162 Chapter 12 Duka Dan Penyesalan

Semua dosa-dosa terbayang jelas saat Bozas mencium kaki mamanya. Penyesalannya datang beruntun dan sulit menghentikan tangisnya walaupun sang mama telah membelai-belai rambutnya dengan penuh kasih sayang dan pengampunan.

Pada saat itu Bozas menyadari, alangkah kejamnya ia pada saat itu terhadap mamanya. Bozas juga menyadar, tanpa wanita itu ia tak akan lahir ke bumu, tak akan mendapatkan air susu yang sampai sekrang belum pernah terbayar oleh kasih sayangnya. Bahkan mungkin selamanya ia tak akan bisa membalas cucuran air susu mamanya. Oleh karena itu ratap tangisnya dalah ratap tangis penyesalan yang tiada berkesudahan.

Mamanya pun segera jongkok, menegakkan tubuh anaknya yang kekar itu, kemudian mengecup kening sang anak dengan lembut dan berkesan agung sekali. Lalu ia pun berkata kepada anaknya,

"Bagaimana juga, kau tetap anak ku. Buah hati ku, di mana kasih ku tetap menyala dalam hidup mu dan tak akan pernah padam. Bangkitlah, Anak ku sayang…!"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter