1 1. Alice Winston.

"Floraaa!!!!!!" teriak Alice, didepan pintu kamar Flora.

Karena tidak ada jawaban Alice berteriak lagi "Flora!!!!!!"

"Iya, iya! Ada apa?" jawab Flora, kesal.

"Ayo kita pergi Jalan-jalan." Ajak Alice penuh semangat.

"Pergilah sendiri! Aku lelah, Aku tidak mau pergi keluar Istana." Tolak Flora.

"Ayolah Flora!! Sekali-sekali keluarlah bersamaku, kau kan jarang sekali, Atau mungkin tidak pernah, pergi bersamaku." Ucap Alice memaksa kakaknya

"Hmph....baiklah, Aku akan pergi bersamamu." Akhirnya Flora terpaksa mengikuti kemauan adiknya.

Flora POV.

Akhirnya aku terpaksa mengikuti kemauan Alice, karena ia terus menerus memaksaku

Kami pun berjalan-jalan di Kind Heart City, aku mengikuti Alice berkeliling sambil sesekali memperhatikan Penduduk kota, Untuk memastikan Kalau Darkness Kingdom, tidak mempengaruhi mereka.

Saat Alice sedang melihat-lihat bunga, Tiba-tiba sekelebat bayangan hitam melintasiku. "apa itu?! Jangan-jangan itu dari Darkness kingdom. Aku harus waspada!" Batinku.

Kemudian, bayangan itu memasuki tubuh Alice. Setelah Bayangan hitam itu memasuki Tubuhnya, Alice mendadak pingsan. Tanpa ba-bi-bu lagi aku langsung membawanya pulang ke istana, menggunakan Sihir teleportasiku.

Flora POV end

Setelah 3 hari Alice masih terbaring tak sadarkan diri diatas tempat tidurnya, Matanya masih tertutup rapat, Seolah-olah tidak akan pernah terbuka lagi. Flora duduk disampingnya, ekspresi wajahnya menunjukkan bahwa ia sangat cemas.

"Alice! Bangunlah....mau sampai kapan kau seperti ini? Kumohon Alice...kumohon...sadarlah, kami disini sungguh mengkhawatirkanmu." Gumam Flora, setitik air mata kembali menetes dari matanya.

Disamping rasa sedihnya Flora menyimpan sedikit rasa takut. Ia takut sisi gelap adiknya bangkit dan menguasainya.

Flashback

"Flora, jagalah adikmu baik-baik jangan sampai kegelapan merasukinya." Ucap Raja Francissco pada Flora.

"Apa maksudmu, Ayah?" tanya Flora bingung.

"Alice..... dia punya sisi gelap." Ucap Raja Francissco sendu. "Kau harus melindunginya dari kegelapan. Karena kegelapan akan membangkitkan sisi gelapnya."

"sisi gelap?"

"iya, Flora. Keluarga kita terlahir dengan Sisi Gelap, masing-masing. Hanya saja, Sisi gelap Alice itu, tidak bisa disegel. Jadi, Sisi gelapnya, bisa menguasai Alice, kapan Saja."

"Baiklah, ayah. Aku akan berusaha" ucap Flora sambil tersenyum tipis.

Raja Francissco tersenyum, ia mengusap kepala Flora pelan. Ia yakin, Putri sulungnya, Pasti bisa menjaga Alice.

Flashback off

"Kuharap, sisi gelapmu tidak bangkit adikku........" Batin Flora.

Flora menatap Adiknya, dengan tatapan Sedih. Ia mengelus rambut Alice dengan lembut. Air matanya kembali mengalir dari Mata birunya.

"kumohon Alice, bukalah matamu. Kumohon, tunjukkan padaku kalau aku berhasil menjagamu. Kumohon, bangunlah. Kali ini saja Alice, turuti permintaanku. Sekali ini saja." Ucap Flora, pelan. Air matanya terus bercucuran.

***

Setelah Tidak sadarkan diri selama Enam Hari, Alice membuka matanya, Hal itu membuat Flora dan Orang tuanya menjadi sangat senang. Bagaimana tidak? Setelah menunggu lama, dengan perasaan gelisah dan takut, Akhirnya, Alice membuka matanya. Alice duduk di Samping tempat tidurnya, ditemani Flora.

"Flora, Sebenarnya, Apa yang terjadi padaku?" Tanya Alice, ia menatap dinding di depannya, dengan Tatapan Kosong.

"Aku tidak tau, Alice. Tapi, yang pasti, Kau pingsan selama Enam hari." Jawab Flora.

"Enam Hari?" beo Alice.

Flora mengangguk pelan. "iya. Kau pingsan selama Enam Hari, Alice."

"Tapi, Aku merasa, Aku hanya pingsan selama beberapa menit saja." Ujar Alice.

"benarkah?" Tanya Flora.

"iya."

Flora mengangguk-anggukkan kepalanya, ia merasa ada yang aneh selama ini. Melihat keranguan Kakaknya, Alice pun memutuskan untuk menceritakan Hal yang dialaminya, selama dia pingsan.

"Flora." Alice memegang Pundak Flora, yang sedang merenung.

Flora menoleh. "ya, Alice?"

"Sebenarnya, Selama aku tidak sadarkan diri, aku mengalami sesuatu di Alam bawah sadarku."

"Oh, Ya? Apa yang kau alami?" Tanya Flora.

"Kau mau mendengarkannya?" Alice balik bertanya.

Flora mengangguk. "Iya."

"Baiklah." Alice menarik nafas dalam dan menghembuskannya pelan-pelan, Lalu ia menceritakan semua yang dialaminya, kepada Kakaknya.

Flashback (Alice's dream.)

"Alice." Sebuah suara, yang nyaris terdengar seperti bisikan memanggil nama Alice.

Alice menoleh ke kanan dan ke kiri. Ia melihat keadaan disekelilingnya yang gelap gulita. Tidak ada penerangan sedikitpun di tempat itu.

"S-siapa kau?!" Tanya Alice, ketakutan.

"Temukanlah diriku dulu, setelah itu baru kuberitahu siapa aku." Ujar suara itu, dengan tenang.

-To Be Continued-

avataravatar