjadi cantik. Bahkan Mirah merasa asing dengan wajahnya sendiri. Hidungnya bangir, bibirnya kecil, tipis tapi menawan. Bulu matanya lebat dan lentik. Mempunyai bola mata yang bening. Bagian hitamnya kelihatan mengkilat, sedikit kebiru-biruan. Dan yang paling aneh, kulit wajahnya itu sangat lembut. Halus. Tanpa ada totol-totol bekas cakar sedikit pun.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter