webnovel

Arc 1 Chapter 1 : Gadis berambut merah

Prolog

Benua Asgardia tempat dimana ras manusia, dwarf elf, iblis dan demihuman hidup. Pada masa lalu, benua Asgardia hanya dihuni oleh manusia manusia dan dwarf, namun 700 tahun yang lalu, ras iblis menginvasi benua Asgardia.

Sehingga para manusia dan dwarf harus meminta bantuan kepada bangsa elf yang tinggal benua Elkina untuk mencegah bangsa iblis menguasai benua Asgardia. Setelah sekian lama bertarung, Aliansi Manusia, Dwarf dan elf memojokkan pasukan raja iblis dan 8 pahlawan dari aliansi berhasil menyegel raja iblis.

Pada saat ini, segel sihir raja iblis dijaga ketat oleh kesatria suci Dewi Juliana. Sisa – sisa iblis dan monster pengikut raja iblis sekarang menyebar dan bersembunyi.

Diantara para iblis yang tersebar, ada yang berencana membangkitkan kembali raja iblis kembali untuk membalas kekalahan yang mereka alami.

Setelah perang berakhir para pahlawan mendirikan masing – masing sebuah negeri berdasarkan dari tempat mereka berasal. Namun setelah berabad – abad melalui masa damai, konflik tetap muncul yang mengakibatkan beberapa negeri terpecah.

Pada tahun 732, Federasi Nordland mendeklarasikan perang terhadap kerajaan Bavaria yang dipicu karena terbunuhnya seorang anak dari pemimpin Federasi Nordland didalam wilayah Kerajaan Bavaria. Saksi mata yang selamat dari insiden itu mengatakan bahwa 100 Ksatria Kerajaan tiba – tiba menyerbu mereka ketika hendak kembali dari perjalanan diplomasi dari Kekaisaran Suci Isenburg.

Federasi Nordland meminta Kompensasi 100.000 Gulden kepada Kerajaan Bavaria agar peperangan tidak pecah. Namun Raja Konrad II menolak permintaan tersebut.

Peristiwa ini yang mana akan memicu aksi berantai yang akan membuat kehidupan di benua menjadi kacau dan akan dimanfaatkan para iblis untuk membangkitkan raja iblis kembali.

----------------

Ditengah peperangan yang terjadi antara Federasi Nordland dan Kerajaan Bavaria disebuah kota kecil bernama Elea pertempuran baru saja terjadi yang mengakibatkan banyak penduduk mengungsi dan kehilangan rumah.

Tepat 3 Km arah timur dari kota seorang anak laki - laki berumur 12 tahun berambut coklat sedang mengumpulkan besi – besi dan senjata yang berserakan setelah pertempuran.

"Pertempuran kali ini sangat besar, banyak sekali mayat – mayat kesatria kerajaan dan pejuang Nordland."

Luciel mengangkat mayat dari seorang pejuang dan mulai melepaskan baju zirah seorang pejuang Nordland.

"Dengan jarahan sebanyak ini aku bisa mendapatkan uang yang cukup untuk bekal pergi nanti."

Luciel adalah anak yatim piatu dan seorang murid pandai besi di Kota Elea, namun gurunya meninggal akibat pertempuran 2 bulan lalu.

Para bangsawan memerintahkan untuk merekrut warga kota untuk ikut berperang dalam serangan Federasi Nordland.

Luciel adalah seorang yang pacifist dan tidak menyukai konflik dan hanya ingin menjalani hidupnya dan orang - orang disekitarnya dengan tenang, namun dunia tidak seindah itu perang mengakibatkan penderitaan.

Sekarang Luciel hanya sendiri dan harus mencari uang untuk memenuhi kehidupannya dan dia menyadari sebagai bocah rakyat biasa, hanya sedikit pilihan untuk bertahan hidup jika kerajaan Bavaria masih berperang dengan federasi Nordland.

Luciel pergi ke sebuah pos militer menyeret karung jarahannya dan menghampiri seorang prajurit yang berjaga.

"Kau dapat banyak hari ini?" seorang prajurit membawa kantung jarahan untuk menimbang hasil jarahan Luciel.

"Lumayan cukup buat bekal perjalananku nanti" Luciel membalas sambil meregangkan otot – ototnya.

"40 kilo, dan ini imbalanmu," prajurit memberikan 2 keping uang perak kepada Luciel.

Benua Asgardia mempunyai 3 mata uang koin, obor, ral dan Gulden. Obor terbuat dari tembaga dan setiap 100 obor bernilai 1 Koin perak ral, setiap 100 koin perak ral bernilai 1 koin emas Gulden.

"Terima kasih dan ini terakhir kalinya aku melakukan pekerjaan ini."

" Oh kau mau pergi dari kota ini? Kota Rhine yang berada dibawah kekuasaan Duke Lambert von Rhine sangat bagus untuk mengungsi karena pengaruh peperangan tidak terlalu terasa di sana. "

Rhine Duchy, Wilayah bangsawan Kerajaan di bagian Barat yang memiliki 4 kota kecil dan beribukota di Kota Rhine.

Kerajaan Bavaria memiliki 1 Grand duchy, 3 Duchy yang dipimpin oleh seorang Duke dan 4 Margraviate yang dipimpin oleh seorang Marquis. Namun setelah perang saudara memperebutkan mahkota kerajaan 120 tahun lalu Grand Duchy Bradenburg memisahkan diri dari kerajaan.

"Ok terima kasih atas sarannya."

Untuk biaya perjalan ke bagian barat kerajaan, membutuhkan 20 keping ral untuk mengikuti rombongan caravan yang menuju kearah Rhine Duchy dan lebih baik mengikuti Caravan yang memiliki pengawalan daripada mengambil resiko pergi hanya dengan beberapa orang. Kejahatan sedang bertambah diwaktu perang kali ini karena prajurit banyak yang dimobilisasi ke medan perang.

Luciel lalu pergi ke arah reruntuhan bagian barat kota Elea dimana dia tinggal. Kota Elea adalah kota yang berada di bagian utara kerajaan yang dikuasai oleh Count Rudger von Kansten dan memiliki populasi sekitar 40.000 orang.

Sebelum perang pusat kota selalu penuh dengan penduduk namun sekarang hampir setengah dari para penduduk mengungsi ke kota yang lebih aman. setelah berjalan melewati pusat kota luciel menghampiri sebuah stall yang menjual roti.

"2 Roti gandumnya Pak," ucap Luciel.

"Ini, 10 obor."

"Naik lagi harganya?" tanya Luciel.

"Iya dalam situasi perang harga makanan naik karena pajak yang diminta bangsawan naik untuk membiayai prajurit dalam berperang, bahkan 2 anakku ikut direkrut untuk berperang. "

Harga makanan naik drastis semenjak perang mengakibatkan banyak orang mati kelaparan bahkan tidak sedikit dari mereka menjual diri ke perbudakan. Walaupun perbudakan illegal di negeri manusia tetapi masih banyak bangsawan membeli budak di acara lelang illegal.

Ketika Luciel sampai di reruntuhan kota bagian barat dia melihat seorang pemuda sedang mencekik seorang gadis.

"Hey kau bocah tengik jangan melawan lagi atau ku bunuh kau."

"gggrhhh.. lee..paskan grrrr" gadis itu menendang – nendang tubuh pria yang mencekiknya berusaha untuk melepaskan diri.

"Kamu akan ku jual ke pelelangan, dengan wajah mu yang lumayan para bangsawan pasti banyak yang ingin membelimu hehe.. Plakkkk." Sebuah batu menghantam kepala pria tersebut.

"Dimana kau! Siapa yang melempariku! Ouch ouch" pria tersebut melepaskan cekikannya kegadis tersebut.

"uhuukk uhukkk," gadis tersebut jatuh dan terbatuk batuk.

Pergilah tuan dia tidak ingin ikut dengan mu"

"Kau beraninya mencampuri urusanku bocah! kubunuh kau! " dia mulai berlari ke arah Luciel

Pria itu mengejar Luciel yang mulai berlari ke arah puing – puing reruntuhan. Dia lalu bersembunyi menunggu waktu yang tepat untuk menyerangnya.

"Sialan, anak itu larinya cepat sekali," umpat Pria yang mengejarnya.

Luciel lalu mengendap - endap sambil membawa sebuah batu. Pria itu masih mencari Luciel di sekitar puing - puing reruntuhan bangunan.

"Hei, dimana kau bocahh!" pria itu terlihat kesal mencari Luciel yang tak kunjung muncul.

"Hey! di atas mu!" pria itu lalu menengok ke atas dan melihat sebuah batu sedang jatuh akan menimpa mukanya.

"Aghhhh!" teriak pria itu kesakitan.

Luciel lalu melompat ke punggung pria tersebut dan mencoba mencekiknya hingga tak sadarkan diri.

"Haahhh... coba kita cek apakah kamu punya barang berharga" Luciel menggeladahi baju pria tersebut.

"Wew lumayan 20 obor, ok kembali buat cek gadis tadi."

Ketika Luciel kembali gadis tersebut sedang terduduk sambil memandang ke tanah, kaki kirinya bengkak dan terdapat luka di sekujur tubuhnya.

Rambut merah menyala wajah putih mulus. ' apakah keturunan bangsawan?' pikir Luciel

Bangsawan yang sangat berpengaruh memiliki genetik yang kuat sehingga keturunan mereka memiliki ciri khusus pada fisiknya baik itu keturunan 8 pahlawan ataupun karena perubahan magis.

"Kamu membunuhnya?" Tanya gadis berambut merah ke Luciel dengan tatapan kosong.

"Tidak, dia Cuma tak sadarkan diri, " jawab Luciel.

Luciel kemudian duduk disebelah gadis tersebut

"Terima kasih, " ucap gadis tersebut.

"Kamu terluka, " ucap Luciel.

Terdapat bekas luka benda tumpul disekitar kakinya.

"Kamu mau ikut denganku? setidaknya sampai kamu bisa berjalan kembali, " ajak Luciel.

Gadis berambut merah terdiam memikirkan tawaran Luciel.

"Baiklah, " jawabnya.

"Baiklah, aku akan menggendongmu".

Luciel membungkuk dan membiarkan gadis berambut merah naik ke punggungnya.

Next chapter